“ Yang tercinta, kau adalah kisah terindah dalam hidupku. Tanpamu, aku hanya menjadi bagian tak berharga di dunia ini” agnes davonar.
Pernahkah loe merasa kehilangan? Apapun itu, rasanya pasti gak enak. Kehilangan apapun di dunia ini. Rasanya sulit untuk diterima, seperti apa yang gua kisahkan saat ini. Kehilangan dalam hidup gua yang terbesar. Kehilangan seseorang yang mungkin awalnya hanya sebagai permainan dalam hidup gua. Permainan yang pada akhirnya mengajarkan gua untuk menjadi orang yang lebih serius menghargai dia. Walau terlambat, gua percaya. Andai saja, kata maaf dari dia gua terima. Mungkin hidup gua ga akan menyesal seperti saat ini.
Gua pernah bilang sama nyokap gua, kalau gua hanya akan serius dalam mencari pasangan hidup kalau sudah melihat cowok itu berkorban untuk gua. Nyokap gua juga selalu bilang ke gua, kalau loe ini sebagai anak gadis, lebih baik tidak banyak mencari pacar, carilah suami. Gua Cuma bisa ketawa kalau nyokap bilang gitu, umur gua kan masih 23 tahun. Masih mau main-main dan menikmati masa muda gua, mungkin kalau gua hidup di jaman nyokap gua, itu penting, sekarang kan jaman modern, biarkanlah gua menjadi diri gua yang apa adanya.
Gua akui, gua ini termasuk idaman setiap laki-laki. Gua akui banyak cowok yang deketin gua. Gua akui, gua termasuk orang yang suka hubungan tanpa status kebading ikatan resmi. Gua mungkin jahat sudah nolak ratusan cowok yang mencoba pengen jadi pacar gua, gua mungkin jahat sudah sakitin banyak cowok yang pernah deket sama gua. Tapi, hanya satu cowok yang benar-benar bikin gua sadar semua yang gua lakukan itu salah, namanya Daniel. Walaupun namanya Daniel, dengan kejamnya gua memaksa nama dia jadi Denny. Sesuai kemauan gua.
Pernahkah loe merasa kehilangan? Apapun itu, rasanya pasti gak enak. Kehilangan apapun di dunia ini. Rasanya sulit untuk diterima, seperti apa yang gua kisahkan saat ini. Kehilangan dalam hidup gua yang terbesar. Kehilangan seseorang yang mungkin awalnya hanya sebagai permainan dalam hidup gua. Permainan yang pada akhirnya mengajarkan gua untuk menjadi orang yang lebih serius menghargai dia. Walau terlambat, gua percaya. Andai saja, kata maaf dari dia gua terima. Mungkin hidup gua ga akan menyesal seperti saat ini.
Gua pernah bilang sama nyokap gua, kalau gua hanya akan serius dalam mencari pasangan hidup kalau sudah melihat cowok itu berkorban untuk gua. Nyokap gua juga selalu bilang ke gua, kalau loe ini sebagai anak gadis, lebih baik tidak banyak mencari pacar, carilah suami. Gua Cuma bisa ketawa kalau nyokap bilang gitu, umur gua kan masih 23 tahun. Masih mau main-main dan menikmati masa muda gua, mungkin kalau gua hidup di jaman nyokap gua, itu penting, sekarang kan jaman modern, biarkanlah gua menjadi diri gua yang apa adanya.
Gua akui, gua ini termasuk idaman setiap laki-laki. Gua akui banyak cowok yang deketin gua. Gua akui, gua termasuk orang yang suka hubungan tanpa status kebading ikatan resmi. Gua mungkin jahat sudah nolak ratusan cowok yang mencoba pengen jadi pacar gua, gua mungkin jahat sudah sakitin banyak cowok yang pernah deket sama gua. Tapi, hanya satu cowok yang benar-benar bikin gua sadar semua yang gua lakukan itu salah, namanya Daniel. Walaupun namanya Daniel, dengan kejamnya gua memaksa nama dia jadi Denny. Sesuai kemauan gua.
Dia datang dalam hidup gua saat kita ga sengaja nonton di Puri. Saat itu, kalau gua gak salah inget. Lagi trend film 3D, kita nonton film UP. Dia muncul bersama teman gua yang jumlahnya 4 orang, temen gua bilang Daniel itu baru selesai kuliah dari Yogyakarta, dalam hati gua berkata, “ Yaila, segitu banggannya temen gua kenalin temen yang balik dari yogyakarta, kalau dari Kanada sih baru deh boleh bangga”. Jadi kesan pertama gua tentang dia adalah cowok kampung. Kita pun nonton dan selesai itu, kita makan di aklingan deket puri.
Bagi gua makan dimana saja sama saja, walaupun itu deket jalanan yang ga ada lampu. Kita makan, dan tiba-tiba Daniel dengan percaya dirinya minta nomor telepong gua. Karena gua merasa gak enak norak, akhirnya gua kasih aja nomor esia gua, dengan kalimat sombong terakhir.
“ Oh ya kalau mau nelepon, sms dulu ya. Soalnya gua jarang ngangkat telepon kalau ga ada jadwal”
Temen-temen gua pasti bilang gua norak kayak direktur karena mau nelepon aja mesti bikin jadwal, pada kenyataannya emang jadwal gua padat sekali dengan antrian cowok-cowok yang mau nelepon gua, masih untung gua angkat, jadi boleh dong gua sedikit jujur. Daniel anaknya cukup tinggi, sedikit berewok walau usianya masih 25 tahun. Gayanya kayak pemain basket, walaupun giginya ga rata, yang bikin heran kenapa juga dia kuliah di Yogya kalau kampungnya asli Jakarta.
Singkat cerita, akhirnya kita berpisah. Sebenarnya gua lagi deket sama satu cowok yang menurut gua cocok untuk jadi target gua sebagai kekasih, dia uda sering jalan sama gua, hubungan kita tanpa status dan mau naik level ke pacaran, tapi gua masih nunggu waktu yang tepat. Saat gua lagi asyik ngobrol. Tiba-tiba si Daniel sms gua, dan bilang kalau gantungan mini di hendphone gua jatuh dan dia nemuin pas kemarin balik ke aklingan dan si penjual ngasih. Gua jadi inget, kalau hendphone gua kan ribet abis dengan gantungan yang banyak, pantesan gantungan picachu gua ilang, akhirnya gua balik sms dia.
Kita pun janjian ketemuan di mal Puri. Gua emang mau ke Puri buat beli sesuatu, ga ada salahnya gua ketemu dia disana walaupun sebenarnya ga ada niatan sih mau ketemu. Jam 2, gua datang. Kita sms-an dan akhirnya sepakat ketemu di Hero. Dia muncul sambil memberikan gantungan kesayangan gua.
“ Thks you.” Kata gua.
Tanpa basa basi, tiba-tiba dia nunjukin dua tiket nonton .
“ Angel, maaf, gua tadi beli tiket nonton. Temen gua tiba-tiba ga jadi nonton, loe mau ga nonton?”
“ Hah” dalam hati gua, neh orang ga kreatif amet sih ngajak nontonnya,bukan premier lagi, XXI biasa. Tapi karena kebaikan dia nemuin gantungan gua, akhirnya gua ga bisa nolak, kita pun nonton. Saat di dalam bioskop. Kita diem-dieman. Sampai akhirnya gua ngerasa ngelihat seseorang yang ga asing duduk di depan baris gua, suara cowok yang kok ga asing gitu. Karena bioskop gelap, akhirnya gua jadi penasaran dan jadi ga enak gitu nontonnya, Daniel nanya ke gua.
“ loe boring ya, apa filmnya ga seru?” Tanya Daniel melihat tingkah gua.
“ Kagak sih, Cuma kayaknya minuman gua agak manis, gua mau yang ga manis.”
“ Kalau gitu gua beli dulu ya. “ tawar Daniel. Gua hanya tersenyum. Seperti seorang ratu yang di layanin dengan baik. Daniel kembali dengan minuman yang gua mau, akhirnya gua mulai tenang dikit, tapi tetep merasa mengenal suara dan bentuk cowok yang ada di depan baris gua.
Ketika bioskop bubar, gua langsung mau lihat siapa tuh cowok yang bikin gua penasaran. Tapi orang-orang pada berdiri dan akhirnya gua gak bisa jawab deh rasa penasaran gua.Gua minta izin ke toilet sama Daniel, didalam toilet ada satu cewek yang cantik. Dia disamping gua, gua melempar senyum karena terpesona dengan cewek yang mungkin kayak model. Ketika gua keluar, si cewek juga keluar ditungguin sama cowok. Astaga, akhirnya gua tau, kenapa gua ga penasaran sama suara ga asing yang ada didepan gua, ternyata itu suara cowok yang punya hubungan tanpa status dengan gua, Anton.
Gua ga nyangka Anton yang selalu bilang cintanya untuk gua ,ternyata dibelakang gua ga lebih dari lelaki buaya darat. Ngelihat gua muncul, dia seperti parno gitu. Gua mencoba memasang wajah gua paling marah supaya dia sadar kalau gua tau dia jalan sama cewek lain. Dengan entengnya dia bilang
“ Loe kenal sama cewek itu?” kata temen ceweknya.
“ Kenal, kita temanan.” Kata Anton yang bikin gua marah, gua langsung deketin dia, melempar tamparan tangan gua. Banyak orang yang ngeliat gua ngelakuin itu, termasuk Daniel.
Daniel muncul, dia menarik gua untuk pergi dari tempat yang sudah jadi tambahan bioskop baru di depan toilet dengan pemain gua dan orang brengsek bernama Anton.Gua nangis, ketika merasa disakiti oleh Anton. Harga diri gua jatuh sejatuh-jatuhnya, Daniel mungkin belum tau apa yang terjadi. Dia coba nenangin gua dengan beliin gua yogurt eskrim rasa vanilla.
“ Cobaain ini, bisa bikin enak loh.”
“ Hah” dalam hati gua, neh orang ga kreatif amet sih ngajak nontonnya,bukan premier lagi, XXI biasa. Tapi karena kebaikan dia nemuin gantungan gua, akhirnya gua ga bisa nolak, kita pun nonton. Saat di dalam bioskop. Kita diem-dieman. Sampai akhirnya gua ngerasa ngelihat seseorang yang ga asing duduk di depan baris gua, suara cowok yang kok ga asing gitu. Karena bioskop gelap, akhirnya gua jadi penasaran dan jadi ga enak gitu nontonnya, Daniel nanya ke gua.
“ loe boring ya, apa filmnya ga seru?” Tanya Daniel melihat tingkah gua.
“ Kagak sih, Cuma kayaknya minuman gua agak manis, gua mau yang ga manis.”
“ Kalau gitu gua beli dulu ya. “ tawar Daniel. Gua hanya tersenyum. Seperti seorang ratu yang di layanin dengan baik. Daniel kembali dengan minuman yang gua mau, akhirnya gua mulai tenang dikit, tapi tetep merasa mengenal suara dan bentuk cowok yang ada di depan baris gua.
Ketika bioskop bubar, gua langsung mau lihat siapa tuh cowok yang bikin gua penasaran. Tapi orang-orang pada berdiri dan akhirnya gua gak bisa jawab deh rasa penasaran gua.Gua minta izin ke toilet sama Daniel, didalam toilet ada satu cewek yang cantik. Dia disamping gua, gua melempar senyum karena terpesona dengan cewek yang mungkin kayak model. Ketika gua keluar, si cewek juga keluar ditungguin sama cowok. Astaga, akhirnya gua tau, kenapa gua ga penasaran sama suara ga asing yang ada didepan gua, ternyata itu suara cowok yang punya hubungan tanpa status dengan gua, Anton.
Gua ga nyangka Anton yang selalu bilang cintanya untuk gua ,ternyata dibelakang gua ga lebih dari lelaki buaya darat. Ngelihat gua muncul, dia seperti parno gitu. Gua mencoba memasang wajah gua paling marah supaya dia sadar kalau gua tau dia jalan sama cewek lain. Dengan entengnya dia bilang
“ Loe kenal sama cewek itu?” kata temen ceweknya.
“ Kenal, kita temanan.” Kata Anton yang bikin gua marah, gua langsung deketin dia, melempar tamparan tangan gua. Banyak orang yang ngeliat gua ngelakuin itu, termasuk Daniel.
Daniel muncul, dia menarik gua untuk pergi dari tempat yang sudah jadi tambahan bioskop baru di depan toilet dengan pemain gua dan orang brengsek bernama Anton.Gua nangis, ketika merasa disakiti oleh Anton. Harga diri gua jatuh sejatuh-jatuhnya, Daniel mungkin belum tau apa yang terjadi. Dia coba nenangin gua dengan beliin gua yogurt eskrim rasa vanilla.
“ Cobaain ini, bisa bikin enak loh.”
Sok tau, mana bisa ekrim bikin hati panas jadi tenang.”
“ Bisa, gua aja sering kok kalau lagi sedih makan eskrim. Loe tau ga? Dokter biasanya ngerayu anak kecil dengan eskrim. “
“ Emangnya loe pikir gua anak kecil?” kata gua kesal.
“ Nggak sih, tapi lihat deh gigi gua, ga rata kan, soalnya gua ga mau dengerin nyokap gua, ga mau dibawa ke dokter gigi, walaupun dirayu eksrim. Kalau saja dulu gua nerima tawaran eskrim mungkin gigi gua ga berantakan kayak gini “
Mendengar cerita Daniel yang nunjukin giginya kaga rata, bikin gua ketawa dan lupain sejenak rasa sakit hati gua.
“ Tuh kan ketawa, artinya eskrimnya bikin tenang kan”
Daniel-daniel, ini orang kayak anak kecil banget, padahal yang bikin gua ketawa bukan eskrim, muka dia yang kocak itu bikin gua ketawa.Akhirnya gua mencurahkan isi hati gua ke Daniel saat itu juga, gua cerita kalau Anton itu siapa, gua cerita kalau gua sakit hati. Daniel mendengar dengan wajahnya yang lugu seperti orang bloon. Kemudian dia bilang ke gua.
“ Gua juga sering disakiti cewek, buktinya tau gak, pacaran 5 tahun sama mantan, tiba-tiba dia pindah Ke china, boro-boro bilang putus, ini ilang gitu aja. “
“ Wah, sedih amet nasib loe” kata gua.
“ Ya nasib lah kalau muka pas-pasan kayak gini hehehe.”
“ Mungkin nama loe ga bawa hoky, gimana kalau namanya gua ganti.”
“ Jangan dong, itu nama pemberian dari nenek gua.”
“ Ga mau tau, nama loe didepan gua jadi Denny aja.”
“ Kenapa mesti Denny.” Tanya Daniel.
Ga mungkin gua cerita karena Denny itu nama mantan pertama gua yang uda putus, walaupun sampai sekarang gua masih keinget, tapi nama Denny juga gua kasih anjing kecil gua.Gua ga mau dia tau,tapi gua bilang “ Denny itu nama kesayangan gua, kalau nama loe Denny, artinya loe bakal jadi orang kesayangan gua?” kata gua dan bodohnya lagi si Daniel mau-mau aja.
Gua punya cita-cita setinggi langit, ingin jadi penulis terkenal. Ingin seperti J.K rowling. Walaupun tulisan gua jeleknya minta ampun, gua selalu minta saran ke teman-teman yang mungkin bilang bagus. Tapi pas gua kasih liat ke Denny, dia malah bilang gini.
“ Ga bagus Ngel, jelek ceritanya..” kata Denny, kalau sudah gitu dalam hati gua berkata, neh orang kalau jujur kok terlalu jujur, ga bisa bohong dikit kek bilang bagus, polos amet. Dan gua marah.
“ Kalau gitu besok, loe mesti bikin cerita lebih bagus dari gua, loe bisa nilai tulisan gua jelek, ayo bikin”
“ Yaila Angel, bikin skripsi aja gua gagal terus, apalagi suruh bikin cerita?”
“ Ga mau tau, kalau ga bikin, loe ga usah jadi teman gua lagi..”
“ Kok gitu, kita kan uda jadi teman sejak 3 bulan lalu, setiap minggu jalan kan? Masa mau putus jadi teman gitu aja”
“ Ya gitu deh, pilihan loe Cuma itu, tapi kalau cerita loe bagus.. gua bakal kasih hadiah?”
“ Apa tuh hadiahnya?”
“ Loe naik pangkat jadi pacar gua?”
Ngedengar hal itu, Denny Cuma senyum-senyum manyut. Padahal gua Cuma bercanda, tapi sepertinnya dia benar-benar percaya yang gua bilang.
“ Ok, gua akan bikin kisah yang menarik supaya loe jadi pacar gua”
“ Hehehe, coba aja, tapi kalau jelek resikonya tau kan?”
Sebelum perjanjian itu, gua dan Denny emang sering jalan bareng, tapi itu pun rame-rame dengan teman-teman. Tidak ada yang istemewa dalam hubungan kita, yang gua tau tentang dia, dia itu Cuma suka futsal, pernah suatu hari dia suruh gua temenin dia main futsal, gua tolak mentah-mentah dan bilang.
“ Adik gua suruh temenin nonton badminton aja gua tolak, loe kok berani-beraninya ajak gua nontonin loe main futsal, kayak ga ada kerjaan aja” mungkin kalimat gua ini kasar, tapi Denny Cuma santai bilang.
“ Ya, maaf deh, kaga tau. Hehehe”
Apapun yang gua lakukan ke dia, dia Cuma bisa ketawa dan say Maaf. Lama-lama gua kok ngerasa bingung, kenapa neh orang ga bisa marah, kenapa neh orang ga bisa nolak kalau di suruh-suruh. Gua suka nyuruh dia anterin tulisan gua ke majalah-majalah, karena gua mau tulisan gua masuk majalah, lucunya lagi selalu ditolak dan kalau uda gitu dia yang bakal gua marahin. Saat gua marah pun, dia Cuma senyum dan berkata.
“ Coba lagi ya, nanti gua bantu kirimin deh” kata Denny, padahal dia ngaterin pake motor dia sendirian, gak pake pos, karena gua maunya benar-benar langsung dikasih ke redaksi majalah.
Waktu berjalan, seorang cowok deket sama gua lagi, namanya Martin, dia cowok yang ganteng dan menurut gua ganteng banget. Usianya lebih tua dari gua dan pastinya tipe cowok idaman semua cewek. Kita kenalan saat lagi di undangan, dikenalin sama saudara gua. Sampai akhirnya gua deket dan mulai sering pergi sama Martin, Daniel yang sering sms dan ngajakin gua jalan gua cuekin. Gua merasa Denny sudah cukup di hidup gua, walaupun dia adalah bagian dalam hidup gua saat-saat gua lagi jomblo.
Suatu malam, Martin datang ke rumah, nyokap gua sebenarnya sudah suka dia, anaknya sopan dan kebetulan satu daerah sehingga dia kalau ngomong sama nyokap pakai bahasa kampung. Malam itu, Denny datang, dia mengetuk pintu dan pembantu gua bilang dia datang, gua langsung ke depan. Gua bingung kenapa neh anak muncul didepan rumah gua.
“ Kenapa?” Tanya gua terganggu.
“ Gua mau datang, mau kasih lihat tulisan yang pernah loe minta.” Kata dia dan gua bahkan sudah lupa pernah minta dia bikin cerita.
“ Ooo. Kata gua”
“ Oh ya. Disini juga ada lagu loh, buatan temen gua Shandy. Dia bikinin ini pas gua bikin cerita ini.”
“ Oh ya, kreatif sekali..” puji gua bikin senang dia.
“ Yauda gua baca dulu, nanti gua kasih nilai kalau cerita loe ini bagus.”
“ Tapi inget loh janji kita?” kata Denny.
“ Janji apa ya?”
“ Kalau bagus kita akan naik pangkat jadi pacaran kan”
“ Oh iya..” kata gua merasa bodoh sekali neh orang percaya saja kata-kata gua.
“ Den, gua sibuk neh ada tamu, loe pulang dulu ya..”
Akhirnya Denny pulang, gua sama nyokap dan Martin akhirnya ngobrol lagi. Saat malam, gua ngebaca kisah Denny. Kisah yang diceritakan tentang seorang anak yang cacat bisu tapi bisa bermain musik dengan indahnya, dalam kisah itu dijelaskan kalau sang anak yang cacat walaupun di kucilkan mampu menunjukkan ke dunia kalau dia itu terlahir tanpa sia-sia di dunia ini. Sebenarnya gua terharu dengan kisah ini, tapi ga mungkin gua bilang bagus ke Denny, itu sama saja bikin gua jadi pacar dia. Menerima dia jadi kekasih gua.
Besoknya gua nelepon dia Daniel dan bilang kalau cerita yang dia tulis itu jelek, artinya cerita itu lebih buruk dari cerita gua. Daniel Cuma bisa bilang,
“ Ya mungkin untuk dibaca sama loe Angel, tapi kalau orang lain bilang bagus gimana?”
“ Yee, gua ini kan penulis, jadi tau jelek dan kagak jelek. Gua jamin kalau di kasih ke redaksi, pasti ditolak mentah-mentah..”
“ Iya sih, ya sudah gapapa. Gua gagal jadi pacar loe, tapi gak gagal kan jadi teman loe?”
“ Hm.. kita masih teman kok, tapi sorry ya kalau akhir-akhir ini gua agak sibuk, gua lagi deket sama cowok, sepertinya dia merasa sangat terganggu kalau gua pergi sama cowok lain.. gitu loh, Den, ngerti ya..”
“ Oh gitu..” jawab Denny terdiam.
“ Tapi uda dengerin belum lagu yang dibikin untuk kisah itu..”
“ Nanti deh kalau sempat, emangnya lagu nyambung gitu sama cerita”
“ Sebenarnya lagu itu gua reguest ke teman gua, gua kasih ke loe. Sebab loe itu terindah untuk gua Angel.”
Kata kata Denny yang bikin gua jadi bengong. Merasa bersalah, mencari alasan untuk menghindari dari dia. Dia bilang ke gua, dia mau coba kirim cerita itu ke majalah, gua hanya tertawa. Untuk bikin dia semangat gua kasih tau sesuatu.
“ Loe ga akan gagal jadi teman gua kalau naskah itu masuk ke majalah, artinya perteman kita ini ga sia-sia kan, ilmu menulis gua masuk ke loe?” cerita gua dengan sombongnya, padahal dia ga pernah belajar nulis ada juga gua paksa nulis dan baca cerita gua.
Sejak saat itu gua mencoba untuk tidak lagi mencari dia dan berharap juga dia ga cari gua. Sampai akhirnya, gua semakin dekat dengan Martin. Saat itu bahkan kita mau tunangan, terlalu cepat memang, tapi apa mau dikata, cinta memang buta.Yang bikin gua kesal lagi, saat-saat moment tunangan akan semakin dekat, Denny muncul lagi, dia membawa sebuah berita yang menurut gua buruk. Dengan bangganya dia bilang.
“ Angel, cerita gua masuk ke majalah, artinya cerita gua bagus dongJ. Dan loe bisa dong jadi pacar gua”
Kata Denny didepan nyokap, Martin.
“ Apa-apaan sih loe, ga tau ini gua lagi mau tunangan ya?” teriak gua.
Sebenarnya tunangan itu ga resmi, karena ga ada orang tua Martin tapi dia datang dengan sebuah cincin untuk mengikat gua. Gua merasa ga enak dengan kalimat itu, gua usir Denny dari rumah gua. Dia itu ingin bikin gagal tunangan gua apa, didepan beberapa tamu yang datang dari keluarga gua.
“ Maaf, Angel, gua Cuma ingin mengatakan sesuatu..”
“ Cukup pergi dari rumah gua..” usir gua ke Denny.
“ Angel dengerin gua sekali ini aja.. dengerin sebagai Denny.”
“ loe ga pantes jadi Denny lagi, sekarang loe Daniel..”
Dengan wajah malu, Daniel pergi. Gua bingung kenapa dia datang dengan membuat gaduh, sambil membawa majalah dimana tulisan dia dimuat, seperti ingin menghina saja.Tunangan itu pun gak jadi dilakukan karena nyokap merasa ga baik sebuah acara sacral dan ditunda. Martin mungkin kecewa. Tapi ternyata dibalik semua itu, gua menemukan semua yang gua ga tau selama ini, Martin ternyata seorang pria yang sudah punya istri di kampung dan itu gua tau dari seorang yang cerita ke gua.
Temen gua bilang di kampungnya Yogyakarta Martin uda beristri, dia lagi mau cerai, walau bagaimanapun gua akhirnya nanya ke Martin, dia ngaku,. Dan gua sakit hati sekali. Suatu malam yang sedih itu gua nangis, gua merasa tersakiti. gua mau ngelupain Martin, dan hidup baru lagi. Pada kenyataannya waktu berlalu Martin balik lagi sama bininya.Artinya gua benar-benar ga salah pilih, temen gua pun cerita sesungguhnya.Kalau Daniel sebenarnya uda tau siapa Martin sejak dulu, karena Martin itu mahasiswa yang sama dengan dia. Artinya Daniel ga naik kelas dong kok bisa ga lulus barengan kata gua.
Lebih terkejutnya lagi temen gua bilang, si Daniel sengaja datang untuk mencegah pertunangan gua karena dia ga mau gua disakiti sama Martin yang memang nakal. Daniel di ancam untuk ga cerita apapun tentang Martin, karena Martin ngacem bakal bikin masalah.Dan semua ini terbuka, lalu gua pun nanya sama temen gua, kemana Daniel sekarang, kok dia ga pernah muncul ya?’
“ Lah emangnya loe gak tau, temen macam apa sih?”
“ Daniel balik ke Yogyakarta tuh,?”
“ Ngapain, “ “ ambil S2.”
“ Eh iya Angel, gua lupa, dulu sebelum dia pergi, dia nitip cd buat loe. Isinya gua belum cek, gua ambil dulu dikamar” saat itu gua lagi dirumah temen gua.
“ Kenapa bisa nitip ini ke loe?”
“ dia bilang loe ga akan mau ketemu dia, jadi dia nitip ini sebagai permintaan maaf dia”
“ Bisa, gua aja sering kok kalau lagi sedih makan eskrim. Loe tau ga? Dokter biasanya ngerayu anak kecil dengan eskrim. “
“ Emangnya loe pikir gua anak kecil?” kata gua kesal.
“ Nggak sih, tapi lihat deh gigi gua, ga rata kan, soalnya gua ga mau dengerin nyokap gua, ga mau dibawa ke dokter gigi, walaupun dirayu eksrim. Kalau saja dulu gua nerima tawaran eskrim mungkin gigi gua ga berantakan kayak gini “
Mendengar cerita Daniel yang nunjukin giginya kaga rata, bikin gua ketawa dan lupain sejenak rasa sakit hati gua.
“ Tuh kan ketawa, artinya eskrimnya bikin tenang kan”
Daniel-daniel, ini orang kayak anak kecil banget, padahal yang bikin gua ketawa bukan eskrim, muka dia yang kocak itu bikin gua ketawa.Akhirnya gua mencurahkan isi hati gua ke Daniel saat itu juga, gua cerita kalau Anton itu siapa, gua cerita kalau gua sakit hati. Daniel mendengar dengan wajahnya yang lugu seperti orang bloon. Kemudian dia bilang ke gua.
“ Gua juga sering disakiti cewek, buktinya tau gak, pacaran 5 tahun sama mantan, tiba-tiba dia pindah Ke china, boro-boro bilang putus, ini ilang gitu aja. “
“ Wah, sedih amet nasib loe” kata gua.
“ Ya nasib lah kalau muka pas-pasan kayak gini hehehe.”
“ Mungkin nama loe ga bawa hoky, gimana kalau namanya gua ganti.”
“ Jangan dong, itu nama pemberian dari nenek gua.”
“ Ga mau tau, nama loe didepan gua jadi Denny aja.”
“ Kenapa mesti Denny.” Tanya Daniel.
Ga mungkin gua cerita karena Denny itu nama mantan pertama gua yang uda putus, walaupun sampai sekarang gua masih keinget, tapi nama Denny juga gua kasih anjing kecil gua.Gua ga mau dia tau,tapi gua bilang “ Denny itu nama kesayangan gua, kalau nama loe Denny, artinya loe bakal jadi orang kesayangan gua?” kata gua dan bodohnya lagi si Daniel mau-mau aja.
Gua punya cita-cita setinggi langit, ingin jadi penulis terkenal. Ingin seperti J.K rowling. Walaupun tulisan gua jeleknya minta ampun, gua selalu minta saran ke teman-teman yang mungkin bilang bagus. Tapi pas gua kasih liat ke Denny, dia malah bilang gini.
“ Ga bagus Ngel, jelek ceritanya..” kata Denny, kalau sudah gitu dalam hati gua berkata, neh orang kalau jujur kok terlalu jujur, ga bisa bohong dikit kek bilang bagus, polos amet. Dan gua marah.
“ Kalau gitu besok, loe mesti bikin cerita lebih bagus dari gua, loe bisa nilai tulisan gua jelek, ayo bikin”
“ Yaila Angel, bikin skripsi aja gua gagal terus, apalagi suruh bikin cerita?”
“ Ga mau tau, kalau ga bikin, loe ga usah jadi teman gua lagi..”
“ Kok gitu, kita kan uda jadi teman sejak 3 bulan lalu, setiap minggu jalan kan? Masa mau putus jadi teman gitu aja”
“ Ya gitu deh, pilihan loe Cuma itu, tapi kalau cerita loe bagus.. gua bakal kasih hadiah?”
“ Apa tuh hadiahnya?”
“ Loe naik pangkat jadi pacar gua?”
Ngedengar hal itu, Denny Cuma senyum-senyum manyut. Padahal gua Cuma bercanda, tapi sepertinnya dia benar-benar percaya yang gua bilang.
“ Ok, gua akan bikin kisah yang menarik supaya loe jadi pacar gua”
“ Hehehe, coba aja, tapi kalau jelek resikonya tau kan?”
Sebelum perjanjian itu, gua dan Denny emang sering jalan bareng, tapi itu pun rame-rame dengan teman-teman. Tidak ada yang istemewa dalam hubungan kita, yang gua tau tentang dia, dia itu Cuma suka futsal, pernah suatu hari dia suruh gua temenin dia main futsal, gua tolak mentah-mentah dan bilang.
“ Adik gua suruh temenin nonton badminton aja gua tolak, loe kok berani-beraninya ajak gua nontonin loe main futsal, kayak ga ada kerjaan aja” mungkin kalimat gua ini kasar, tapi Denny Cuma santai bilang.
“ Ya, maaf deh, kaga tau. Hehehe”
Apapun yang gua lakukan ke dia, dia Cuma bisa ketawa dan say Maaf. Lama-lama gua kok ngerasa bingung, kenapa neh orang ga bisa marah, kenapa neh orang ga bisa nolak kalau di suruh-suruh. Gua suka nyuruh dia anterin tulisan gua ke majalah-majalah, karena gua mau tulisan gua masuk majalah, lucunya lagi selalu ditolak dan kalau uda gitu dia yang bakal gua marahin. Saat gua marah pun, dia Cuma senyum dan berkata.
“ Coba lagi ya, nanti gua bantu kirimin deh” kata Denny, padahal dia ngaterin pake motor dia sendirian, gak pake pos, karena gua maunya benar-benar langsung dikasih ke redaksi majalah.
Waktu berjalan, seorang cowok deket sama gua lagi, namanya Martin, dia cowok yang ganteng dan menurut gua ganteng banget. Usianya lebih tua dari gua dan pastinya tipe cowok idaman semua cewek. Kita kenalan saat lagi di undangan, dikenalin sama saudara gua. Sampai akhirnya gua deket dan mulai sering pergi sama Martin, Daniel yang sering sms dan ngajakin gua jalan gua cuekin. Gua merasa Denny sudah cukup di hidup gua, walaupun dia adalah bagian dalam hidup gua saat-saat gua lagi jomblo.
Suatu malam, Martin datang ke rumah, nyokap gua sebenarnya sudah suka dia, anaknya sopan dan kebetulan satu daerah sehingga dia kalau ngomong sama nyokap pakai bahasa kampung. Malam itu, Denny datang, dia mengetuk pintu dan pembantu gua bilang dia datang, gua langsung ke depan. Gua bingung kenapa neh anak muncul didepan rumah gua.
“ Kenapa?” Tanya gua terganggu.
“ Gua mau datang, mau kasih lihat tulisan yang pernah loe minta.” Kata dia dan gua bahkan sudah lupa pernah minta dia bikin cerita.
“ Ooo. Kata gua”
“ Oh ya. Disini juga ada lagu loh, buatan temen gua Shandy. Dia bikinin ini pas gua bikin cerita ini.”
“ Oh ya, kreatif sekali..” puji gua bikin senang dia.
“ Yauda gua baca dulu, nanti gua kasih nilai kalau cerita loe ini bagus.”
“ Tapi inget loh janji kita?” kata Denny.
“ Janji apa ya?”
“ Kalau bagus kita akan naik pangkat jadi pacaran kan”
“ Oh iya..” kata gua merasa bodoh sekali neh orang percaya saja kata-kata gua.
“ Den, gua sibuk neh ada tamu, loe pulang dulu ya..”
Akhirnya Denny pulang, gua sama nyokap dan Martin akhirnya ngobrol lagi. Saat malam, gua ngebaca kisah Denny. Kisah yang diceritakan tentang seorang anak yang cacat bisu tapi bisa bermain musik dengan indahnya, dalam kisah itu dijelaskan kalau sang anak yang cacat walaupun di kucilkan mampu menunjukkan ke dunia kalau dia itu terlahir tanpa sia-sia di dunia ini. Sebenarnya gua terharu dengan kisah ini, tapi ga mungkin gua bilang bagus ke Denny, itu sama saja bikin gua jadi pacar dia. Menerima dia jadi kekasih gua.
Besoknya gua nelepon dia Daniel dan bilang kalau cerita yang dia tulis itu jelek, artinya cerita itu lebih buruk dari cerita gua. Daniel Cuma bisa bilang,
“ Ya mungkin untuk dibaca sama loe Angel, tapi kalau orang lain bilang bagus gimana?”
“ Yee, gua ini kan penulis, jadi tau jelek dan kagak jelek. Gua jamin kalau di kasih ke redaksi, pasti ditolak mentah-mentah..”
“ Iya sih, ya sudah gapapa. Gua gagal jadi pacar loe, tapi gak gagal kan jadi teman loe?”
“ Hm.. kita masih teman kok, tapi sorry ya kalau akhir-akhir ini gua agak sibuk, gua lagi deket sama cowok, sepertinya dia merasa sangat terganggu kalau gua pergi sama cowok lain.. gitu loh, Den, ngerti ya..”
“ Oh gitu..” jawab Denny terdiam.
“ Tapi uda dengerin belum lagu yang dibikin untuk kisah itu..”
“ Nanti deh kalau sempat, emangnya lagu nyambung gitu sama cerita”
“ Sebenarnya lagu itu gua reguest ke teman gua, gua kasih ke loe. Sebab loe itu terindah untuk gua Angel.”
Kata kata Denny yang bikin gua jadi bengong. Merasa bersalah, mencari alasan untuk menghindari dari dia. Dia bilang ke gua, dia mau coba kirim cerita itu ke majalah, gua hanya tertawa. Untuk bikin dia semangat gua kasih tau sesuatu.
“ Loe ga akan gagal jadi teman gua kalau naskah itu masuk ke majalah, artinya perteman kita ini ga sia-sia kan, ilmu menulis gua masuk ke loe?” cerita gua dengan sombongnya, padahal dia ga pernah belajar nulis ada juga gua paksa nulis dan baca cerita gua.
Sejak saat itu gua mencoba untuk tidak lagi mencari dia dan berharap juga dia ga cari gua. Sampai akhirnya, gua semakin dekat dengan Martin. Saat itu bahkan kita mau tunangan, terlalu cepat memang, tapi apa mau dikata, cinta memang buta.Yang bikin gua kesal lagi, saat-saat moment tunangan akan semakin dekat, Denny muncul lagi, dia membawa sebuah berita yang menurut gua buruk. Dengan bangganya dia bilang.
“ Angel, cerita gua masuk ke majalah, artinya cerita gua bagus dongJ. Dan loe bisa dong jadi pacar gua”
Kata Denny didepan nyokap, Martin.
“ Apa-apaan sih loe, ga tau ini gua lagi mau tunangan ya?” teriak gua.
Sebenarnya tunangan itu ga resmi, karena ga ada orang tua Martin tapi dia datang dengan sebuah cincin untuk mengikat gua. Gua merasa ga enak dengan kalimat itu, gua usir Denny dari rumah gua. Dia itu ingin bikin gagal tunangan gua apa, didepan beberapa tamu yang datang dari keluarga gua.
“ Maaf, Angel, gua Cuma ingin mengatakan sesuatu..”
“ Cukup pergi dari rumah gua..” usir gua ke Denny.
“ Angel dengerin gua sekali ini aja.. dengerin sebagai Denny.”
“ loe ga pantes jadi Denny lagi, sekarang loe Daniel..”
Dengan wajah malu, Daniel pergi. Gua bingung kenapa dia datang dengan membuat gaduh, sambil membawa majalah dimana tulisan dia dimuat, seperti ingin menghina saja.Tunangan itu pun gak jadi dilakukan karena nyokap merasa ga baik sebuah acara sacral dan ditunda. Martin mungkin kecewa. Tapi ternyata dibalik semua itu, gua menemukan semua yang gua ga tau selama ini, Martin ternyata seorang pria yang sudah punya istri di kampung dan itu gua tau dari seorang yang cerita ke gua.
Temen gua bilang di kampungnya Yogyakarta Martin uda beristri, dia lagi mau cerai, walau bagaimanapun gua akhirnya nanya ke Martin, dia ngaku,. Dan gua sakit hati sekali. Suatu malam yang sedih itu gua nangis, gua merasa tersakiti. gua mau ngelupain Martin, dan hidup baru lagi. Pada kenyataannya waktu berlalu Martin balik lagi sama bininya.Artinya gua benar-benar ga salah pilih, temen gua pun cerita sesungguhnya.Kalau Daniel sebenarnya uda tau siapa Martin sejak dulu, karena Martin itu mahasiswa yang sama dengan dia. Artinya Daniel ga naik kelas dong kok bisa ga lulus barengan kata gua.
Lebih terkejutnya lagi temen gua bilang, si Daniel sengaja datang untuk mencegah pertunangan gua karena dia ga mau gua disakiti sama Martin yang memang nakal. Daniel di ancam untuk ga cerita apapun tentang Martin, karena Martin ngacem bakal bikin masalah.Dan semua ini terbuka, lalu gua pun nanya sama temen gua, kemana Daniel sekarang, kok dia ga pernah muncul ya?’
“ Lah emangnya loe gak tau, temen macam apa sih?”
“ Daniel balik ke Yogyakarta tuh,?”
“ Ngapain, “ “ ambil S2.”
“ Eh iya Angel, gua lupa, dulu sebelum dia pergi, dia nitip cd buat loe. Isinya gua belum cek, gua ambil dulu dikamar” saat itu gua lagi dirumah temen gua.
“ Kenapa bisa nitip ini ke loe?”
“ dia bilang loe ga akan mau ketemu dia, jadi dia nitip ini sebagai permintaan maaf dia”
Gua pulang setelah itu, gua baru sadar ternyata Daniel itu telah menyelamatkan gua dari cinta palsu. Gua ngeliat kalimat di video, untuk Angel.Pas ga puter, isinyapermintaan maaf Daniel, tapi diselepin dengan sebuah kalimat kalau dia rindu sama gua, dia sayang gua. Dia minta maaf untuk melakukan ini, karena dia sebenarnya merindukan kebersamaan kita sebagai sahabat, ga berharap apapun untuk naik pangkat. Dia minta maaf kalau ternyata ceritanya bisa naik ke majalah karena itu semua hanya iseng untuk member gua semangat kalau kegagalan itu dimulai karena rasa egois yang berlebihan.
Ya Daniel benar, gua terlalu egois menilai semua yang gua lakukan benar.Semua yang gua tulis bagus, semua yang gua bilang benar. Dia adalah korban dari apa yang dia bilang gua egois, bahkan saat-saat terakhir menyalamatkan hidup gua, gua masih mengusir dia. Dia selalu minta gua untuk dengerin lagu yang dia request untuk gua, gua mencoba mendengar setelah lagu itu ada di kamar gua. Saat gua mendengar lagu itu, gua benar-benar menangis. Lagu yang benar-benar membuat gua ga kuasamerasa berdosa selama ini telah menyia-yiakan Daniel. Bahkan tidak memaafkan dia walaupun Cuma 4 huruf._MAAF_
Gua ga sengaja buka facebook dia, mencoba mencari tau nomor telepon dia yang baru dengan berpikir kirim pesan. Tapi rasanya hati gua sedih, melihat di foto profil dia, dia sedang berdua dengan seorang cewek yang dia bilang adalah kekasihnya. Gua hanya bisa menarik nafas pilu, mungkin inilah bayaran mahal untuk menyia-yiakan dia, disaat dia mencintai gua, disaat dia tulus memberikan hidupnya untuk gua.
Daniel semoga loe bahagia dengan kekasih baru loe. Yang gua punya saat ini hanya video dan lagu kenangan persembahan u untuk gua.Semoga kelak, kalau memang kita jodoh, kita akan bertemu lagi. Gua sudah putuskan untuk pergi ke Amerika, melupakan semuanya dan berharap mimpi gua jadi penulis tercapai, seperti kata Daniel ke gua.
“ Kegagalan dalam hidup hanya karena rasa egois kita, andai saja kita mau menerima apapun yang ada di hidup kita, kita akan berhasil “
Bukan loe yang seharusnya minta maaf kepada gadis bodoh seperti gua, gua yang seharusnya minta maaf kepada pria yang berharga terlalu indah dalam hidup gua seperti loe.
Agnes davonar.
Ya Daniel benar, gua terlalu egois menilai semua yang gua lakukan benar.Semua yang gua tulis bagus, semua yang gua bilang benar. Dia adalah korban dari apa yang dia bilang gua egois, bahkan saat-saat terakhir menyalamatkan hidup gua, gua masih mengusir dia. Dia selalu minta gua untuk dengerin lagu yang dia request untuk gua, gua mencoba mendengar setelah lagu itu ada di kamar gua. Saat gua mendengar lagu itu, gua benar-benar menangis. Lagu yang benar-benar membuat gua ga kuasamerasa berdosa selama ini telah menyia-yiakan Daniel. Bahkan tidak memaafkan dia walaupun Cuma 4 huruf._MAAF_
Gua ga sengaja buka facebook dia, mencoba mencari tau nomor telepon dia yang baru dengan berpikir kirim pesan. Tapi rasanya hati gua sedih, melihat di foto profil dia, dia sedang berdua dengan seorang cewek yang dia bilang adalah kekasihnya. Gua hanya bisa menarik nafas pilu, mungkin inilah bayaran mahal untuk menyia-yiakan dia, disaat dia mencintai gua, disaat dia tulus memberikan hidupnya untuk gua.
Daniel semoga loe bahagia dengan kekasih baru loe. Yang gua punya saat ini hanya video dan lagu kenangan persembahan u untuk gua.Semoga kelak, kalau memang kita jodoh, kita akan bertemu lagi. Gua sudah putuskan untuk pergi ke Amerika, melupakan semuanya dan berharap mimpi gua jadi penulis tercapai, seperti kata Daniel ke gua.
“ Kegagalan dalam hidup hanya karena rasa egois kita, andai saja kita mau menerima apapun yang ada di hidup kita, kita akan berhasil “
Bukan loe yang seharusnya minta maaf kepada gadis bodoh seperti gua, gua yang seharusnya minta maaf kepada pria yang berharga terlalu indah dalam hidup gua seperti loe.
Agnes davonar.
Komentar :
Posting Komentar