Berbagai fenomena yang ada di dunia menciptakan banyak misteri yang luar biasa aneh dan terasa janggal.
Beberapa diantaranya ada dalam kehidupan kita sehari-hari.
Di Indonesia sendiri misteri, tahayul dan mitos-mitos legendaris telah menjadi bagian hidup dan budaya yang amat kental dirasakan. Tentang kebenarannya?
Belum satupun ilmu pengetahuan ilmiah milik manusia yang dapat memecahkan hal tersebut dengan jawaban yang memuaskan, semua mengembalikan itu kepada misteri terbesar dunia.. yaitu Tuhan sendiri.
Salah satu situs ilmiah www.livescience.com, mengumpulkan berbagai situasi dan kondisi yang fenomenal dari berbagai belahan dunia. Beberapa diantaranya adalah :
1. The Taos Hum
Masyarakat dan pengunjung di Sebuah kota kecil di New Mexico, Taos, selama bertahun-tahun merasakan gangguan dan keheranan dari suara dengungan frekwensi rendah di udara padang pasir.
Janggalnya hanya 2% dari penduduk Taos yang melaporkan hal ini.
Beberapa percaya ini disebabkan oleh akustik yang tidak biasa, beberapa orang mencuriga adanya histeria masal dari sesuatu yang rahasia dan mengerikan.
Beberapa diantaranya ada dalam kehidupan kita sehari-hari.
Di Indonesia sendiri misteri, tahayul dan mitos-mitos legendaris telah menjadi bagian hidup dan budaya yang amat kental dirasakan. Tentang kebenarannya?
Belum satupun ilmu pengetahuan ilmiah milik manusia yang dapat memecahkan hal tersebut dengan jawaban yang memuaskan, semua mengembalikan itu kepada misteri terbesar dunia.. yaitu Tuhan sendiri.
Salah satu situs ilmiah www.livescience.com, mengumpulkan berbagai situasi dan kondisi yang fenomenal dari berbagai belahan dunia. Beberapa diantaranya adalah :
1. The Taos Hum
Masyarakat dan pengunjung di Sebuah kota kecil di New Mexico, Taos, selama bertahun-tahun merasakan gangguan dan keheranan dari suara dengungan frekwensi rendah di udara padang pasir.
Janggalnya hanya 2% dari penduduk Taos yang melaporkan hal ini.
Beberapa percaya ini disebabkan oleh akustik yang tidak biasa, beberapa orang mencuriga adanya histeria masal dari sesuatu yang rahasia dan mengerikan.
Belum ada satupun manusia yang dapat menemukan sumber dengungan tersebut..
SUARA TAOS HUM(disarankan pake headphone/gedein speaker)
http://www.eskimo.com/~bil
2. Si Kaki Raksasa - Bigfoot
Selama beberapa dekade, raksasa berbulu, monster seperti manusia bernama Bigfoot banyak dilaporkan keberadaannya di Amerika.
Meskipun ribuan Bigfoot harus eksis untuk mencari makan, tidak satupun tubuhnya diketemukan.
Bangkai atau mayat mereka yang berasal dari pemburuan, tabrakan atau meninggal secara alami, juga belum pernah diketemukan.
Beberapa foto jejak kaki raksasa mereka banyak di beritakan.
Misteri ini belum terpecahkan sampai saat ini.
3. Intuisi
Kita dapat mengatakan ini sebagai "indera ke-enam", perasaan, atau hal lain.
Kadang kita merasakan adanya intuisi dari waktu kewaktu. Tentu saja banyak dari "perasaan" itu yg salah, tapi hal itu kadang terasa benar.
Ilmuwan dan psikolog mencatat bahwa manusia membawa informasi bawah sadar tentang kehidupan di sekeliling kita, yang membawa kita merasa tahu sesuatu tapi kita tidak mengetahui kondisi atau kejadian yang sebenarnya, atau mengapa kita tahu itu.
Intuisi amat sulit untuk dibuktikan dan dipelajari, dan psikologi adalah satu-satunya ilmu pengetahuan yang dapat menjawabnya.
4. Hilangnya Orang Secara Misterius
Manusia hilang untuk berbagai alasan. Kebanyakan melarikan diri atau terbunuh, tapi beberapa dapat diketemukan.
Tapi tidak dengan hilangnya manusia secara misterius mulai dari para kru Marie Celeste sampai ke Jimmy Hoffa, Amelia Earhart, dan Natalee Holloway, beberapa orang menghilang tanpa jejak. Dan pencarian mereka sampai sekarang masih belum mendapatkan hasil.. kemana perginya ya??
5. Hantu
Sejak dulu banyak diantara kita yang takut dengan ini, penampakan mereka bahkan sampai pada kepercayaan adanya mereka masih menjadi tanda tanya.
Adakah hantu di sekitar kita? Bisakah mereka dibuktikan secara ilmiah? Setiap negara memiliki budaya berbeda dengan negara lain tentu memiliki kisah hantu yang berbeda.
Contohnya hantu vampire, dracula, warewolf di Amerika tidak ada di Indonesia yang sebaliknya memiliki Kuntilanak, Gendoruwo, wewe gombel dan lain-lain.
Hantu merupakan misteri yang masih menjadi bagian hidup kita.
Diharapkan suatu hari nanti ada penyelidik hantu yang dapat membuktikan bahwa yang mati dapat berkomunikasi dengan yang hidup dan menjawab misteri ini.
6. Deja Vu
Frase ini berasal dari Perancis yang berarti "Sudah pernah melihatnya", mengacu pada sebuah pengalaman dan perasaan misterius tentang tempat, keadaan dan suasana dimana kita serasa pernah mengalaminya. Sebagai contoh misalkan kamu berada di sebuah desa asing yang belum pernah kamu datangi, tapi kamu merasa amat akrab dan pernah melihat suasana serta lingkungan desa tersebut. Ada yang percaya bahwa Deja vu adalah pengalaman yang pernah manusia alami pada kehidupan sebelumnya. Seperti juga intuisi, riset tentang psikologi manusia dapat menawarkan jawaban yang lebih alami, tapi fenomena ini tetap misteri..
Hampir semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton. Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.
Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri?
Terkait dengan Umur dan Penyakit Degeneratif
Pada awalnya, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama optical pathway delay ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.
Selain itu, sebelumnya Chris Moulin dari University of Leeds, Inggris, telah menemukan pula penderita deja vu kronis: orang-orang yang sering dapat menjelaskan secara rinci peristiwa-peristiwa yang tidak pernah terjadi. Mereka merasa tidak perlu menonton TV karena merasa telah menonton acara TV tersebut sebelumnya (padahal belum), dan mereka bahkan merasa tidak perlu pergi ke dokter untuk mengobati penyakitnya karena mereka merasa sudah pergi ke dokter dan dapat menceritakan hal-hal rinci selama kunjungannya! Alih-alih kesalahan persepsi atau delusi, para peneliti mulai melihat sebab musabab deja vu ke dalam otak dan ingatan kita.
Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus mungkin dapat memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya. Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita. Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan didaftarkan sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.
Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi. Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu baru atau lama.
Menciptakan Deja Vu dalam
Salah satu hal yang menyulitkan para peneliti dalam mengungkap misteri deja vu adalah kemunculan alamiahnya yang spontan dan tidak dapat diperkirakan. Seorang peneliti tidak dapat begitu saja meminta partisipan untuk datang dan menyuruh mereka mengalami deja vu dalam kondisi lab yang steril. Deja vu pada umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana tidak mungkin bagi peneliti untuk terus-menerus menghubungkan partisipan dengan alat pemindai otak yang besar dan berat. Selain itu, jarangnya deja vu terjadi membuat mengikuti partisipan kemana-mana setiap saat bukanlah hal yang efisien dan efektif untuk dilakukan. Namun beberapa peneliti telah berhasil mensimulasikan keadaan yang mirip deja vu.
Seperti yang dilaporkan LiveScience, Kenneth Peller dari Northwestern University menemukan cara yang sederhana untuk membuat seseorang memiliki ingatan palsu. Para partisipan diperlihatkan sebuah gambar, namun mereka diminta untuk membayangkan sebuah gambar yang lain sama sekali dalam benak mereka. Setelah dilakukan beberapa kali, para partisipan ini kemudian diminta untuk memilih apakah suatu gambar tertentu benar-benar mereka lihat atau hanya dibayangkan. Ternyata gambar-gambar yang hanya dibayangkan partisipan seringkali diklaim benar-benar mereka lihat. Karena itu, deja vu mungkin terjadi ketika secara kebetulan sebuah peristiwa yang dialami seseorang serupa atau mirip dengan gambaran yang pernah dibayangkan.
LiveScience juga melaporkan percobaan Akira OConnor dan Chris Moulin dari University of Leeds dalam menciptakan sensasi deja vu melalui hipnosis. Para partisipan pertama-tama diminta untuk mengingat sederetan daftar kata-kata. Kemudian mereka dihipnotis agar mereka melupakan kata-kata tersebut. Ketika para partisipan ini ditunjukkan daftar kata-kata yang sama, setengah dari mereka melaporkan adanya sensasi yang serupa seperti dejavu, sementara separuhnya lagi sangat yakin bahwa yang mereka alami adalah benar-benar deja vu. Menurut mereka hal ini terjadi karena area otak yang terkait dengan familiaritas diganggu kerjanya oleh hipnosis.
Sumber:LiveScience,popsywo
7. UFO (Unidentified Flying Objects)
Benda asing tak dikenal atau UFO tidak diragukan lagi ada. Banyak sudah orang yang melihat, memotret dan mengambil video-nya. Beberapa saksi melihat sesuatu benda di angkasa yang tampak asing, beberapa bahkan memiliki pengalaman pernah bertemu muka dengan sosok mahluk asing yang tampaknya berasal dari luar bumi ini. Darimana mereka berasal? Apakah mereka dapat berkomunikasi dengan manusia? Hal ini masih menjadi misteri seperti halnya misteri Hantu dan fenomena mahluk-mahluk asing lainnya.
8. Kehidupan Sesudah Kematian dan Pengalaman Mendekati Kematian
Orang yang pernah sekarat, koma atau hampir mati kadang melaporkan pengalamannya seperti masuk kedalam terowongan, melihat cahaya, bersatu kembali dengan mereka yang sudah mati, atau merasakan suasanya yang damai, tenteram dan lain sebagainya.Tapi anehnya belum ada cerita yang sama persis satu dengan lainnya. Orang-orang skeptis merasa bahwa pengalaman ini diakibatkan oleh halusinasi dari kondisi traumatik pada otak manusia. Sampai saat ini belum ada yang dapat menjelaskannya dengan baik dan ilmiah.
9. Kekuatan Supranatural dan ESP (Extra-Sensory Perception)
Paranormal ada dimana-mana di seluruh dunia, di Indonesia dapat dirasakan kehadiran mereka diterima secara alami dan dianggap lumrah. Kemampuan psikis dan ESP adalah bagian dari misteri dunia yang belum terpecahkan. Pembuktiannya terkadang terlalu dibuat-buat mengacu pada kepercayaan manusia terhadap kekuatan yang lebih besar di dunia ini. Ilmu pengetahuan belum dapat memecahkan hal ini dengan jelas, tapi eksistensinya juga tidak dapat dibantah oleh kita. Terutama untuk kita orang Indonesia yang amat religius dan masih membawa budaya timur yang penuh dengan misteri.
10. Tautan Antara Pikiran dan Tubuh
Ilmu pengetahuan di bidang kedokteran adalah satu-satunya yang dapat mulai menjelaskan cara bagaimana pikiran dapat mempengaruhi tubuh. Efek Placebo sebagai contohnya mendemonstrasikan tentang beberapa orang yang dapat kembali sehat dan sembuh dari penyakitnya atau malah bahkan sakit dan menderita hanya karena mereka percaya bahwa itu akan terjadi. Tapi pembuktian secara medis dan ilmiah amatlah lemah, karena tubuh kita memiliki kemampuan yang amat luar biasa dalam penyembuhan bahkan melebihi kemampuan obat yang paling canggih sekalipun.
Misteri dan fenomena di atas menggambarkan bahwa manusia masih terlampau muda untuk berkata bahwa dunia ini sudah diketahui secara mendalam. Berbagai upaya penelitian dan pencarian masih terus dilakukan. Sampai kapan ya?? Itu juga masih misterius.
Komentar :
Posting Komentar