Gelap, pekam tiada setitik cahaya yang membawaku pulang, aku mulai terjebak dengan kekisruhan diri,saat kehadiranmu merusak semua jalan pikirku
Berontak dan denyut jantung juga tidak seperti biasanya, perasaan yang begitu kacau hingga aku merasa sehabis marathon, saat dua insan ini bertemu
Canggung dan gerak tubuhku terasa berubah, pikirku mulai tak tentu ruduh, seakan aku terhipnotis oleh lantunan irama merdu
Tubuhku tiba-tiba kaku, nafas kehidupan terasa berat untuk kuhembuskan, jiwa dan badan ini mungkin berpihak terhadap bayang-bayangmu
Berontak dan denyut jantung juga tidak seperti biasanya, perasaan yang begitu kacau hingga aku merasa sehabis marathon, saat dua insan ini bertemu
Canggung dan gerak tubuhku terasa berubah, pikirku mulai tak tentu ruduh, seakan aku terhipnotis oleh lantunan irama merdu
Tubuhku tiba-tiba kaku, nafas kehidupan terasa berat untuk kuhembuskan, jiwa dan badan ini mungkin berpihak terhadap bayang-bayangmu
Tanpa tersadari, butiran-butiran kristal putih turun dari dahiku, membasahi permukaan wajah, aku mulai mandi dengan kemunafikan sendiri
Kerutan kecil dikepala, lambangkan bahwa aku tidak tau harus berbuat apa?? Kebinggungan terus menghampiri pikiran dan hati
Otakku mulai dikerasi agar 'menghindar adalah yang terbaik' tapi aku terus merasa bahwa ini bukan jalan yang mesti ku lewati
Kata -kata yang terucap bagai halilintar yang terdiam oleh bunyi putaran waktu, pita suaraku mulai terlilit, hanya 1 kalimat yang dapat terlolos dari himpitan pita suaraku "aku mencintai kamu"
Ditulis oleh : josse,25 juni 2010
Komentar :
Posting Komentar