translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

30 Agu 2012

Terusan Panama

Do you like this story?
TERUSAN Panama (Panama Canal) adalah sebuah kanal besar yang terletak di negara Panama, Amerika Tengah. Kanal Panama atau yang lebih dikenal dengan nama Terusan Panama lebih jelasnya adalah sebuah terusan yang membelah tanah genting Panama sepanjang 82 km, sekaligus juga membelah daratan Amerika Utara dan Amerika Selatan dan dengan demikian berhasil menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Terusan ini memotong waktu tempuh kapal laut karena tidak perlu memutar lewat ujung selatan Amerika Selatan. Sebagai contoh, jika sebuah kapal laut berlayar dari New York (Pantai Timur AS) menuju ke San Francisco (Pantai Barat AS) dan tidak melalui terusan ini maka jarak perjalanannya menjadi 22.500 km (14.000 mil), sedangkan jika memanfaatkan terusan maka jaraknya hanya menjadi 9.500 km (6.000 mil) saja!

Rencana pembangunan terusan ini sudah mulai muncul di abad ke 16 namun baru berhasil direalisasikan pada 15 Agustus 1914. Walaupun pembangunannya dilanda berbagai masalah seperti penyakit malaria, demam kuning, bencana tanah longsor, dan kekurangan air, terusan ini akhirnya berhasil didirikan dan telah membantu ratusan ribu kapal menyeberang sejak pembukaannya atau rata-rata 12.000 kapal per tahun.


Sejarah Pembangunan

Gagasan pembangunan Terusan Panama dicetuskan pertama kali pada tahun 1524 oleh raja Spanyol saat itu, Charles V. Raja berpendapat jika tanah genting di Panama dibelah maka akan meringankan perjalanan kapal-kapal kerajaan yang berlayar dari Ekuador ke Peru ataupun sebaliknya. Tahun-tahun berikutnya, sejumlah kerajaan lain di Eropa juga mengemukakan gagasan yang sama namun masih terbentur kendala teknologi dan sumber daya.

Pembangunan fisik terusan akhirnya baru berhasil dimulai pada tanggal 1 Januari 1880. Saat itu Pemerintah Perancis yang terinspirasi dari kesuksesan insinyurnya, Ferdinand de Lesseps, yang berhasil mendirikan Terusan Suez di benua Afrika, memutuskan memulai proyek mahasulit ini. Pembangunan terusan dipercayakan langsung pada de Lesseps. Sayangnya, karena terkesan buru-buru dan tidak melakukan studi geologi dan hidrologi yang memadai, proyek ini mulai banyak memakan korban jiwa dan dana. Wabah malaria dan demam kuning merebak dan sejumlah besar pekerja terjangkit dan bahkan meninggal dunia (tercatat sekitar 22.000 orang) sehingga proyek mulai terbengkalai. Peralatan yang terbuat dari besi dan baja mulai berkarat, sebagian pekerja angkat tangan dan kembali ke negaranya.

Melihat kondisi ini, pemerintah Perancis pada tahun 1893 memutuskan menghentikan sementara proyek ini. Selanjutnya pada tahun 1898, Perancis melobi Amerika Serikat (AS) untuk meneruskan proyeknya. Tahun 1902, Senat AS menyetujui pengambilalihan proyek ini. Tahun 1904, presiden AS masa itu, Theodore Roosevelt, memutuskan membeli sisa-sisa peralatan proyek dari Perancis dan meneruskan pembangunan terusan. Namun, hal ini dilakukan AS setelah berhasil memerdekakan Panama dari Kolombia. Sebagai kompensasinya, Pemerintah Panama memberikan hak pengelolaan terusan kepada AS.

Pembangunan Terusan Panama pun dilanjutkan kembali! Kali ini melalui persiapan matang dan penyediaan infrastruktur yang memadai. Presiden Theodore Roosevelt menunjuk George Washington Goethals sebagai pimpinan proyek. Peralatan lama sedikit demi sedikit mulai diganti dengan peralatan baru yang lebih canggih. Tahun 1914, proyek Terusan Panama berhasil diselesaikan. Dua tahun lebih cepat dari target yang ditetapkan yaitu pada 1 Juni 1916. Terusan Panama akhirnya dibuka secara resmi pada 15 Agustus 1914 yang bertepatan dengan mulai berkecamuknya Perang Dunia I di Eropa dan kapal laut pertama yang melintas adalah sebuah kapal kargo yang bernama, Ancon.

Pada 1930an, Terusan Panama disempurnakan dengan diciptakannya danau-danau buatan sebagai penampung air yang dibuka jika ada kapal yang akan lewat. Selain itu juga dibuat beberapa pintu air. Setelah Perang Dunia II, rakyat Panama mulai menuntut hak pengelolaan dan selain itu memprotes kehadiran militer AS yang semakin hari semakin bertambah banyak. Akhirnya pada 7 September 1977, Presiden AS, Jimmy Carter dan Presiden Panama, Omar Torrijos menandatangani sebuah kesepakatan yang mengizinkan Panama mengelola sendiri terusan itu namun tetap menjamin netralitas kawasan (Neutrality Treaty) dan AS diizinkan untuk kembali kapan saja. Akan tetapi, kesepakatan ini dikecam oleh sebagian besar rakyat AS. Selanjutnya, pada 31 Desember 1999, pengelolaan terusan diserahkan sepenuhnya ke Panama melalui Otoritas Terusan Panama/Panama Canal Authority (ACP).

Sebelum penyerahan ini, pemerintah Panama telah mengadakan tender internasional untuk 25 tahun kontrak pengoperasian pelabuhan kontainer yang dimenangkan oleh perusahaan Hutchison Whampoa, sebuah perusahaan asal Hong Kong yang dimiliki oleh taipan Li Ka Shing yang juga nantinya menanamkan sahamnya di Facebook.

terusan panama
  

Cara Pengoperasian

Berbeda dengan Terusan Suez, Terusan Panama mengandalkan sejumlah pintu air dan beberapa danau buatan. Dari Teluk Limon di Samudera Atlantik, kapal memasuki pintu air Gatun Locks yang mengangkat kapal setinggi 26 meter dari permukaan laut. Sejumlah lokomotif listrik kecil menuntun atau mendorong kapal melintasi pintu-pintu air tersebut. Kapal kecil mematikan mesin dan didorong, sedang kapal besar dituntun tapi tetap bergerak dengan kekuatan sendiri. Pintu air raksasa dari baja di belakang kapal ditutup dan pintu air di depannya dibuka untuk mengalirkan air pelan-pelan dari Danau Gatun. Ada tiga pintu air yang harus dilewati, yang akhirnya menaikkan kapal sampai sejajar dengan permukaan danau.

Kapal kemudian melepaskan diri dari lokomotif listrik dan berlayar melintasi danau buatan itu sejauh 22 mil atau 35 kilometer. Danau buatan ini semula adalah lembah Sungai Chagres yang dibendung dengan membangun dam raksasa Gatun. Sesampai di ujung tenggara Danau Gatun kapal memasuki Lintasan Gaillard (gill-yard) yang panjangnya 13 kilometer, lebar 150 meter dan kedalaman minimum 13 meter. Di ujung lintasan Gaillard kapal kembali memasuki pintu air yang juga dilengkapi lokomotif-lokomotif pendorong. Pintu air pertama Pedro Miguel Locks menurunkan kapal 9 meter ke permukaan danau Miraflores. Dari sini kapal kemudian berlayar melintasi danau Miraflores sejauh 2 setengah kilometer ke pintu air Miraflores atau Miraflores Locks. Disini dua pintu air menurunkan kapal sampai sejajar dengan permukaan Samudera Pasifik. Dan dari sini kapal berlayar memasuki Teluk Panama dan kemudian keluar ke Samudera Pasifik.

Diukur dari Teluk Limon di Samudera Atlantik ke Teluk Panama di Samudera Pasifik terusan ini memiliki panjang sekitar 82 kilometer dengan lama pelayaran sekitar 8 jam. Rata-rata ada 12.000 kapal melintasi terusan ini setiap tahun, atau sekitar 33 kapal sehari. Tetapi karena sempit, terusan ini tidak dapat dilewati kapal induk dan kapal tangki raksasa. Oleh karenanya kapal-kapal yang bisa melintas di terusan Panama disebut kapal-kapal Panamaz.

Ongkos/tarif melewati terusan

Otoritas terusan menetapkan tarif untuk melintas Terusan Panama berdasarkan jenis kapal, ukuran, dan kargo apa yang dimuat dalam kapal. Tahun 2007, Otoritas telah menetapkan tarif terbarunya dan kapal Disney Cruise Line asal AS pada tahun 2008 mencatat rekor sebagai pembayar tarif termahal yaitu sejumlah USD 331.200.

Tantangan ke Depan

Terusan Panama menghadapi sejumlah persaingan sengit dari misalnya jawatan kereta api inter-samudra yang melintasi Amerika Serikat dan Meksiko, serta rencana negara tetangga Nikaragua untuk juga membangun terusan. Melihat tantangan ini Pemerintah Panama pada tahun 2006 lalu menggelar referendum untuk memperluas terusan. Untungnya referendum ini disetujui oleh sekitar 80% rakyat Panama. Secara kongkrit, perluasan terusan Panama akan dibarengi dengan pembangunan dua pintu air ekstra lebar, yaitu pada awal dan akhir terusan. Terusan Panama juga akan diperluas dan diperdalam di beberapa tempat. Proyek ini akan makan waktu paling sedikit delapan tahun dan biayanya mencapai lebih dari USD 5 milyar. Panama sendiri akan menyalurkan sekitar separuh ongkosnya yang bisa jadi diambil dari kantong Otoritas Terusan Panama yang tahun 2007 tercatat meraup pendapatan sekitar USD 1,76 miliar. Sisanya diambil dari pinjaman-pinjaman internasional.

sumber : asal-usul.com

Fakta-fakta menarik tentang Pluto

Pluto_system_2006
PLUTO yang juga dikenal dengan nama Pluto 134340 adalah sebuah planet kerdil dalam sistem Tata  Surya Bimasakti. Letak Pluto berada dalam sebuah wilayah terluar Tata Surya yang bernama Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper sendiri adalah sebutan untuk wilayah di luar orbit planet Neptunus hingga jarak 50 Satuan Astronomi (SA/1 Satuan Astronomi = jarak rata-rata Matahari-Bumi, yakni sekitar 149,6 juta kilometer) dari Matahari. Pluto memiliki orbit yang unik saat mengelilingi matahari, orbitnya berbentuk melonjong dan kisaran jaraknya sekitar 4,4 - 7,4 miliar km dari Matahari. Berbeda dengan planet-planet lainnya di Tata Surya, Pluto cenderung bergerak mendekati Matahari saat melakukan perjalanan orbit. Akibatnya, terkadang Pluto berjarak lebih dekat dengan Matahari (atau Bumi) daripada Neptunus.

Di antara obyek-obyek yang ada dalam Tata Surya, Pluto adalah yang terkecil baik dalam ukuran maupun jumlah masa. Pluto bahkan lebih kecil daripada 7 bulan di tata surya, (Bulan, Io, Europa, Ganymede, Calisto, Titan, dan Triton). Pluto memiliki diameter 4.862 km dan memiliki massa 0,002 massa Bumi. Periode rotasi Pluto adalah 6,39 hari, sedangkan periode revolusi adalah 248,4 tahun. Bentuk Pluto mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang mengandung metan. Suhu permukaan Pluto berkisar -233o Celsius sampai dengan-223o Celsius, sehingga sebagian besar berwujud es. Seperti sejumlah planet Tata Surya lain, Pluto juga mempunyai beberapa bulan/satelit yang mengitarinya. Bulan-bulan itu adalah: Charon (ditemukan oleh astronom James Christy pada tahun 1978), Nix dan Hydra (keduanya ditemukan pada tahun 2005) 

Penemuan Pluto

Proses penemuan Pluto sebenarnya diawali dengan kekeliruan interpretasi sejumlah astronom yang mendapati adanya kekacauan dalam orbit Uranus. Semula mereka berasumsi bahwa Neptunuslah yang mengacaukan orbit Uranus karena tarikan gravitasinya. Di akhir abad 19, setelah melakukan observasi lanjutan, para astronom berpendapat bahwa ada planet lain selain Neptunus yang mengganggu orbit Uranus.

Pada tahun 1905 seorang astronom AS, Percival Lowell, memulai proyek pencarian planet ke-sembilan dalam sistem Tata Surya. Lowell bersama rekannya, William H. Pickering, mengajukan beberapa konsep koordinat planet ke-sembilan dalam Tata Surya yang mereka namakan “Planet X”. Lowell meninggal pada tahun 1916, akan tetapi proyek pencariannya tetap dilanjutkan. Nama Lowell diabadikan sebagai nama observatorium yang didirikannya pada tahun 1894.

Pada bulan Januari 1930, Clyde Tombaugh, seorang peneliti yang juga anggota tim proyek pencarian planet ke-sembilan dalam Tata Surya di Observatorium Lowell, berhasil mencitrakan beberapa pergerakan sebuah obyek misterius di luar angkasa. Tim peneliti dalam proyek tersebut berkesimpulan bahwa obyek luar angkasa itu adalah sebuah planet dan untuk memastikannya mereka kemudian mengirim hasil pencitraan obyek luar angkasa itu ke Observatorium Harvard College untuk diteliti lebih lanjut.

Setelah dipastikan bahwa obyek yang ditemukan itu adalah sebuah planet, Tombaugh dan ketua tim peneliti, Vesto Melvin Slipher, menggelar sayembara untuk mencarikan nama bagi planet ke-sembilan itu. Nama Pluto dicetuskan oleh Venetia Burney, seorang anak perempuan umur sebelas tahun asal Oxford, Inggris. Venetia yang gemar mempelajari mitologi Yunani Kuno dan astronomi pertama kali mengusulkan nama ini pada kakeknya, Falconer Madan, mantan pustakawan di Universitas Oxford, Inggris. Madan kemudian meneruskan usul cucunya ini pada Profesor Herbert Hall Turner yang kemudian meneruskannya lagi pada rekan-rekannya di Amerika.

Setelah melalui proses penyeleksian, pada 24 Maret 1930, tim peneliti di Observatorium Lowell berembuk untuk menentukan mana di antara 3 nama berikut yang akan dijadikan nama planet baru itu yaitu: “Minerva”, “Cronus”, dan “Pluto”. Akhirnya, pada 1 Mei 1930, tim memutuskan nama planet baru itu adalah “Pluto”.

Eksplorasi ke Pluto

Sejauh ini eksplorasi ke Pluto menjadi tantangan besar bagi sejumlah negara adikuasa yang telah memiliki pesawat ulang-alik luar angkasa. Bukan hanya karena Pluto berjarak sangat jauh dari bumi namun juga karena Pluto hanya memiliki massa yang kecil dan suhunya sangat dingin. Hingga penghujung abad 20 belum ada upaya serius dari negara-negara adikuasa untuk melakukan misi perjalanan ke Pluto. Bahkan di tahun 2000, Badan Antariksa AS (NASA) membatalkan misi Pluto Kuiper Express karena alasan dana.

Namun setelah melewati perdebatan panjang, akhirnya misi perjalanan ke Pluto dicanangkan kembali oleh pemerintah AS pada 2003. Misi perjalanan yang menggunakan pesawat tanpa awak ini diberi nama “New Horizons”. New Horizons telah sukses diluncurkan pada tanggal 19 Januari 2006. Pesawat ini dilengkapi dengan sejumlah peralatan kendali jarak jauh untuk mengenali citra geologi dan morfologi Pluto bersama satelitnya, Charon, memetakan komposisi permukaannya, dan menganalisa atmosfirnya. Selain itu juga New Horizons akan memotret permukaan Pluto dan Charon. Uniknya, dalam pesawat canggih ini juga disertakan abu jenazah sang penemu Pluto, Clyde Tombaugh (meninggal tahun 1997). Sayangnya, New Horizons diperkirakan baru akan mendekati orbit Pluto nanti pada tahun 2015. Setelah itu, barulah para ilmuwan NASA bisa mengungkap lebih jauh tentang misteri planet ‘mungil’ ini.

Pluto bukan planet?

Bagaimanapun, sejak tahun 2006 Pluto sudah tidak lagi dikategorikan sebagai planet inti dalam sistem Tata Surya oleh Himpunan Astronomi Internasional (IAU). Karena sejak penemuannya pada tahun 1930 hingga pada 2006 telah ditemukan sejumlah obyek lain di bagian terluar Tata Surya yang komposisinya serupa dengan Pluto, salah satunya yaitu Eris yang mempunyai massa 27% lebih padat daripada Pluto. Pluto kini hanya digolongkan dalam planet-planet minor atau kerdil (dwarf planet) bersama dengan Eris dan Ceres dan diberi nomor 134340.

Kisah Sebatang Pohon

Kisah Sebatang Pohon

Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon
Kisah Sebatang Pohon

Sejarah Lu Bu

Nama Lengkap: Lu Fengxian
Lahir: A.D. 156
Meninggal: A.D. 198

Seorang petarung yang sangat hebat pada masa Tiga Negara, dengan keahlian bertempur dan memanah. Lu Bu adalah anak angkat dari Ding Yuan. Diperintah oleh sang ayah, Lu Bu menolak keputusan Dong Zhuo untuk mengganti Kaisar Xian dengan Kaisar Shao.

Menyadari bahwa Lu Bu menghalangi rencananya untuk mengangkat Kaisar Xian, Dong Zhuo mengikuti nasehat Li Su untuk mengambil hati Lu Bu dengan memberikan hadiah “Kuda Merah”, sutera, permata dan emas. Tidak mampu menolak kuda yang diberikan, Lu Bu membunuh Ding Yuan dan berpindah ke sisi Dong Zhuo.

Dengan Lu Bu disisinya, Dong Zhuo semakin berkuasa dari hari ke hari. Setelah Cao Cao mengalami kegagalan untuk membunuh Dong Zhuo, Wang Yun memiliki ide untuk memecah belah antara Dong Zhuo dengan Lu Bu menggunakan Diao Chan. Terpesona oleh kecantikan Diao Chan, sekali lagi Lu Bu membunuh ayah angkatnya, Dong Zhuo. Penghianatan dan pembunuhan kedua ayah angkatnya memberikan reputasi jelek bagi diri Lu Bu.

Untuk membalas dendam kematian Dong Zhuo, Li Jue dan Guo Si memimpin tentara menyerang Lu Bu. Tidak mampu mengusir serangan, Lu Bu melarikan diri dengan sisa-sisa tentara yang ada. Kesempatan emas tiba ketika Cao Cao menyerang Xuzhou. Lu Bu dengan bantuan Chen Gong menyerang daerah Cao Cao dengan tiba-tiba dan berhasil menguasai banyak daerah strategis, Yanzhou berada di tangan Lu Bu. Namun kemenangan itu hanya bisa dinikmati dalam waktu singkat, Cao Cao memimpin tentaranya untuk menguasai kembali Yanzhou.

Hilangnya Yanzhou ke tangan Cao Cao, Chen Gong mengusulkan agar Lu Bu berlindung dibawah Liu Bei di Xuzhou. Takut akan ancaman yang menghadang dari gabungan Liu Bei dan Lu Bu. Cao Cao menjalankan usul Xun Yu untuk memecah belah. Rencana pertama tidak berhasil, namun rencana kedua membuahkan hasil. Dengan dasar sifat buruk yang dimiliki, Lu Bu melancarkan serangan tiba-tiba dan menguasai Xuzhou dengan mengalahkan Zhang Fei yang pemabuk.

Perbuatan menyingkirkan tuan rumah ini semakin membawa Lu Bu ke dalam jurang. Tragis bila mengingat seseorang yang memiliki kemampuan tempur begitu hebatnya tidak ditaklukkan dalam pertempuran melainkan oleh anak buahnya sendiri ketika diikat pada saat tidur di menara gerbang kota Xiapi. Seorang berkeahlian tempur tinggi yang membawa ketakutan pada musuh-musuhnya ternyata takut menghadapi kematian.

Diikat dan dibawa kehadapan Cao Cao, Lu Bu memohon agar diampuni jiwanya serta berjanji taat mengabdi kepada Cao Cao dan menggunakan kemampuannya untuk menguasai daerah-daerah lainnya. Pada mulanya Cao Cao terbujuk, namun setelah berdiskusi dengan Liu Bei, Cao Cao menghukum mati Lu Bu, ini karena Liu Bei memperingatkan Cao Cao bahwa Cao Cao mungkin menjadi orang ketiga yang akan ditusuk dari belakang oleh Lu Bu, setelah Ding Yuan dan Dong Zhuo.

Penghianatan-penghianatan yang dilakukan Lu Bu membawa dirinya ke gerbang kematian.

Suku Kutai, Kalimantan Timur

Suku Kutai adalah suku asli yang mendiami wilayah Kalimantan Timur yang mayoritas beragama Islam. Suku Kutai berdasarkan jenisnya adalah termasuk suku melayu tua sebagaimana Suku Dayak di Kalimantan Timur. Suku Kutai masih serumpun dengan Suku Dayak, khususnya dayak rumpun ot-danum. Oleh karena itu secara fisik Suku Kutai mirip dengan Suku Dayak rumpun ot-danum. Hubungan Kekerabatan Suku Kutai dengan Suku Dayak diceritakan juga dalam tradisi lisan Suku Dayak dengan berbagai versi di beberapa sub suku rumpun ot danom ( Karena masing - masing sub suku memiliki sejarah tersendiri ). Adat-istiadat lama Suku Kutai banyak kesamaan dengan adat-istiadat Suku Dayak rumpun ot-danum (khususnya tunjung-benuaq) misalnya; erau (upacara adat yang paling meriah), belian (upacara tarian penyembuhan penyakit), memang, dan mantra-mantra serta ilmu gaib seperti; parang maya, panah terong, polong, racun gangsa, perakut, peloros, dan lain-lain. Dimana adat-adat tersebut dimiliki oleh Suku Kutai dan Suku Dayak


Pada awalnya Kutai bukanlah nama suku, akan tetapi nama tempat/wilayah dan nama Kerajaan tempat ditemukannya prasasti Yupa oleh peneliti Belanda. Kemudian lambat laun 'Kutai menjadi nama suku. Sama halnya dengan dayak yang bukan merupakan nama suku dulunya karena istilah dayak merupakan nama pemberian peneliti Belanda. Menurut tradisi lisan masyarakat kutai, Nama Kutai berawal dari nama Kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman, sebenarnya nama kerajaan ini awalnya disebut Queitaire (Kutai) oleh Pendatang dan Pedagang awal abad masehi yang datang dari India selatan yang artinya Belantara dan Ibukota Kerajaannya bernama Maradavure (Martapura) berada di Pulau Naladwipa dan letaknya di tepi Sungai Mahakam di seberang Persimpangan Sungai Kanan Mudik Mahakam yakni Sungai Kedang Rantau asal nama Kota Muara Kaman sekarang. Dalam berita Campa atau Cina disebut Kho-Thay artinya Kota Besar atau Bandar Kerajaan Besar. Ada pendapat lain, bahwa Sumpah Palapa Patih Gajah Mada di Majapahit sempat menyebutkan Tunjung Kuta, ada pula yang mengatakan tulisan yang benar adalah Tunjung Kutai, akan tetapi ini pada masa Kerajaan Kutai Kartanegara.


Dari pemaparan di atas diketahui bahwa Kutai pada masa itu adalah nama Kerajaan/kota/wilayah tempat penemuan prasasti bukan nama suku (etnis) dan hubungan kekerabatan Suku Kutai dan Suku Dayak sangat kuat. Hanya saja pengaruh agama Islam dan akulturasi pendatang yang menyebarkan agama Islam ( Sumatra, Cina, Banjar, Bugis, Jawa ) serta perang antar kerajaan ( Dinasti Kartanegara dari Majapahit yang memenangkan peperangan melawan kerajaan Kutai Martadipura ) pada saat itu mengakibatkan budaya Suku Kutai menjadi agak berbeda dengan Suku Dayak saat ini.

ASAL MULA

Menurut tradisi lisan dari Suku Kutai, Proses perpindahan penduduk dari daratan asia yang kini disebut provinsi Yunan - Cina selatan berlangsung antara tahun 3000-1500 Sebelum Masehi. Mereka terdiri dari kelompok yang mengembara hingga sampai di pulau Kalimantan dengan rute perjalanan melewati Hainan, Taiwan, Filipina kemudian menyeberangi Laut Cina Selatan menuju Kalimantan Timur. Pada saat itu perpindahan penduduk dari pulau satu ke pulau lain tidaklah begitu sulit kerena pada zaman es permukaan laut sangat turun akibat pembekuan es di kutub Utara dan Selatan sehingga dengan hanya menggunakan perahu kecil bercadik yang diberi sayap dari batang bambu mereka dengan mudah menyeberangi selat karimata dan laut cina selatan menuju Kalimantan Timur. Para imigran dari daratan Cina ini masuk ke Kalimantan Timur dalam waktu yang berbeda, kelompok pertama datang sekitar tahun 3000-1500 Sebelum Masehi termasuk dalam kelompok ras Negrid dan weddid kelompok ini diperkirakan meninggalkan Kalimantan dan sebagiannya punah. Kemudian sekitar tahun 500 sebelum masehi berlangsung lagi arus perpindahan penduduk yang lebih besar dan kelompok inilah yang diperkirakan menjadi cikal bakal penduduk Kutai. Setelah adanya arus perpindahan penduduk dari Yunan terjadilah percampuran penduduk kerena perkawinan.

Penduduk Kutai di masa itu terbagi menjadi lima puak (lima suku):

1. Puak Pantun
2. Puak Punang
3. Puak Pahu
4. Puak Sendawar
5. Puak Melani

Puak Pantun

Puak Pantun adalah suku tertua di Kalimantan Timur, dan merupakan suku atau Puak yang paling Tua diantara 5 Suku atau Puak Kutai lainya, mereka adalah suku yang mendirikan kerajaan tertua di Nusantara yaitu kerajaan Kutai Martadipura di Muara Kaman pada abad 4 Masehi. Raja pertamanya dikenal dengan nama Kudungga, dan kerajaan ini jaya pada masa dinasti ketiganya yaitu pada masa Raja Mulawarwan. Dibawah pimpinan Maharaja Mulawarman, kehidupan sosial dan kemasyarakatan diyakini berkembang dengan baik. Pemerintahan berpusat di Keraton yang berada di Martapura wilayah kekuasaannya terbentang dari Dataran Tinggi Tunjung (Kerajaan Pinang Sendawar), Kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun, Kerajaan Pantun di Wahau, Kerajaan Tebalai, hingga ke pesisir Kalimantan Timur, seperti Sungai China, Hulu Dusun dan wilayah lainnya. Dengan penaklukan terhadap kerajaan-kerajan kecil tersebut, kondisi negara dapat stabil sehingga suasana tentram dapat berjalan selama masa pemerintahannya. Suku ini mendiami daerah Muara Kaman Kab. Kutai Kartanegara dan sampai Daerah Wahau dan Daerah Muara Ancalong, serta Daerah Muara Bengkal, Daerah Kombeng di dalam wilayah Kab.Kutai Timur sekarang.

Puak Punang

Puak Punang (Puak Kedang) adalah suku yang mendiami wilayah pedalaman. Diperkirakan suku ini adalah hasil percampuran antara puak pantun dan puak sendawar (tunjung-benuaq). Oleh karena itu, logat bahasa Suku Kutai Kedang mengalunkan Nada yang bergelombang. Misalya bahasa Indonesia “Tidak”, Bahasa Kutai “Endik”, Bahasa Kutai Kedang “Inde”…. tegas alas gelombang. Suku ini mendirikan kerajaan Sri Bangun di Kota Bangun (atau dikenal dengan nama Negeri Daha pada masa pemerintahan Kutai Matadipura). Puak punang ini tersebar diwilayah Kota Bangun, Muara Muntai, danau semayang, Sungai Belayan dan sekitarnya.

Puak Pahu

Puak Pahu adalah suku yang mendiami wilayah kedang pahu. Suku ini tersebar di muara pahu dan sekitarnya.

Puak Sendawar

Puak Sendawar adalah suku yang mendiami wilayah sendawar (Kutai Barat), suku ini mendirikan Kerajaan Sendawar di Kutai Barat dengan Rajanya yang terkenal dengan nama Aji Tulut Jejangkat. Suku ini mendiami daerah pedalaman. Mereka berpencar meninggalkan tanah aslinya dan membentuk kelompok suku masing-masing yang sekarang dikenal sebagai suku Dayak Tunjung, Bahau, Benuaq, Modang, Penihing, Busang, Bukat, Ohong dan Bentian.

Puak Melani

Puak Melani adalah suku yang mendiami wilayah pesisir. Mereka merupakan suku termuda diantara puak-puak Kutai, di dalam suku ini telah terjadi percampuran antara suku kutai asli dengan suku pendatang yakni; Banjar, Bugis, Jawa dan Melayu. Suku ini mendirikan kerajaan Kutai Kartanegara. Raja pertamanya bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti. Suku ini mendiami wilayah pesisir seperti Kutai Lama dan Tenggarong.

Dalam perkembangannya puak pantun, punang, pahu dan melani kemudian berkembang menjadi suku kutai yang memiliki bahasa yang mirip namun berbeda dialek. Sedangkan puak sendawar (puak tulur jejangkat) yang hidup di pedalaman berkembang menjadi suku dayak.

Terpecahnya Puak Tanah Kutai melahirkan Suku Dayak dan Suku Kutai

Disinilah awal terbaginya dua golongan atau kelompok suku asli di Tanah Kutai, yakni Suku Dayak dan Suku Kutai (haloq). Haloq adalah sebutan bagi suku asli Tanah Kutai yang keluar dari adat/budaya/kepercayaan nenek moyang ( Adat, budaya, serta kepercayaan nenek moyang tersebut masih terlihat dari ciri khas Suku Dayak saat ini). Sebutan haloq mulai timbul ketika suku-suku dari puak-puak kutai di atas mulai banyak meninggalkan kepercayaan lama salah satunya adalah dengan taat pada ajaran Islam, karena adat istiadat, budaya, dan kepercayaan dari suku asli Tanah Kutai tersebut banyak yang bertentangan dalam ajaran Islam. Kemudian karena puak pantun, punang, dan melani sebagian besar meninggalkan adat atau kepercayaan lama mereka, maka mereka mulai di sebut 'orang haloq' oleh puak lain yang masih bertahan dengan kepercayaan lamanya (kepercayaan nenek moyang). Dan puak yang masih bertahan dengan adat/kepercayaan lamanya sebagian besar adalah puak sendawar (puak tulur jejangkat), meskipun sebagian kecil ada juga suku dari puak sendawar yang meninggalkan adat lama (Behaloq). Sejak itulah orang haloq dan orang yg bukan haloq terpisah kehidupannya, karena sudah berbeda adat istiadat.


Lambat laun orang haloq ini menyebut dirinya 'orang kutai' yang berarti orang yang ada di benua Kutai atau orang dari wilayah Kerajaan Kutai. Sejak itu lah kutai lambat laun mulai menjadi nama suku, yang mana suku kutai ini berasal dari puak pantun, punang, pahu dan melani dan sebagian kecil puak sendawar. Sekarang Suku Kutai sudah banyak bercampur dengan etnis lain. Terlihat dari budayanya yang merupakan hasil akulturasi dari beberapa budaya suku lain.


Puak sendawar yang sebagian besar masih bertahan dengan adat/kepercayaan lama kemudian berpencar membentuk kelompok-kelompok suku pedalaman dan terasing. Mereka kini menjadi suku Tunjung, Benuaq, Penihing, Oeheng, Bentian, Bahau, Modang dan lain-lain. Mereka adalah suku yang disebut Suku Dayak pada masa kini. Dayak adalah sebutan yang dipopulerkan oleh orang Belanda, dimana mereka menyebut suku - suku asli yang mendiami pedalaman Kalimantan sebagai “Dayaker”.

Jadi yang disebut Suku Kutai sekarang ini adalah suku dari puak pantun, punang, pahu dan melani. Sedangkan Suku Dayak adalah dari puak sendawar. Jadi Suku Kutai bukanlah suku melayu muda akan tetapi adalah suku melayu tua, sama seperti Suku Dayak. Pengelompokkan Suku Kutai kedalam ras melayu muda hanya berdasarkan Sosio-religius atau kultural, bukan berdasarkan jenisnya (melayu tua).

Sejarah Singkat Kuda Lumping



Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia.

Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sejarah

Konon, tari kuda lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.'

Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.

Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.

Variasi Lokal

Di Jawa Timur, seni ini akrab dengan masyarakat di beberapa daerah, seperti Malang, Nganjuk, Tulungagung, dan daerah-daerah lainnya. Tari ini biasanya ditampilkan pada event-event tertentu, seperti menyambut tamu kehormatan, dan sebagai ucapan syukur, atas hajat yang dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.

Dalam pementasanya, tidak diperlukan suatu koreografi khusus, serta perlengkapan peralatan gamelan seperti halnya Karawitan. Gamelan untuk mengiringi tari kuda lumping cukup sederhana, hanya terdiri dari Kendang, Kenong, Gong, dan Slompret, yaitu seruling dengan bunyi melengking. Sajak-sajak yang dibawakan dalam mengiringi tarian, biasanya berisikan himbauan agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan selalu ingat pada Sang Pencipta.

Selain mengandung unsur hiburan dan religi, kesenian tradisional kuda lumping ini seringkali juga mengandung unsur ritual. Karena sebelum pagelaran dimulai, biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual, untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah mengingat pertunjukan biasanya dilakukan di lapangan terbuka.

Pagelaran Tari Kuda Lumping

Dalam setiap pagelarannya, tari kuda lumping ini menghadirkan 4 fragmen tarian yaitu 2 kali tari Buto Lawas, tari Senterewe, dan tari Begon Putri.
Pada fragmen Buto Lawas, biasanya ditarikan oleh para pria saja dan terdiri dari 4 sampai 6 orang penari. Beberapa penari muda menunggangi kuda anyaman bambu dan menari mengikuti alunan musik. Pada bagian inilah, para penari Buto Lawas dapat mengalami kesurupan atau kerasukan roh halus. Para penonton pun tidak luput dari fenomena kerasukan ini. Banyak warga sekitar yang menyaksikan pagelaran menjadi kesurupan dan ikut menari bersama para penari. Dalam keadaan tidak sadar, mereka terus menari dengan gerakan enerjik dan terlihat kompak dengan para penari lainnya.

Untuk memulihkan kesadaran para penari dan penonton yang kerasukan, dalam setiap pagelaran selalu hadir para datuk, yaitu orang yang memiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali melalui baju serba hitam yang dikenakannya. Para datuk ini akan memberikan penawar hingga kesadaran para penari maupun penonton kembali pulih.

Pada fragmen selanjutnya, penari pria dan wanita bergabung membawakan tari senterewe.Pada fragmen terakhir, dengan gerakan-gerakan yang lebih santai, enam orang wanita membawakan tari Begon Putri, yang merupakan tarian penutup dari seluruh rangkaian atraksi tari kuda lumping.

29 Agu 2012

Cornelis de Houtman: Pembuka Jalan Penjajahan Belanda di Nusantara

Cornelis_de_Houtman CORNELIS de Houtman (lahir di Gouda, Belanda, 2 April 1565 – Tewas di Aceh, 1599), adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Nusantara dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat kedatangan de Houtman, Kerajaan Portugis telah lebih dahulu memonopoli jalur-jalur perdagangan di Nusantara. Meski ekspedisi de Houtman banyak memakan korban jiwa di pihaknya dan bisa dikatakan gagal, namun ekspedisi de Houtman yang pertama ini merupakan kemenangan simbolis bagi pihak Belanda karena sejak saat itu kapal-kapal lainnya mulai berlayar untuk berdagang ke Timur.

Awal perjalanan

Pada tahun 1592 Cornelis de Houtman dikirim oleh para saudagar Amsterdam ke Lisboa/Lisbon, Portugal untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai keberadaan "Kepulauan Rempah-Rempah". Pada saat de Houtman kembali ke Amsterdam, penjelajah Belanda lainnya, Jan Huygen van Linschoten juga kembali dari India. Setelah mendapatkan informasi, para saudagar tersebut menyimpulkan bahwa Banten merupakan tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada 1594, mereka mendirikan perseroan Compagnie van Verre (yang berarti "Perusahaan jarak jauh"), dan pada 2 April 1595 berangkatlah ekspedisi perseroan ini di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Tercatat ada empat buah kapal yang ikut dalam ekspedisi mencari “Kepulauan Rempah-rempah” ini yaitu: Amsterdam, Hollandia, Mauritius dan Duyfken.

Ekspedisi de Houtman sudah direcoki banyak masalah sejak awal. Penyakit sariawan merebak hanya beberapa minggu setelah pelayaran dimulai akibat kurangnya makanan. Pertengkaran di antara para kapten kapal dan para pedagang menyebabkan beberapa orang terbunuh atau dipenjara di atas kapal. Di Madagaskar, di mana sebuah perhentian sesaat direncanakan, masalah lebih lanjut menyebabkan kematian lagi, dan kapal-kapalnya bertahan di sana selama enam bulan. (Teluk di Madagaskar tempat mereka berhenti kini dikenal sebagai "Kuburan Belanda").

Tiba di Tanah Jawa

Pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman tiba di Banten. Hanya 249 orang yang tersisa dari pelayaran awal. Penerimaan penduduk awalnya bersahabat, tapi setelah beberapa perilaku kasar yang ditunjukkan awak kapal Belanda, Sultan Banten, bersama dengan orang-orang Portugis yang telah datang lebih dulu di Banten, mengusir rombongan “Wong Londo” ini.

Ekspedisi de Houtman berlanjut ke utara pantai Jawa. Namun kali ini, kapalnya takluk ke pembajak. Saat tiba di Madura perilaku buruk rombongan ini berujung ke salah pengertian dan kekerasan: seorang pangeran di Madura terbunuh sehingga beberapa awak kapal Belanda ditangkap dan ditahan sehingga de Houtman membayar denda untuk melepaskannya. Kapal-kapal tersebut lalu berlayar ke Bali, dan bertemu dengan raja Bali. Mereka akhirnya berhasil memperoleh beberapa pot merica pada 26 Februari 1597.

Saat dalam perjalanan pulang ke Belanda, mereka singgah di Kepulauan St. Helena, dekat Angola untuk mengisi persediaan air dan bahan-bahan lainnya. Kedatangan mereka ini dihadang oleh kapal-kapal Portugis yang merupakan pesaing mereka.

Akhirnya pada akhir 1597, tiga dari empat kapal ekspedisi ini kembali dengan selamat ke Belanda. Dari 249 awak, hanya 87 yang berhasil kembali.

Akibat dari ekspedisi de Houtman

Meski perjalanan ini bisa dibilang gagal, namun juga dapat dianggap sebagai kemenangan bagi Belanda. Pihak Belanda sejak saat itu mulai berani berlayar untuk berdagang ke Timur terutama di tanah Nusantara. Beberapa ekspedisi memang mengalami kegagalan, sementara lainnya sukses gilang-gemilang dengan keuntungan berlimpah-limpah dari total modal ekspedisi yang dikeluarkan.

Totalnya dalam rentang waktu antara 1598 dan 1601 ada 15 ekspedisi dikirim ke Nusantara, yang melibatkan 65 kapal. Sebelum Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) didirikan pada 1602, tercatat 12 perusahaan telah melakukan ekspedisi ke Nusantara dalam masa 7 tahun, yakni: Compagnie van Verre (Perusahaan dari Jauh), De Nieuwe Compagnie (Perusahaan Baru), De Oude Compagnie (Perusahaan Lama), De Nieuwe Brabantse Compagnie (Perusahaan Brabant Baru), De Verenigde Compagnie Amsterdam (Perhimpunan Perusahaan Amsterdam), De Magelaanse Compagnie (Perusahaan Magelan), De Rotterdamse Compagnie (Perusahaan Rotterdam), De Compagnie van De Moucheron (Perusahaan De Moucheron), De Delftse Vennootschap (Perseroan Delft), De Veerse Compagnie (Perusahaan De Veer), De Middelburgse Compagnie (Perusahaan Middelburg) dan De Verenigde Zeeuwse Compagnie (Perhimpunan Perusahaan Kota Zeeuw).

Kedatangan kapal-kapal inilah yang menjadi cikal bakal penjajahan Belanda atas tanah Nusantara.

Photobucket

Tewas di Aceh

Tahun 1598, Cornelis de Houtman bersama saudaranya Frederick de Houtman diutus lagi ke tanah Nusantara di mana kali ini ekspedisinya merupakan ekspedisi dalam jumlah besar. Armada-armadanya telah dipersenjatai seperti kapal perang.

Pada 1599, dua buah kapal pimpinan de Houtman yang bernama de Leeuw dan de Leeuwin berlabuh di ibukota Kerajaan Aceh. Pada awalnya kedua kapal ini mendapat sambutan baik dari pihak Aceh karena darinya diharapkan akan dapat dibangun kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan. Dengan kedatangan Belanda tersebut berarti Aceh akan dapat menjual hasil-hasil bumi, khususnya lada kepada Belanda.

Namun dalam perkembangannya, akibat adanya hasutan dari pihak Portugis yang telah lebih dahulu berdagang dengan Kerajaan Aceh, Sultan Aceh menjadi tidak senang dengan kehadiran Belanda dan memerintahkan untuk menyerang kapal-kapal mereka. Pemimpin penyerangan adalah Laksamana Keumala Hayati. Dalam penyerangan ini, Cornelis de Houtman dan beberapa anak buahnya tewas sementara Frederick de Houtman ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Frederick de Houtman mendekam dalam tahanan Kerajaan Aceh selama 2 tahun. Selama di penjara, ia menulis buku berupa kamus Melayu-Belanda yang merupakan kamus Melayu-Belanda pertama dan tertua di Nusantara.

Sumber: asal-usul

Kebesaran Jiwa Seorang IBU

Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic.

Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin d
an cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya pun lumayan.

Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya. Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab A be.

Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja Ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).

Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun.

Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa di bendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. ” Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”.

Setelah ibunya sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini kedalam media cetak dan elektronik.

Teman2 yang masih punya Ibu (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu. Jangan sia-sia kan budi jasa ibu selama ini yang merawat dan membesarkan kita tanpa pamrih. kasih seorang ibu sungguh mulia.

Wanita Ini Lulus Kuliah Setelah Amnesia 23Tahun

MONTGOMERY -Seorang wanita berusia 45 tahun akhirnya lulus kuliah setelah 23 tahun kehilangan ingatan. Su Meck adalah mahasiswa jurusan musik di Montgomery College, Amerika Serikat. Dia mengambil program associate degree yang di Indonesia biasa disebut D-3. Perjuangan Meck dimulai ketika dia kehilangan ingatan pada 1988. Ketika itu, Meck yang berusia 22 tahun, sedang memasak di dapur. Dia mengangkat putranya, Patrick, yang berusia enam bulan tinggi-tinggi. Saat itu, kipas yang ada di langit-langit rumah bergeser. Entah bagaimana, kipas itu jatuh dan menimpa kepala Meck.

Ingatannya hilang total. Meck koma selama seminggu, dan saat terbangun, mentalnya sama seperti anak kecil. Dia tidak mengenal suami dan kedua bayinya. Dia hampir tidak bisa berbicara, membaca atau menulis, berjalan atau makan, mengenakan pakaian, hingga menyetir. Tes dengan MRI menunjukkan, otak Meck mengalami keretakan. Cedera ini membuatnya mengalami amnesia retrograde lengkap, ketidakmampuan untuk mengingat masa lalu. Suami Meck, Jim, menjelaskan, istrinya seperti orang mati.“Kepribadianya hilang,” kata Jim seperti dikutip dari situs Huffingtonpost, Sabtu (28/5/2011).

Jim dan Meck bertemu lima tahun sebelumnya di Ohio Wesleyan University. Setelah Jim lulus, Meck meninggalkan kuliahnya, menikah, dan menetap di Fort Worth, di mana Jim bekerja. Sebelum kecelakaan, Meck merupakan pemain drum yang baik. Namun koma membuatnya kehilangan semua kenangan. Dia tidak tahu lagi kunci bermain drum atau piano. Teman dan orang yang dicintainya merupakan orang asing. Ketika disapa, Meck hanya membalas dengan tatapan kosong. Meck meninggalkan rumah sakit setelah dua bulan. Dia bisa keluar setelah menyelesaikan serangkaian tes, seperti naik sepeda, menyiapkan makanan dan membaca buku anak- anak yang sederhana. Dia mendapat bantuan dari suaminya, kerabat dan teman. Tapi baginya, kembali ke kehidupan sebagai seorang istri dan ibu muda seperti terjun bebas.

“Saya selalu bertanya-tanya, Apa yang harus saya lakukan sekarang? Apa rencananya? Apa tujuannya?Apakah saya harus menjadi orang seperti dulu atau menjadi orang baru?” tanyanya.

Pada tahun pertama keluar dari rumah sakit, Meck tidak bisa berbicara melalui telepon. Dia berkomunikasi dengan keluarganya hanya melalui surat. Meck menulis surat dengan ejaan dan tulisan tangan seperti seorang anak kecil. Selama bertahun-tahun, Meck hidup sebagai istri dan ibu. Dia pun belajar membaca dan menulis dari anak-anaknya. Dia menjadi relawan di perpustakaan sekolah sehingga bisa membaca. Dia belajar bersama dua putranya, Benjamin Meck(24 tahun) dan Patrick (23). 

Pasca kecelakaan, putra ketiganya, Kassidy (18) lahir. Sembilan belas tahun setelah kecelakaan, pada 2007, Meck sekolah lagi untuk pertama kalinya. Mengapa Meck kuliah?“Saya tidak benar-benar tahu apa yang akan saya lakukan. Dan Montgomery College ada di sana,” jelasnya. Dia bertanya anak-anaknya apa yang harus dibawa ke kelas, bagaimana membuat catatan, bagaimana mengajukan pertanyaan dan menulis makalah. Kelas pertamanya adalah sosiologi, manajemen stres, dan perbaikan matematika. Menurut Jim, Meck adalah pelajar yang lambat. Dia harus bersusah payah mengerjakan tugas, membaca bagian yang sulit terus menerus sehingga bisa mengingatnya. Setelah melalui perjuangan selama empat tahun, Meck akhirnya lulus. Setelah ini, Meck dan suaminya berencana pindah ke Massachusetts. Dia mengejar gelar sarjana dan mendaftarkan diri di Smith College.

Pepatah Bijak Negeri Tirai Bambu

1. 成人不自在,自在不成人
Cheng Ren Bu Zi Zai, Zi Zai Bu Cheng Ren
"Orang sukses tidak santai, orang santai tidak sukses".
Jika ingin menjadi orang sukses maka harus memiliki kemauan dan keuletan, mau bekerja keras, tak menyia-yiakan waktu, bekerja lebih banyak dan lama dari orang lain.

2. 百聞不如一見,百見不如一干
Bai Wen Bu Ru Yi Jian, Bai Jian Bu Ru Yi Gan
"Melihat sekali lebih baik daripada mendengar ratusan kali, mempraktikkan sekali lebih baik daripada meilhat ratusan kali".
Dalam mempelajari sesuatu, akan lebih mudah bagi kita jika langsung mempraktekkannya daripada hanya membaca dan berkutat pada teori saja.

3. 飯來張口,依來伸手
Fan Lai Zhang Kou, Yi Lai Shen Sou
"Kalau mau makan tinggal membuka mulut saja, mau berpakaian tinggal mengulurkan tangan saja".
Pepatah ini menggambarkan orang yang hidupnya serba berkecukupan, semua tersedia. Jika ingin bercukupan, Anda harus memiliki keinginan dan keyakinan yang kuat untuk mencapainya. Manfaatkan seluruh potensi Anda, wujudkan segala usaha dan tindakan guna mencapai puncak kesuksesan.

4. 人死留名, 虎死留皮
Ren Si Liu Ming, Hu Si Liu Pi
"Manusia mati meninggalkan nama, harimau mati meninggalkan kulitnya".
Orang yang suka berbuat kebaikan, beramal, berprestasi tinggi atau berjasa bagi bangsa dan negara akan selalu dikenang selamanya, walau sudah tiada. Ini sudah menjadi hukum manusia di dunia.

5. 少壯不努力, 老大徒傷悲
Shao Zhuang Bu Nu Li, Lao Da Tu Shang Bei
"Saat muda tidak rajin, setelah tua baru menyesal"
Peribahasa ini ditujukan kepada anak muda yang suka bermalas-malasan tidak mau belajar, dan malas bekerja. Orangtua selalu mengatakan bahwa bila tidak rajin semasa muda, ia akan menyesal setelah tua.


sumber : andriewongso

4 Cara Bangkitkan Semangat Setelah Liburan

Setelah menikmati liburan panjang, apakah ada di antara kita yang masih bermalas-malasan dalam bekerja? Jika ya, berikut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan di pagi hari setelah bangun tidur agar semangat kita muncul lagi untuk memulai bekerja dan berkarya.
  1. Menyantap sarapan
Sebaiknya jangan lewatkan waktu sarapan, karena hanya akan membuat kita lebih cepat merasa lelah di siang hari. Sangat dianjurkan bila kita sarapan yang sehat supaya kita terhindar dari makan camilan saat menunggu waktu makan siang tiba.

2. Menghindari kafein
Minuman kopi memang "obat mujarab" untuk menghilangkan rasa lelah. Tapi karena kopi merupakan minuman diuretic yang bisa memicu tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak (lewat urin), ada baiknya kopi kita ganti dengan jus jeruk dan air mineral. Selain itu, campuran air mineral dengan madu atau perasan jeruk lemon dengan jahe juga bisa membatu sirkulasi tubuh dan meningkatkan sistem imun.

3. Berolahraga
Berolahraga tidak perlu harus mendatangi tempat kebugaran atau jogging keliling komplek. Cukup dengan melakukan peregangan ringan atau berlari-lari kecil di tangga rumah sudah menjadi pilihan olahraga yang baik. Menggerakan tubuh setelah bangun tidur bisa membantu mempompa darah, meningkatkan metabolisme serta konsentrasi.

4. Menjaga postur tubuh yang baik
Menjaga agar postur tubuh yang tepat sangat penting untuk menjaga agar aliran darah lancar dan membantu memulai hari dengan efektif. Berjalan dengan tegap akan membantu meredakan ketegangan dan membuat Anda berpikir lebih jernih.

Sumber : AndrieWongso

Menghancurkan Blocking Mental

Sering kali saya merenung dan bertanya pada diri sendiri, kenapa banyak orang sering sulit dalam meraih sebuah impian. Padahal mereka telah memvisualisasikan mimpi tersebut dengan benar. Tapi kenapa impian tersebut belum juga terwujud. Adakah sesuatu yang salah atas usaha yang mereka lakukan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut saya pun segera meluncur untuk melakukan pengamatan, melakukan tanya jawab dan membaca berbagai literatur yang ada. Dari apa yang saya lakukan, saya menemukanjawaban yang membuat saya tahu salah satu hal yang sering menghambat jalan seseorang dalam meraih impian. Satu hal tersebut adalah "Blocking Mental".

Blocking mental adalah suatu doktrin, pemahaman, kepercayaan yang mendalam terhadap suatu peristiwa. Ciri yang paling menonjol dari blocking mental adalah membatasi diri sendiri terhadap apa yang mereka pikir mampu mereka lakukan. Sehingga belum sampai mereka mencapai apa yang bisa mereka capai, mereka keburu memvonis dirinya sendiri dengan mengatakan, "Saya tidak akan mampu mencapai hal itu." Kalau sudah begini, maka hilang sudah peluang mereka untuk meraih apa yang mereka impikan.

Satu catatan yang harus kita pahami juga, otak kita itu sama dengan apa yang dikatakan oleh mulut kita. Misalnya kita mendapatkan penawaran atau peluang, tapi mulut kita berkata, "Ah saya tidak akan bisa melakukan hal itu, saya ini tidak berpengalaman, jadi kalau saya nekat saya yakin tidak akan berhasil." Jika kalimat tersebut yang keluar dari mulut kita, secara otomatis otak kita akan berhenti merespons. Bisa kita bayangkan, kalau otak sudah tidak merespons, mustahil akan ada tindakan untuk menangkap peluang yang ada.
 
Bagaimana Menghancurkan Blocking Mental?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut saya akan kilas balik pengalaman saya. Lima tahun lalu, saya telah berjuang keras keluar dari blocking mental yang akhirnya mengantarkan diri saya menjadi pribadi yang lebih yakin bahwa saya bisa mencapai apa yang saya inginkan. Cara yang saya lakukan sangat sederhana, yaitu dengan melakukan afirmasi positif.

Ada beberapa kata yang selalu saya ucapkan pada diri saya. Pertama, saya mengatakan, "Saya Bisa." Kata ini sangat sederhana, tapi memiliki kekuatan yang luar biasa. Kedua, saya mengatakan, "Semua serba mungkin." Saya sangat percaya semua kemungkinan bisa terjadi; yang terpenting satu hal, kita yakin pada kebesaran Tuhan. Ketiga, saya mengatakan, "Bagaimana caranya." Dengan afirmasi seperti ini, saya mencoba mencari solusi atas masalah yang sedang saya hadapi. Alhamdulillah, tidak lama kemudian saya menemukan jalan keluar. Setelah usaha itu saya tempuh, langkah saya untuk mewujudkan impian mulai terbuka lebar.

Satu poin penting yang harus kita ingat: jika kita mampu keluar dari blocking mental, maka apa yang kita impikan akan terwujud, apa yang kita inginkan akan menjadi kenyataan. Sukses itu akan lebih dekat dengan diri, sehingga jalan kita untuk meraihnya akan menjadi lebih mudah.

Salam Sukses,
Rona Binham
Founder: cafemotivasi.com

28 Agu 2012

Kebun Carl

Carl orang yang pendiam dan tidak banyak bicara. Dia selalu menyapa orang dengan senyum lebar dan jabat tangan yang kuat. Meskipun telah tinggal di daerah kami selama lebih dari 50 tahun, tak seorang pun yang kenal baik dengannya.

Sebelum pensiun, dia pergi kerja dengan naik bus tiap pagi. Pandangannya yang kesepian saat menyusuri jalan seringkali membuat kami kuatir. Dia
agak pincang karena luka bekas peluru yang dialaminya saat Perang Dunia II. Melihat dirinya, kami kuatir bahwa sekalipun dia selamat dari PD II, mungkin dia tidak bisa selamat dari perubahan di daerah kami yang menunjukkan makin meningkattnya kekerasan, kegiatan geng dan narkoba.

Ketika dia melihat selebaran dari gereja setempat yang mencari sukarelawan untuk memelihara kebun di belakang rumah pendeta, dia merespon dengan cara yang tak terduga. Tanpa banyak bicara, dia langsung mendaftar. Dia masih sehat untuk usianya yang sudah 87 tahun, ketika akhirnya hal yang selalu kami kuatirkan itu terjadi.

Saat itu dia baru selesai menyiram kebun, ketika tiga orang anggota geng menghampirinya. Tanpa mempedulikan usaha mereka untuk mengancamnya, dengan tenang dia bertanya, “Kalian mau minum dari selang ?”

Yang paling tinggi dan bertampang paling garang dari antara ketiganya berkata ,”Ya, tentu saja”, dengan senyum licik. Saat Carl memberikan selangnya kepadanya, dua orang lainnya menangkap lengan Carl dan mendorongnya hingga jatuh. Sementara selang itu terjatuh ke tanah, mencipratkan air ke sana sini, sementara pengganggu-penggangu Carl mengambil jam tangan pensiunan dan dompetnya, kemudian melarikan diri. Carl berusaha untuk bangun, tetapi dia terjatuh pada kakinya yang pincang.

Dia terbaring di sana, berusaha untuk bangkit, ketika sang pendeta datang berlari untuk menolongnya. Sekalipun sang pendeta telah melihat serangan itu dari jendela, dia tidak cukup cepat untuk sampai ke sana dan menghentikannya. “Carl, kamu baik-baik saja? Apakah kamu luka?” sang pendeta bertanya padanya sambil membantu Carl berdiri. Carl hanya mengusap dahinya sambil menghela napas dan menggelengkan kepala.

“Hanya beberapa anak yang terabaikan. Saya harap suatu saat mereka akan menjadi lebih bijak.” Bajunya yang basah menempel pada tubuhnya yang kurus saat dia membungkuk untuk mengambil selang. Dia menyalakan kran lagi dan mulai menyiram.

Dengan bingung dan sedikit perhatian, sang pendeta bertanya, “Carl, apa yang kamu lakukan ?”

“Saya harus menyelesaikan menyiram. Belakangan ini udara sangat kering”, jawabnya tenang. Lega melihat bahwa Carl benar-benar tidak apa-apa, sang pendeta hanya dapat terheran-heran. Carl adalah orang dari waktu dan tempat yang berbeda.

Beberapa minggu kemudian ketiga orang itu kembali. Sama seperti sebelumnya, ancaman mereka tidak mendapat perlawanan. Carl kembali menawarkan mereka minum dari selangnya. Kali ini mereka tidak merampoknya. Mereka merampas selang itu dari tangannya dan membasahi tubuhnya dari kepala sampai kaki dengan air dingin.

Setelah selesai menyiksanya, mereka pergi ke jalanan, sambil mengumpat dan memaki-maki, tertawa satu sama lain tentang betapa lucunya apa yang baru saja mereka lakukan. Carl hanya menatap mereka, kemudian ia berpaling pada matahari yang memberikan kehangatan, memungut selangnya dan melanjutkan menyirami kebun.

Musim panas dengan cepat berganti menjadi musim gugur. Carl sedang melakukan pekerjaannya di kebun ketika dia dikejutkan oleh seseorang yang datang tiba-tiba di belakangnya. Dia jatuh dan menimpa batang-batang evergreen. Saat dia berusaha berdiri kembali, dia menoleh dan dilihatnya pemimpin berbadan tinggi dari berandalan yang menyiksanya musim panas lalu, mengulurkan tangan kepadanya. Dia menutupi dirinya untuk berjaga-jaga terhadap serangan yang mungkin datang. “Jangan kuatir pak tua, saya tidak akan melukai anda kali ini.” Kata pemuda itu dengan lembut, sambil tetap mengulurkan tangannya yang bertato dan penuh goresan kepada Carl.

Saat membantu Carl berdiri, pemuda itu mengeluarkan sebuah tas kumal dari sakunya dan memberikannya kepada Carl. “Apa ini?” tanya Carl.

“Itu barangmu”, jelas pemuda itu. “Semua barangmu kukembalikan, juga uang yang ada di dompetmu.”

“Aku tidak mengerti, ” kata Carl. “Mengapa kamu menolongku sekarang?”

Pemuda itu menggeser kakinya, tampak malu dan sakit. “Aku telah belajar sesuatu dari engkau”, katanya. “Aku bergabung dengan gang itu dan melukai orang-orang seperti engkau. Kami memilihmu karena engkau sudah tua dan kami tahu kami bisa melakukannya. Tetapi setiap kali kami datang dan melakukan sesuatu terhadap engkau, bukannya engkau berteriak atau melawan, tetapi bahkan menawarkan kami minum. Engkau tidak membenci kami meskipun kami membencimu. Engkau tetap menunjukkan kasih terhadap kebencian kami.” Dia berhenti sejenak. “Aku tidak bisa tidur setelah kami mencuri barangmu, jadi ini kukembalikan.” Dia berhenti lagi beberapa saat, tidak tahu apa lagi yang harus dikatakannya. “Kupikir tas itu adalah caraku mengucapkan terima kasih karena telah menguatkan aku.” Dan sambil berkata demikian, pemuda itu melangkah keluar ke jalanan.

Carl melihat kantong di tangannya dan dibukanya dengan perlahan. Diambilnya jam pensiunannya dan dipasangnya di pergelangan tangannya. Saat membuka dompetnya, diperiksanya foto pernikahannya. Dia memandang sejenak kepada mempelai wanita yang masih tersenyum balik kepadanya sejak bertahun-tahun yang lalu.

Carl meninggal pada suatu hari yang dingin setelah hari Natal di musim dingin itu. Banyak orang menghadiri pemakamannya meskipun cuaca buruk. Secara khusus sang pendeta memperhatikan seorang pemuda bertubuh tinggi yang tidak dikenalnya sedang duduk dengan tenang di pojok gereja. Sang pendeta berbicara tentang kebun Carl sebagai suatu pelajaran dalam hidup. Dengan suara yang tersendat dan air mata yang ditahan, dia berkata, “Lakukan yang terbaik dan buatlah kebun anda seindah mungkin. Kita tak akan pernah melupakan Carl dan kebunnya.”

Musim semi berikutnya selebaran lain muncul lagi. Isinya : “Dicari orang untuk memelihara kebun Carl.” Selebaran itu terabaikan oleh para jemaat yang sibuk sampai suatu hari sebuah ketukan terdengar di kantor sang pendeta. Saat membuka pintu, sang pendeta melihat sepasang tangan yang penuh goresan dan tato memegang selebaran itu. “Saya yakin ini pekerjaan saya, jika anda mau memakai saya,” kata pemuda itu.

Sang pendeta mengenali pemuda itu sebagai orang yang sama yang mengembalikan jam dan dompet Carl yang dicuri. Dia tahu bahwa kebaikan hati Carl telah membalikkan hidup pemuda ini. Sang pendeta menyerahkan kunci-kunci kebun kepadanya, sambil berkata, “Ya, peliharalah kebun Carl dan hargailah dia.”

Pemuda itu pergi bekerja dan selama beberapa tahun kemudian, dia tetap memelihara bunga-bunga dan sayuran sama seperti yang dikerjakan Carl. Dalam masa itu, ia pergi kuliah, menikah dan menjadi anggota masyarakat yang terpandang. Tetapi dia tak pernah melupakan janjinya pada Carl dan menjaga kebun itu seindah mungkin seperti yang akan dilakukan Carl.

Suatu hari dia mendatangi pendeta yang baru dan berkata padanya bahwa ia tidak dapat lagi memelihara kebun itu. Dia menjelaskan dengan senyum tersipu dan bahagia, “Istri saya baru saja melahirkan seorang anak laki-laki tadi malam, dan dia akan membawanya pulang hari Sabtu.”

“Baiklah, selamat !” kata sang pendeta, saat dia menyerahkan kembali kunci-kunci kebun. “Itu hebat sekali! Siapa nama bayinya ?”

“Carl”, jawabnya.

27 Agu 2012

Renungan : Kesempatan

Kalo huruf O mewakili OPPORTUNITY = kesempatan.
Maka......
YESTERDAY tdk ada huruf "O" = Kemarin sudah tidak ada kesempatan lagi.

TODAY ada 1 huruf "O" = hari ini ada 1 kesempatan.

TOMORROW ada 3 huruf O = Besok ada banyak kesempatan.

Maka tetaplah semangat, selalu ada kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Di dalam hidup ini,semua ada waktunya.
Ada waktunya kita menabur...
Ada Ĵчğå waktu menuai....

Mungkin dalam hidupmu badai datang menyerbu....
Mungkin doamu bagai tak terjawab....
Namun yakinlah tetap...

Tuhan takkan terlambat!
Ĵчğå tak akan lebih cepat.....
Semuanya....
Dia jadikan indah tepat pada waktunya......

Menunggu Ucapan Terima Kasih

alt
Pada hari itu saya sedang melewati sebuah perkampungan tempat berlibur. Saya melihat sekelompok orang mengelilingi sebuah mobil mewah, setiap orang menjengukkan kepala untuk mengetahuinya.

Di samping mobil mewah tersebut berdiri seorang pria yang memakai jas dan penampilan perlente sedang berteriak kepada kelompok orang yang memandangnya dengan sombong berkata, “Siapakah diantara kalian yang membantu saya masuk ke dalam kolong mobil?.”   

Rupanya mobilnya sedang ada masalah setelah habis berlibur ketika akan keluar dari perkampungan ini, di bawah mobilnya keluar minyak, sedangkan dari tempat ini ke tempat pompa bensin masih jauh, pantas saja dia menjadi panik seperti cacing kepanasan.    
Di sampingnya seorang gadis yang berdandan agak norak berkata, “Anda terlihat sangat tergesa-gesa, berapa hadiah yang anda akan berikan?” lalu pria ini mengeluarkan uang 100 dollar dan berkata, “Siapa yang bersedia membantu saya, maka uang ini menjadi miliknya.”

Orang disamping saya bergerak sedikit, tetapi dia dihalangi oleh istrinya yang berkata, “ucapan orang kaya tidak bisa dipercaya.” Pada saat itu ada seorang anak maju ke depan dan berkata, “Baiklah saya akan membantu tuan.”   

Perbuatan itu sebenarnya sangat gampang, anak kecil ini atas pengarahan pria tersebut tidak sampai 5 menit sudah selesai menutup tempat yang bocor, setelah keluar dari kolong mobil dengan pandangan memohon dia memandang kepada pria pemilik mobil ini, ketika pria itu akan menyerahkan uang 100 dollar kepada anak kecil ini, istrinya berteriak, “Apakah tidak salah engkau bermaksud memberikan kepadanya 100 dollar? Kasih saja 5 dollar sudah cukup.”

Pria ini mengambil uang receh yang diberikan istrinya bermaksud menyerahkan kepada anak kecil ini, anak kecil ini menggeleng kepalanya. Mendengar teriakan dari para penonton ditempat tersebut, pria ini menambah 5 dolar lagi, anak kecil ini masih menggelengkan kepalanya, pria ini menjadi marah dan berkata, “Engkau merasa ini terlalu sedikit? jika tidak mau ambil lagi, 10 dolar ini saya simpan kembali.”

Anak kecil ini menjawab, “Tidak, saya tidak merasa terlalu sedikit, ibu saya mengajarkan kepada saya, membantu orang jangan mengharapkan imbalan.” Pria ini menjadi bingung, “Lalu kenapa engkau masih belum pergi dari sini?.” Anak kecil ini berkata,“Saya menunggu tuan mengucapkan terima kasih.”

Renungan : Kisah Tukang Ledeng

Suatu hari owner Mercedez Benz memiliki masalah dengan kran air di kamar mandi dalam rumahnya. Kran tersebut selalu bocor sampai sampai Big Bos Marcedez itu khawatir akan keselamatan anaknya yang mungkin saja dapat terpeleset dan jatuh.Mengikuti rekomendasi temannya, Mr. Benz menghubungi tukang ledeng agar memperbaiki kran miliknya. Akhirnya dibuat perjanjian untuk memperbaiki yaitu dua hari kemudian. Karena si tukang ledeng cukup sibuk. Sama sekali si Tukang ledeng tidak mengetahui bahwa si penelpon adalah termasuk orang penting, pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman.Setelah ditelpon, satu hari kemudian si tukang ledeng menghubungi Mr. Benz untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena telah bersedia menunggu hingga satu hari lagi.Mr. Benz-pun kagum atas pelayanan si tukang ledeng dan cara berbicaranya.Hari berikutnya pada hari yang telah ditentukan, si tukang ledeng datang untuk memperbaiki kran yang bocor di rumah Mr. Benz.Setelah diutak-atik, akhirnya kran pun selesai diperbaiki dan setelah menerima pembayaran atas jasanya, si tukang ledeng pulang .Sekitar dua minggu kemudian setelah hari itu, si tukang ledeng menelpon Mr. Benz untuk menanyakan apakah kran yang telah diperbaiki sudah benar-benar beres dan tidak ada masalah yang timbul? Ternyata Mr. Benz puas akan kerja si tukang ledeng dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan si tukang ledeng. Mr. Benz berpikir, bahwa orang ini pasti orang yang hebat walaupun hanya tukang ledeng.Beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya. Tahukah Anda siapa namanya?Ya, dialah Christopher L. Jr. Saat ini jabatannya adalah General Manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz !Sahabat, tahukah Anda apa makna dari cerita diatas. Cerita diatas memberikan motivasi kepada kita untuk memberikan yang terbaik di kehidupan ini apapun posisi kita saat ini.

Sang malaikat kecil olivia

Kisah nyata tentang kehidupan gadis kecil yang bernama Olivia. Tiga Juli 1999, tangis bayi memecah kesunyian. Sang bayi mungil lahir ke dunia membawa kebahagiaan bagi pasangan Jimmy dan Aiwan. Kulit putih kemerah-merahan, mata yang sungguh indah, bahkan ia memiliki bobot tubuh yang cukup besar dibandingkan ukuran normal bayi yang baru lahir. Semua orang yang melihat memuji sang bayi cantik yang kemudian diberi nama Olivia Laurencia dengan nama kecil Ping Ping ini. Yah, ini adalah mahakarya yang sungguh indah dari Tuhan bagi keluarga muda itu.

Sang bayi mungil tumbuh cepat dan makin cantik dari waktu ke waktu. Babak baru kehidupannya dimulai ketika umur satu setengah tahun. Saat anggota keluarga yang lain melihat adanya kelainan penglihatan pada Oliv kecil, segera mereka memeriksakannya ke dokter. Bagaikan disambar petir mereka harus menerima kenyataan bahwa Olivia divonis menderita kanker mata, atau istilah kedokterannya penyakit Retina Blastoma. “Biasanya untuk penyakit begini umurnya paling sekitar 2 tahun lagi,” demikian kata sang dokter yang terus terngiang-ngiang di ingatan orangtuanya.


Bergelut dengan Pengobatan

Berbagai pengobatan mulai dijalani, bahkan pengobatan sampai ke luar negeri. Dokter menyarankan agar bola mata kiri yang terkena kanker segera diangkat. Namun sang papa bersikeras untuk tidak mengambil jalan itu. “Dia seorang anak gadis, bagaimana dia menghadapi hidupnya kelak dengan mata palsunya. Jalan ini juga tidak bisa menjamin 100% sel kanker itu hilang begitu saja. Mata dia sungguh indah, semua orang juga mengakuinya,” berontak sang papa. Akhirnya dipakailah cara kemotherapy untuk mematikan sel-sel kanker yang telah tumbuh itu. Saat sang putri kesayangan teriak menahan sakit yang dideritanya, sang papa tidak kuat menerima kenyataan itu bahkan ia membenturkan kepalanya sendiri ke dinding.

Sambil tetap menjalani pengobatan, kondisi Olivia mengantar papa dan mamanya lebih rajin dalam berdoa. Mereka lebih berpasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Tuhan. Mereka bertumbuh dalam iman di tengah penyakit yang diderita Olivia.

Di sela-sela kesibukan mengurusi pengobatan Olivia, Tuhan mendatangkan penghibur di keluarga ini. Seorang anak pemberian Tuhan hadir di tengah mereka. Sang adik kecil itu kemudian diberi nama Yohanes Natanael. Setidaknya ini adalah suatu penghiburan di tengah kesedihan mereka.

Olivia sempat menjalani dua kali kemotherapy yang membuat kondisi fisiknya drop. Saat ia drop dan trombosit dalam tubuhnya turun, sang papa dan pamannya dengan kondisi was-was musti siap mengantri sepanjang hari untuk mendapatkan bantuan darah di PMI. Demikian sepanjang hidupnya Olivia menjalani pengobatan. Biasanya setelah therapy ia mengalami kerontokan rambut hingga botak sama sekali. Dengan fisik yang demikian Olivia tidak pernah merasa rendah diri. Ia tetap menjadi anak yang periang. Bahkan di sekolah ia termasuk salah satu murid yang memiliki prestasi yang cemerlang. Seluruh keluarga besar sangat menyayangi dan memberi perhatian penuh kepadanya. Saat ilmu kedokteran sudah angkat tangan dan hanya memberikan harapan kosong atas kesembuhannya, seluruh keluarga tidak berputus asa. Berbagai pengobatan alternatif dijalani. Pantangan-pantangan makanan selalu dituruti oleh gadis kecil ini. Obat-obatan dari berbagai bentuk dan rasa yang sungguh merusak indra pengecapan juga dilahap dengan pasrah.


Membawa kepada Tuhan

Dalam kondisi demikian, Oliv kecil sungguh bergantung pada Tuhan. Setiap pagi saat jam dinding baru menunjukkan pukul 04.00, bagai jam weker Olivia membangunkan orangtuanya untuk mengajak doa pagi. Ketika melihat papanya bersedih hati, Olivia selalu berujar “Smile”. Dengan polosnya Olivia berujar dan mengajarkan papanya “Dalam masalah apa pun kita harus selalu smile.” Imannya membuat ia boleh dibilang tak pernah mengeluh soal penyakit yang dideritanya. Ia bahkan tak pernah menangis karena penyakit itu.

Iman Olivia ini menghantarkan sang kakek, nenek, om, tante menjadi orang-orang percaya. Ketegaran Olivia membuat mereka semua merasakan bahwa Tuhan sungguh ada bersama Olivia. Hal itu pula yang kemudian mendorong keluarga besarnya semakin berpasrah pada Tuhan. Bahkan mereka kemudian terjun aktif dalam kegiatan di lingkungannya. Sungguh inilah karya besar yang ditinggalkannya.

Bulan-bulan terakhir menjelang ajalnya ia menunjukkan kasihnya yang luar biasa kepada keluarganya, terutama kepada adik kecilnya. Ia berujar kepada sang mama “Kan Oliv mau jadi peri yang baik hati”. Natal dan malam Tahun Baru 31 Desember 2008, meskipun menahan sakit kepala yang belakangan selalu menyerangnya, ia berusaha tetap ceria.  Beberapa hari kemudian, 4 Januari 2009, saat sakit kepala yang semakin parah dan disertai dengan muntah-muntah, keluarga memutuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Semakin lama kondisi fisiknya semakin parah. Tubuhnya bahkan sudah sulit untuk menerima asupan makanan. Hal yang ditakutkan pun terjadi. Hasil MRI menunjukkan sel kanker yang sudah membutakan mata kirinya telah menjalar sampai ke otak bahkan ke seluruh tubuhnya.


“Terimakasih Tuhan”

Setiap hari ia hanya bisa terbaring lemas dan tertidur. Saat ia terbangun, kesakitan yang sungguh luar biasa dialaminya. Ia hanya bisa berteriak, “Aduh sakit, sakit sekali Tuhan…”. Sang mama yang tidak kuat melihat penderitaan putrinya mengatakan, “Kalau sakit sekali, menangis saja Oliv,” tapi anak ini sungguh kuat. Dia tidak pernah mau menangisi kesakitannya. Orang tuanya kembali dikuatkan dan diajarkan untuk tetap tegar dalam segala masalah, walaupun itu tidak mengenakkan. Kesakitannya semakin memuncak, bahkan obat penahan sakit yang diberikan dokter sudah tidak bisa menghilangkan rasa sakit itu. Dua malam menjelang ajalnya, Oliv yang bulan Juli mendatang genap berumur 10 tahun berdoa penuh iman. “Terima kasih Tuhan atas kasih karuniaMu, Oliv percaya Oliv sudah sembuh, Oliv sudah dipulihkan. Tidak ada satu penyakit apa pun di badan Oliv, dari ujung rambut sampai ujung kaki Oliv. Tuhan berkati Oliv, Tuhan ampuni semua dosa Oliv, terima kasih Tuhan” Sebuah doa yang sungguh indah dan penuh makna. Doa seorang anak yang sungguh mencintai dan mengimani.

Saat malam terakhir ia bahkan sempat meminta sang papa yang memang sangat dekat dengannya untuk memeluk, menurunkannya dari ranjang pasien dan memangkunya. Dia meminta kepada semua orang dan keluarga yang mengunjunginya untuk senantiasa berdoa dan mendoakannya sepanjang malam itu. Detik-detik maut semakin mendekatinya. Dalam kesakitan yang sudah tidak tertahan, kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya “Sakit sekali ya Tuhan, Oliv sudah tidak tahan lagi…” kemudian kepalanya jatuh terkulai sambil berucap “Trima kasih Tuhan” . Kemudian ia sudah tidak sadarkan diri, tubuhnya mulai kejang-kejang. Saat sang papa membisikkan ke telinganya “Papa merelakan Oliv pergi, karena papa percaya di surga penuh damai sejahtera dari pada di dunia dengan menanggung penderitaan. Saat Oliv bertemu dengan Tuhan dan ingin memegang tangan Oliv, segeralah sambut tangan-Nya. Selamat jalan Oliv kami semua merelakan Oliv.” Dalam kondisi yang sudah ‘koma’ Olivia meneteskan airmata.

Sesaat setelah itu, bergantian istri pendeta memegang tangan Oliv sambil membisikkan di telinganya, “Kalau Oliv sudah bertemu Tuhan , Oliv genggam kencang tangan tante yah.." Dalam keadaan ‘koma’ itu ia benar2 menggenggam tangan itu dan tak lama kemudian Oliv kecil pun pergi untuk selamanya dengan perlahan, tenang dan damai. Dua belas Januari 2009, pukul 15.45.

Tugasnya sudah selesai

Kedua orang tuanya tentu sedih dengan kepergiannya. Tapi mereka mengimani bahwa Olivia sudah bahagia di surga selamanya. Mereka berusaha menahan tetesan airmata dan merelakan kepergiannya. Mereka berusaha meneladani apa yang selalu dikatakan Olivia selama hidupnya, bahwa “Segala sesuatu ada waktunya; selalu tersenyumlah dalam segala hal; tetap kuat dan tegar dalam pergumulan; berserah dirilah kepada Tuhan, karena Dia akan memberikan jalan terbaik dan selalu mengasihi kita”.

Jasadnya sudah terbaring kaku, tapi ia terlihat seperti hanya tertidur. Semua pelayat yang melihat, memuji Olivia bagaikan peri kecil cantik yang tertidur pulas. Wajah dan kulitnya putih bersih. Bibir kecilnya menyunggingkan senyum kecil bahagia. Salah satu mata yang tadinya agak cekung karena sel kanker sudah menggerogoti dan membutakan mata kirinya bahkan terlihat normal kembali. Ia benar-benar seperti tertidur. Semua mengimani, saat ajal menjemputnya Tuhan terlebih dahulu memulihkan fisiknya. Keluarga besarnya juga mengimani bahwa Olivia adalah penolong yang diberikan Tuhan di tengah-tengah keluarga mereka. Melalui sakit yang dideritanya satu persatu anggota keluarga besarnya bertobat. Tugas malaikat kecil ini sudah selesai, maka ia kembali dipanggil Tuhan ke surga.

Bahkan saat pemakamannya, di tengah-tengah cuaca yang sepanjang hari dipenuhi hujan deras, ketika kebaktian pamakaman dimulai, dan ketika sang pemimpin Ibadat menyerukan “Semoga prosesi pemakaman ini diliputi dengan cuaca cerah… Tuhan, walaupun kami tidak dapat melihat dengan mata kami tapi kami yakin Tuhan hadir di tempat ini,” detik itu juga, gemuruh guntur berbunyi seakan langit menjawab. Dan hujan yang sepanjang hari menyelimuti bumi, seketika berhenti. Semua yang menghantar ke pemakaman ini dengan tertegun berujar dalam hati, “Sungguh ia benar-benar dikasihi Tuhan”.

Segalanya berjalan lancar, kepergian sang malaikat kecil bahkan didoakan dan dihantar oleh beratus-ratus pelayat. Walaupun Olivia sudah tidak ada di dunia, tapi karyanya dalam dunia sungguh selalu akan dikenang. Karena bukan diukur dari berapa lama kita tinggal di dunia, tetapi seberapa berartinya hidup yang kita jalani.

Selamat jalan Olivia, doa kami menyertaimu selalu. Dan kami percaya, engkau juga senantiasa mendoakan kami dari sana.