Tentunya Tjong A Fie bukan pahlawan ia cuma pedagang dan pendatang pula.catatan sejarah menyebutkan,Tjong tak lebih dari seorang kuli yang didatangakan kolonial Belanda dari daratan Hakka di desa moy Hian kanton China,bak cerita roman,nama Tjong hanya karena takdir melesatkan ia menjadi seorang pemilik perkebunan luas di Medan dan sekitarnya.singkat cerita,Tjong yang semula hanya kuli,jadi milyuner.pergaulan sang tokoh pun menyentuh kekuasaan kolonial hingga para ningrat Deli dan rakyat kebanyakan.Bicara soal Tjong,rasanya banyak cerita yang menarik untuk disimak.Tjong yang kaya hingga Tjong yang baik,Tapi itu hanyalah sepenggal cerita dari catatan/mulut ke mulut.karena Tjong sudah mangkat sebelum Indonesia Merdeka,1921.kalaupun ada peninggalan yang tak pernah mengusik nama Tjong di tanah medan,adalah 2 bangunan Mirip istana bekas rumah sang tokoh yang kokoh berdiri di Medan dan Barayan
RIWAYAT HIDUP MAYOR TJONG A FIE
Tjong A Fie,bersama saudaranya,Tjong Yong Hian,datang ke Deli pada tahun 1875 karena tergoda perkebunan tembakau yang jaya pada masa itu. Masa itu Delidikenal dengan sebutan het dollar land.di tanah Deli menggoda 2 bersaudara asal Hakka,China untuk singgah ke ranah Melayu pada Tahun 1875 setelah ayahnya meninggal dunia,awalnya mereka berlayar ke negeri penang Malaysia dan selanjutnya menyeberang ke Sumatra Utara tepatnya di tepi sungai Deli.
Tjong A Fie yang lahir pada Tahun 1862 pertama kali menetap di labuhan Deli,sebuah desa desa nelayan di tepian sungai Deli yang jaraknya tidak jauh dari pantai selat Malaka.Bersama saudaranya,ia membuka kedai kecil sekaligus berdagang kebutuhan pokok dan bangunan bagi para pendatang dan emigran kuli kontrak.Dan keberuntungan pun Hinggap hingga usahanya terus berkembang pesat.
Tjong akhirnya memegang perekonomian di wilayah sungai Deli kala itu. Itulah yang menjadikannya dekat dengan sultan Deli dan pemerintahan kolonial Belanda yang pada saat itu berkuasa,serta para pemilik perkebunan di Sumatra Utara.
Dan pada usia 25 tahun Tjong A Fie,oleh pemerintahan Belanda,diangkat menjadi Letnan Masyarakat Tionghoa di Labuhan.Dengan statusnya yang cukup dipandang Tjong pergi ke Medan.Tjong dikenal sangat Dermawan karena dia membangun kuil,pekuburan,serta rumah sakit untuk etnis Tionghoa di Medan dan pulau Berayan.
Kedermawanan Tjong tercium sampai ke negeri leluhurnya,China.Inilah yang mendorong pemerintahan China kala itu memberinya gelar kehormatan hingga akhirnya ia diangkat sebagai pangkat menteri.pada tahun 1916,pemerintah Republik China yang baru berdiri memberi bintang kelas 3 dan mengangkatnya sebagai penasihat pemerintah.Tjong A Fie sendiri membalas semua gelar-gelar yang didapatnya dengan pembangunan jembatan,rumah sakit dan beberapa sekolah di China Daratan.
Pemerintah kolonial Belanda tak ketinggalan memberi penghargaan.pangkat kapten dalam etnis Tionghoa diberikan hingga akhirnya pada tahun 1911 sebagai Mayor ,sebuah pangkat tertinggi bagi seorang keturunan Tionghoa.
RIWAYAT HIDUP MAYOR TJONG A FIE
Tjong A Fie,bersama saudaranya,Tjong Yong Hian,datang ke Deli pada tahun 1875 karena tergoda perkebunan tembakau yang jaya pada masa itu. Masa itu Delidikenal dengan sebutan het dollar land.di tanah Deli menggoda 2 bersaudara asal Hakka,China untuk singgah ke ranah Melayu pada Tahun 1875 setelah ayahnya meninggal dunia,awalnya mereka berlayar ke negeri penang Malaysia dan selanjutnya menyeberang ke Sumatra Utara tepatnya di tepi sungai Deli.
Tjong A Fie yang lahir pada Tahun 1862 pertama kali menetap di labuhan Deli,sebuah desa desa nelayan di tepian sungai Deli yang jaraknya tidak jauh dari pantai selat Malaka.Bersama saudaranya,ia membuka kedai kecil sekaligus berdagang kebutuhan pokok dan bangunan bagi para pendatang dan emigran kuli kontrak.Dan keberuntungan pun Hinggap hingga usahanya terus berkembang pesat.
Tjong akhirnya memegang perekonomian di wilayah sungai Deli kala itu. Itulah yang menjadikannya dekat dengan sultan Deli dan pemerintahan kolonial Belanda yang pada saat itu berkuasa,serta para pemilik perkebunan di Sumatra Utara.
Dan pada usia 25 tahun Tjong A Fie,oleh pemerintahan Belanda,diangkat menjadi Letnan Masyarakat Tionghoa di Labuhan.Dengan statusnya yang cukup dipandang Tjong pergi ke Medan.Tjong dikenal sangat Dermawan karena dia membangun kuil,pekuburan,serta rumah sakit untuk etnis Tionghoa di Medan dan pulau Berayan.
Kedermawanan Tjong tercium sampai ke negeri leluhurnya,China.Inilah yang mendorong pemerintahan China kala itu memberinya gelar kehormatan hingga akhirnya ia diangkat sebagai pangkat menteri.pada tahun 1916,pemerintah Republik China yang baru berdiri memberi bintang kelas 3 dan mengangkatnya sebagai penasihat pemerintah.Tjong A Fie sendiri membalas semua gelar-gelar yang didapatnya dengan pembangunan jembatan,rumah sakit dan beberapa sekolah di China Daratan.
Pemerintah kolonial Belanda tak ketinggalan memberi penghargaan.pangkat kapten dalam etnis Tionghoa diberikan hingga akhirnya pada tahun 1911 sebagai Mayor ,sebuah pangkat tertinggi bagi seorang keturunan Tionghoa.
Komentar :
Posting Komentar