translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

13 Jun 2010

sejarah fu xishi

Fu Xishi adalah raja yang bersejarah paling awal dalam catatan kitab sejarah China. Ia hidup pada masa kira-kira 5.000 tahun yang lalu.

Kelahiran Fu Xishi

sangat misterius. Konon ibunya sebelumnya adalah seorang gadis bernama Hua Xushi. Pada satu hari yang cerah dan hangat, ia bertamasya ke tepi sebuah rawa. Kebetulan ia tertarik oleh satu bekas kaki raksasa. Ia merasa aneh sekali, dan menginjakkan kedua kakinya di atas bekas kaki raksasa itu. Setelah itu ia hamil dan melahirkan seorang anak yang diberi nama Fu Xishi.



Adik Fu Xishi bernama Nvwa. Menurut kitab sejarah, baik Fu Xishi maupun Nvwa berbeda dengan manusia biasa karena keduanya “berkepala manusia tapi bertubuh naga”. Dari catatan itulah dapat kita ketahui bahwa Fu Xishi mungkin keturunan suku etnik yang menjadikan naga sebagai totem.



Masa hidup Fu Xishi adalah zaman perkembangan tenaga produktif. Konon banyak penemuan penting bersangkutan dengan Fu Xishi. Menurut catatan kitab zaman kuno, ia menciptakan bagua yang misterius dengan gejala alam dan bekas kaki burung dan binatang. Tanda bagua saling berkoordinasi dan mencakup aneka nama benda di bumi. Dengan tanda itu manusia dapat mencatat peristiwa-peristiwa dalam kehidupan, dan berakhirnya riwayat pencatatan sejarah dengan penyimpulan tali.

Dengan demikian, tali menjadi barang kelebihan, maka Fu Xishi memanfaatkannya untuk membuat jaring penangkap ikan. Ia juga mengajarkan orang pada waktu itu teknik penangkapan ikan dan pemburuan. Untuk merayakan pesta panen dan upacara pernikahan, Fu Xishi juga membuat alat musik bernama se, dan menggubah lagu Jiabian, sehingga sangat memperkaya kehidupan rakyat pada waktu itu. Selain itu, Fu Xishi juga mengajarkan rakyat bagaimana membuat api dengan mengebor kayu, dan cara memasak bahan makanan. Dengan demikian, rakyat mengakhiri cara hidup kasar lama.

Fu Xishi semasa hidupnya terutama bergerak di daerah Huaiyang, Provinsi Henan China Tengah serta Jining dan Qufu, Provinsi Shandong, China Timur. Sampai sekarang di Jining masih terdapat Makam Fuxishi. Pada tanggal 3 bulan ketiga penanggalan Imlek setiap tahun, penduduk setempat masih mempunyai tradisi berkumpul di sana untuk mengadakan upacara ritual bagi nenek moyang peradaban bangsa Tionghoa tersebut.

maspeypah
  • Digg
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • TwitThis

Artikel Menarik Lainnya



Komentar :

ada 0 comment ke “sejarah fu xishi”

Posting Komentar