Sedangkan istilah untuk orang Vietnam cara pengobatan ini disebut Cao Gio (dibaca 'cow yaw') yang berarti "gesekan angin". Seperti halnya dalam kebudayaan Vietnam masuk angin atau demam sering disebut sebagai Trung gio atau "untuk menangkap angin". Asal usul istilah ini adalah berasal dari Shang Han Lun, sebuah catatan pengobatan China pada masa 220 Masehi mengenai penyakit yang disebabkan oleh dingin. Seperti kebanyakan negara Asia lainnya, ilmu medis China memberi pengaruh yang sangat mendalam di Vietnam, khususnya antara ke-5 dan ke-7 Abad Masehi . Cao gio adalah obat yang sangat umum di Vietnam.
Teknik pengobatan kuno ini juga digunakan di Indonesia. Merupakan salah satu teknik pengobatan tradisional Jawa yang kita semua kenal dengan kerikan atau kerokan (yang berarti 'teknik menggores') dan sangat banyak digunakan sebagai salah satu bentuk 'obat rakyat'.
# Teknik
Gua Sha menggunakan teknik gesekan atau mengerik yang berulang-ulang sambil ditekan. Bisa menggunakan benda kecil yang dilumasi kulit dengan tepi yang halus. Tetapi pada umumnya menggunakan koin. Sendok sup dari keramik china bisa juga digunakan bahkan ada yang menggunakan tulang hewan yang sudah diasah, tanduk kerbau atau batu giok.
Apabila mengalami kelelahan dari kerja yang berat, sepotong jahe direndam dalam anggur beras dan digunakan untuk mengerik bagian bawah tulang belakang dari atas ke bawah. Koin dengan tepi yang halus diminyaki demikian juga pada permukaan kulit kemudian mulai mengerik lalu pindah ke otot-otot dengan setiap kerikan sekitar 4-6 inci panjangnya.
Gua Sha biasanya akan menyebabkan bengkak merah yang berasal dari kapiler perifer (petechiae) dan dapat berakibat pada sub-cutaneous blemishing (ecchymosis), yang biasanya membutuhkan waktu 2-4 hari untuk memudar. Ruam pada saat mengerik tidak seperti pembuluh kapiler pecah seperti pada memar, dan ini dibuktikan oleh langsung berkurangnya petechiae untuk echymosis dan berkurangnya bengkak jauh lebih cepat dibandingkan dengan memar. Warna kerikan bervariasi sesuai dengan tingkat keparahan stasis darah - yang mungkin berkorelasi dengan sifat, tingkat keparahan dan jenis masalah - biasanya mulai dari warna biru tua-hitam menjadi merah muda, tetapi yang paling sering warnanya merah. Meskipun tanda-tanda pada kulit terlihat menyakitkan, tetapi sebenarnya pasien tidak telrlalu merasakan. Setelah kerikan , pasien biasanya langsung merasa lega, merasa lebih ringan dan ada perubahan.
# Indikasi
Berdasarkan teknik pengobatan China klasik, Gua Sha paling sering digunakan untuk:
- Mengurangi demam (teknik ini digunakan untuk mengobati kolera).
- Kelelahan
- Batuk dan dyspnea: bronkitis, asma, emphysema.
- Cedera otot dan tendon
- Mengobati sakit kepala
- Mengobati panas dalam
- Mengobati kekakuan, rasa sakit, imobilitas
- Mengobati gangguan pencernaan
- Masalah urin, gangguan ginekologis.
- Membantu mengatasi reaksi keracunan makanan
Ada juga teknik serumpun yang dinamakan Ba Sha (Chinese: 拔 痧; Pinyin: Ba Sha, secara harfiah "untuk menarik demam") atau 'Tsien sha'. Caranya adalah dengan mencengkeram atau menjepit kulit, mengangkat dan kemudian menjentikkan di antara jari-jari sampai petechiae muncul. Ini sering digunakan pada tendon, di tengah-tengah alis, atau dari titik-titik akupunktur tertentu.
Komentar :
Posting Komentar