Nama Lengkap: Lu Fengxian
Lahir: A.D. 156
Meninggal: A.D. 198
Seorang petarung yang sangat hebat pada masa Tiga Negara, dengan keahlian bertempur dan memanah. Lu Bu adalah anak angkat dari Ding Yuan. Diperintah oleh sang ayah, Lu Bu menolak keputusan Dong Zhuo untuk mengganti Kaisar Xian dengan Kaisar Shao.
Menyadari bahwa Lu Bu menghalangi rencananya untuk mengangkat Kaisar Xian, Dong Zhuo mengikuti nasehat Li Su untuk mengambil hati Lu Bu dengan memberikan hadiah “Kuda Merah”, sutera, permata dan emas. Tidak mampu menolak kuda yang diberikan, Lu Bu membunuh Ding Yuan dan berpindah ke sisi Dong Zhuo.
Dengan Lu Bu disisinya, Dong Zhuo semakin berkuasa dari hari ke hari. Setelah Cao Cao mengalami kegagalan untuk membunuh Dong Zhuo, Wang Yun memiliki ide untuk memecah belah antara Dong Zhuo dengan Lu Bu menggunakan Diao Chan. Terpesona oleh kecantikan Diao Chan, sekali lagi Lu Bu membunuh ayah angkatnya, Dong Zhuo. Penghianatan dan pembunuhan kedua ayah angkatnya memberikan reputasi jelek bagi diri Lu Bu.
Untuk membalas dendam kematian Dong Zhuo, Li Jue dan Guo Si memimpin tentara menyerang Lu Bu. Tidak mampu mengusir serangan, Lu Bu melarikan diri dengan sisa-sisa tentara yang ada. Kesempatan emas tiba ketika Cao Cao menyerang Xuzhou. Lu Bu dengan bantuan Chen Gong menyerang daerah Cao Cao dengan tiba-tiba dan berhasil menguasai banyak daerah strategis, Yanzhou berada di tangan Lu Bu. Namun kemenangan itu hanya bisa dinikmati dalam waktu singkat, Cao Cao memimpin tentaranya untuk menguasai kembali Yanzhou.
Hilangnya Yanzhou ke tangan Cao Cao, Chen Gong mengusulkan agar Lu Bu berlindung dibawah Liu Bei di Xuzhou. Takut akan ancaman yang menghadang dari gabungan Liu Bei dan Lu Bu. Cao Cao menjalankan usul Xun Yu untuk memecah belah. Rencana pertama tidak berhasil, namun rencana kedua membuahkan hasil. Dengan dasar sifat buruk yang dimiliki, Lu Bu melancarkan serangan tiba-tiba dan menguasai Xuzhou dengan mengalahkan Zhang Fei yang pemabuk.
Perbuatan menyingkirkan tuan rumah ini semakin membawa Lu Bu ke dalam jurang. Tragis bila mengingat seseorang yang memiliki kemampuan tempur begitu hebatnya tidak ditaklukkan dalam pertempuran melainkan oleh anak buahnya sendiri ketika diikat pada saat tidur di menara gerbang kota Xiapi. Seorang berkeahlian tempur tinggi yang membawa ketakutan pada musuh-musuhnya ternyata takut menghadapi kematian.
Diikat dan dibawa kehadapan Cao Cao, Lu Bu memohon agar diampuni jiwanya serta berjanji taat mengabdi kepada Cao Cao dan menggunakan kemampuannya untuk menguasai daerah-daerah lainnya. Pada mulanya Cao Cao terbujuk, namun setelah berdiskusi dengan Liu Bei, Cao Cao menghukum mati Lu Bu, ini karena Liu Bei memperingatkan Cao Cao bahwa Cao Cao mungkin menjadi orang ketiga yang akan ditusuk dari belakang oleh Lu Bu, setelah Ding Yuan dan Dong Zhuo.
Penghianatan-penghianatan yang dilakukan Lu Bu membawa dirinya ke gerbang kematian.
Lahir: A.D. 156
Meninggal: A.D. 198
Seorang petarung yang sangat hebat pada masa Tiga Negara, dengan keahlian bertempur dan memanah. Lu Bu adalah anak angkat dari Ding Yuan. Diperintah oleh sang ayah, Lu Bu menolak keputusan Dong Zhuo untuk mengganti Kaisar Xian dengan Kaisar Shao.
Menyadari bahwa Lu Bu menghalangi rencananya untuk mengangkat Kaisar Xian, Dong Zhuo mengikuti nasehat Li Su untuk mengambil hati Lu Bu dengan memberikan hadiah “Kuda Merah”, sutera, permata dan emas. Tidak mampu menolak kuda yang diberikan, Lu Bu membunuh Ding Yuan dan berpindah ke sisi Dong Zhuo.
Dengan Lu Bu disisinya, Dong Zhuo semakin berkuasa dari hari ke hari. Setelah Cao Cao mengalami kegagalan untuk membunuh Dong Zhuo, Wang Yun memiliki ide untuk memecah belah antara Dong Zhuo dengan Lu Bu menggunakan Diao Chan. Terpesona oleh kecantikan Diao Chan, sekali lagi Lu Bu membunuh ayah angkatnya, Dong Zhuo. Penghianatan dan pembunuhan kedua ayah angkatnya memberikan reputasi jelek bagi diri Lu Bu.
Untuk membalas dendam kematian Dong Zhuo, Li Jue dan Guo Si memimpin tentara menyerang Lu Bu. Tidak mampu mengusir serangan, Lu Bu melarikan diri dengan sisa-sisa tentara yang ada. Kesempatan emas tiba ketika Cao Cao menyerang Xuzhou. Lu Bu dengan bantuan Chen Gong menyerang daerah Cao Cao dengan tiba-tiba dan berhasil menguasai banyak daerah strategis, Yanzhou berada di tangan Lu Bu. Namun kemenangan itu hanya bisa dinikmati dalam waktu singkat, Cao Cao memimpin tentaranya untuk menguasai kembali Yanzhou.
Hilangnya Yanzhou ke tangan Cao Cao, Chen Gong mengusulkan agar Lu Bu berlindung dibawah Liu Bei di Xuzhou. Takut akan ancaman yang menghadang dari gabungan Liu Bei dan Lu Bu. Cao Cao menjalankan usul Xun Yu untuk memecah belah. Rencana pertama tidak berhasil, namun rencana kedua membuahkan hasil. Dengan dasar sifat buruk yang dimiliki, Lu Bu melancarkan serangan tiba-tiba dan menguasai Xuzhou dengan mengalahkan Zhang Fei yang pemabuk.
Perbuatan menyingkirkan tuan rumah ini semakin membawa Lu Bu ke dalam jurang. Tragis bila mengingat seseorang yang memiliki kemampuan tempur begitu hebatnya tidak ditaklukkan dalam pertempuran melainkan oleh anak buahnya sendiri ketika diikat pada saat tidur di menara gerbang kota Xiapi. Seorang berkeahlian tempur tinggi yang membawa ketakutan pada musuh-musuhnya ternyata takut menghadapi kematian.
Diikat dan dibawa kehadapan Cao Cao, Lu Bu memohon agar diampuni jiwanya serta berjanji taat mengabdi kepada Cao Cao dan menggunakan kemampuannya untuk menguasai daerah-daerah lainnya. Pada mulanya Cao Cao terbujuk, namun setelah berdiskusi dengan Liu Bei, Cao Cao menghukum mati Lu Bu, ini karena Liu Bei memperingatkan Cao Cao bahwa Cao Cao mungkin menjadi orang ketiga yang akan ditusuk dari belakang oleh Lu Bu, setelah Ding Yuan dan Dong Zhuo.
Penghianatan-penghianatan yang dilakukan Lu Bu membawa dirinya ke gerbang kematian.
Komentar :
Posting Komentar