translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

3 Des 2011

Renungan di akhir zaman


alt
Ilustrasi
Banyak beredar ramalan yang mengatakan akan terjadinya pemusnahan manusia besar-besaran pada 2012. Ada yang mengatakan tidak selisih banyak di tahun sesudahnya, setidaknya berkisar pada 2012 sedikit ke atas.

Semua agama dan aliran kepercayaan juga selalu mengatakan akan adanya sang “Penyelamat” manusia yang akan mengajarkan ajaran kebaikan untuk memperbaiki moral-spiritual manusia. Kriteria pada kondisi untuk tidak sampai dimusnahkan dikala dunia telah mencapai “fase musnah” dari keseluruhan fase alam semesta sesuai karakternya yakni ”Terbentuk-Bertahan-Rusak-Musnah.” Dengan kata lain, bisa dianalogikan sebagai “fase mati” pada manusia dari keseluruhan fase kodrat manusia sesuai karakternya yaitu “Lahir-Tua-Sakit-Mati.
 
Perjalanan sejarah umat manusia, manusia sudah mengalami beberapa kali pemusnahan secara besar-besaran, dan hanya sedikit manusia yang tersisa, adalah selalu dikala manusia disaat itu sudah mencapai kebobrokan moral-spiritual yang sudah tidak dapat diampuni lagi sehingga sudah layak untuk dimusnahkan. 
 
Namun sebelum masa pemusnahan berlangsung selalu muncul seorang “Penyelamat” yang mengajarkan ajaran-Nya demi memperbaiki kembali moral-spiritual manusia dimasa itu. Tujuan dari turunnya para “Penyelamat” ke dunia adalah karena belas kasih-Nya mengajarkan Ajaran Kebenaran demi manusia bisa diselamatkan dari pemusnahan besar-besaran di masa itu. Seperti halnya yang kita ketahui tentang kisah Nabi Nuh dalam menyelamatkan manusia dari air bah yang menenggelamkan seluruh wilayah di masa itu. 
 
Dimasa sekarang sudah bukan rahasia umum lagi jika di Agama Islam percaya akan munculnya  seseorang yang dipercaya sebagai “Imam Mahdi.” Agama Kristen percaya akan datangnya kembali “Tuhan Yesus.” Agama Budha, Budha Sakyamuni pernah berkata akan ada “Raja Sakral Falun” yang ketika turun ke dunia menyebutnya sebagai “Budha Maitreya” sebagai penyelamat diakhir Dharma. Agama Hindu mempercayai akan datangnya “Kalki Awatara” sebagai penyelamat dimasa akhir jaman. Sedangkan dikalangan spiritual atau kepercayaan lainnya di Jawa mereka percaya akan datangnya “Satrio Piningit” yang mampu mengatasi keruwetan dan kekisruhan yang terjadi di dunia manusia dimasa sekarang ini.
 
Sebenarnya semua agama dan kepercayaan, semua telah memberi isyarat kepada kita untuk menunggu sang “Penyelamat”  yang bisa menyelamatkan seluruh umat dari berbagai agama dan kepercayaan demi bisa terselamatkan dari pemusnahan manusia secara besar-besaran di hari kiamat nanti. Semua isyarat tersebut menunjuk “Satu Masa Waktu” yaitu akhir jaman ini atau akhir Dharma. 
 
Namun yang menjadi pertanyaan adalah: Kapankah sang “Penyelamat” tersebut datang? Apakah sang “Penyelamat” sekarang sudah datang, mengingat semua ramalan tentang datangnya kiamat berkisar 2012? Siapakah “Penyelamat” tersebut?  Apakah Imam Mahdi? Apakah Tuhan Yesus? Apakah Raja Sakral Falun? Apakah Kalki Awatara? Apakah Satrio Piningit?
 
Ajaran seperti apa yang hendak disampaikan oleh sang “Penyelamat” sehingga bisa meningkatkan moral-spiritual manusia? Mungkinkah sang “Penyelamat” tersebut  hanya menyelamatkan sebagian golongan atau agama tertentu? Misalnya jika Tuhan Yesus yang akan datang lagi apakah hanya akan menyelamatkan umat Kristiani saja, atau kalau Imam Mahdi yang datang apakah hanya umat Islam saja yang diselamatkan? 
 
Apakah sang “Penyelamat” ini bersifat “Universal” alias “Tidak Pilih Kasih”, yang mampu menyelamatkan seluruh manusia diberbagai belahan dunia? Mengingat semua isyarat dalam semua agama dan semua ramalan semua menunjuk “Satu Masa Waktu” dan pemusnahan yang akan terjadi bersifat “Global/ Universal” yang berlaku bagi semua bangsa dan semua agama serta kepercayaan.
 
Pada periode sejarah, setiap kali “Penyelamat” datang ke bumi, selalu membawa ajaran-Nya sendiri, tidak mengulang ajaran-ajaran yang terdahulu yang pernah diajarkan kepada manusia. Misalnya pada waktu Budha Sakyamuni turun ke bumi ajaran-Nya tentu berbeda dengan yang diajarkan oleh Nabi Nuh. 
 
Ajaran Tuhan Yesus telah berbeda lagi dengan apa yang diajarkan oleh Budha Sakyamuni. Demikian pula apa yang diajarkan Nabi Muhammad juga berbeda lagi dengan apa yang diajarkan Tuhan Yesus. Maka apa yang diajarkan oleh “Penyelamat” yang terakhir ini tentu juga akan berbeda sekali dengan semua yang pernah diajarkan oleh para penyelamat yang pernah ada sebelum-sebelumnya. 
 
Umat Kristen, sebagian besar mempercayai tentang Nubuat yang menjelaskan bahwa disaat kiamat datang dan gempuran dahsyat melanda di seluruh permukaan bumi, Tuhan Yesus akan turun dari langit dan mengangkat semua umat-Nya yang ada di permukaan bumi untuk dibawa ke langit. Mereka digambarkan seperti sedang “berterbangan” menuju langit.
 
Sewaktu saya mendengar penuturan bahwa manusia bisa terbang saat itu juga hati saya merasa geli karena terdengar seperti lelucon, karena waktu itu penalaran saya belum bisa menerima hal-hal yang bersifat takhayul yang tidak bisa dinalar dengan pemikiran saya sebagai manusia saat itu. 
 
Namun setelah saya menjadi praktisi “Falun Dafa atau Falun Gong” dan gigih berlatih gerakan dan secara ketat menerapkan kriteria moral-spiritual  yang sesuai dengan kriteria “Sejati-Baik-Sabar”, manusia bisa terbang ternyata bukan hal yang tidak mungkin semua bukanlah takhayul. Disaat seluruh tubuh manusia ini tergantikan oleh materi energi tinggi semua kemampuan supernormal dengan keampuhan dahsyat bisa muncul dan kemampuan mengambang terbang adalah hal yang biasa saja. 
 
Namun demikian untuk bisa mencapai tahap seperti itu dibutuhkan tingkat kemurnian hati dan moral spiritual yang sangat tinggi seperti yang ditetapkan dalam buku “Zhuan Falun”, bukan semata-mata kita ikut latihan Falun Dafa lantas serta merta bisa mencapai kondisi tersebut. Semua ajaran kesejatian ini diajarkan secara terbuka di dalam buku Zhuan Falun dimana di jaman dahulu, jaman jauh lampau, ajaran kultivasi tingkat tinggi hanya boleh diajarkan secara rahasia dan turun temurun.
 
Falun Dafa mengajarkan kulivasi Jiwa dan Raga, bukan agama dan bersifat universal. Kultivasi jiwa mengajarkan bagaimana memurnikan hati dan pikiran sehingga selaras dengan karakter tertinggi alam semesta yaitu “Sejati-Baik-Sabar” yang dapat meningkatkan moral spiritual kita. 
 
Kultivasi raga mengajarkan bagaimana memurnikan raga/tubuh ini dari semua penyakit dan akhirnya seluruhnya tergantikan oleh materi energi tinggi sehingga selaras dengan materi di semua tingkat badan langit. Kalau tubuh tidak dikultivasikan dengan materi energi tinggi ini maka seluruh sel tubuh ini hanya akan hancur tercerai berai karena tidak selaras/sesuai dengan materi yang ada di atas langit, maka bagaimana kita bisa terbang mencapai ke langit jika tubuh/raga  kita tidak dikultivasikan?
 
Masalah isyarat sudah banyak yang ditampakkan hanya saja mungkin tidak sampai ke telinga kita. Sebagai contoh ada seseorang (bukan praktisi Falun Dafa) yang sudah ditampakkan bahwa disaat terjadi kiamat banyak orang yang terbang ke langit namun semua adalah praktisi Falun Dafa. Bahkan sebagian yang sudah terbang ini sangat sibuk berusaha membantu menyelamatkan sebagian manusia dibumi dari kemusnahan. 
 
Sedangkan yang selamat namun masih tersisa di bumi kebanyakan juga adalah praktisi Falun Dafa, sedangkan sebagian besar yang lain semuanya musnah.
 
Orang tersebut merasa heran bukan kepalang dan bertanya dalam hati mengapa bisa demikian dan apa sebenarnya Falun Dafa ini sampai begitu spesialnya bisa terselamatkan dan bahkan bisa membantu menyelamatkan manusia. Sedang apa yang saya lihat tidak jauh berbeda dengan apa yang telah dia ceritakan.
 
Sebenarnya masih banyak lagi isyarat yang lain yang ditampakkan kepada orang-orang namun sebagian besar enggan untuk menceritakan karena mereka berpendapat bahwa semua yang dilihat adalah untuk mereka pahami sendiri. 
 
Bagi saya pribadi jika saya tidak menceritakan apa yang saya lihat dan apa yang saya ketahui itu sama saja saya menyembunyikan kebenaran, apalagi ini menyangkut keselamatan umat manusia. Jika semua agama, semua yang menyampaikan ajaran-Nya, dahulu tidak pernah ada yang mau mengungkapkan kebenaran yang Mereka ketahui kepada umat-Nya, itu sama saja Mereka telah membiarkan semua umat yang dituntun-Nya hanya akan mengalami pemusnahan di saat kiamat yang akan terjadi nanti. 
 
Mereka mengetahui bahwa sesampainya dimasa akhir jaman kali ini, dibawah bujukan Raja Iblis/Dajjal yang mengerahkan seluruh anak cicit dan pasukannya, semua umat-Nya akan mengalami kemerosotan moral spiritual sehingga tidak memenuhi syarat untuk terselamatkan. Oleh karena untuk itulah Mereka semua menunjukkan semua isyarat dengan harapan agar semua umat-Nya  memperoleh penyelamatan dari satu “Penyelamat” yang satu ini.
 
Mereka semua yang dahulu pernah mengajarkan ajaran-ajaran-Nya telah berusaha untuk mengantarkan manusia menanti Sang “Penyelamat” yang satu ini. Dahulu apa yang mereka ajarkan kepada umatnya bertujuan untuk mengenalkan pemahaman kepada manusia pengertian tentang  apa yang disebut surga, neraka, hari kiamat, pahala, dosa, kebaikan, kejahatan, setan/iblis, Penyelamat, kesadaran, moral, spiritual dan lain-lain adalah untuk membuat manusia menunggu “Satu Masa waktu” dan “Satu Penyelamat” dimasa akhir Dharma, di akhir jaman kali ini.
 
Di agama Islam juga ada sabda Nabi Muhammad untuk mencari ilmu meski sampai ke negeri China. Bukankah ini juga isyarat dari Beliau untuk mengenal Falun Dafa/Falun Gong yang berasal dari China?
 
Semua isyarat sebenarnya menuntun kita untuk mencari penyelamatan, hanya saja apakah kita masih terbuai dengan konsep kita yang membelenggu diri kita sendiri, sampai-sampai apa yang sudah dihantarkan dihadapan kita malah kita sendiri yang menepisnya, menolaknya karena dianggap tidak sesuai dengan konsep pribadi. 
 
Manusia biasa adalah manusia biasa yang umumnya jika diberi ajaran tingkat rendah tidak kunjung sadar dan jika diberi ajaran tingkat tinggi juga tidak percaya, karena  menyelamatkan manusia memang terlampau sulit sehingga dalam sejarah membutuhkan banyak Orang Suci/Budha/Nabi untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya demi menunggu datangnya Sang “Penyelamat” dimasa yang paling krusial kali ini.  
 
Semua isyarat hanya menunggu kesadaran kita, namun begitu jangan karena terlalu lama menunggu kesadaran, tahu-tahu kiamat sudah didepan mata kita, maka bagaimana kita akan mencari penyelamatan? Karena yang terselamatkan harus mempunyai kriteria moral-spiritual yang sesuai kriteria karakter tertinggi alam semesta yang maha luas, karena tidak semua manusia layak untuk diselamatkan dan jangan karena tidak terselamatkan lantas mempertanyakan belas kasih Sang Pencipta, karena semua pilihan dan semua isyarat sejak dini sudah diberikan kepada kita untuk menyaring siapa-siapa yang percaya dan yang mempunyai kesadaran tinggi untuk menyadari kebenaran.
 
sumber : erabaru

maspeypah
  • Digg
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • TwitThis

Artikel Menarik Lainnya



Komentar :

ada 0 comment ke “Renungan di akhir zaman”

Posting Komentar