Layaknya sebuah KAPAK

suatu hari seorang pemilik perkebunan memperkerjakan seorang pekerja baru untuk menebang pohon" untuk membuka perkebunan baru. sebagai peralatan pekerja itu diberian sebuah kapak.

~~ hari pertama ~~

dengan penuh semangat pekerja itu menebang 5 pohon dan bosnya sangat senang dan memujinya..

~~ hari kedua ~~

pekerja itu lebih bersemangat dan berhasil menebang 5 pohon lagi. bosnya kembali memotivasi pekerja itu agar dapat menebang lebih banyak lagi esok harinya.

~~ hari ketiga ~~



dengan semangat yang berapi - api pekerja itu menebang pohon tapi sayang ia hanya dapat menebang 4 pohon saja.

~~ hari ke empat dst ~~

pekerja itu tetap menambah semangatnya namun ia tidak pernah menebang pohon dengan jumlah yang lebih malah dari hari kehari jumlah pohon yang ditebang semakin berkurang..

hingga akhirnya bosnya memberi dia 1 hari untuk menebang pohon yang masih tersisa,,

namun kalian tahu hasilnya?

pekerja itu hanya berhasil menebang 1 pohon saja..

akhirnya bosnya berkata begini dengan pekerja itu, " mengapa pohon yang kau tebang makin lama makin berkurang? apakah semangatmu berkurang? "

pekerja itu menjawab, " tidak Tuan, semangat saya selalu meningkat tiap hari namun tetap saja hasil tebangan saya tidak bertambah malah berkurang. "

akhirnya pekerja itu mencari tahu apa masalahnya..

akhirnya ia menemukan 1 penyebab,, kapaknya lupa di asah sehingga lambat laun kapak itu tak mampu lagi digunakan untuk menebang..



kadang kita selalu bersemangat untuk menggapain sesuatu.. tapi kita lupa untuk mengisi diri kita lagi..
kita lupa merefleksi kekurangan kita, kita lupa memperbaiki kekurangn itu dan menambah kemampuan kita lagi..

• 
• 
• 
• 
• 

Artikel Menarik Lainnya