Super Junior Fanfiction
February_Sungmin
Keindahan kota seoul memang sungguh mengagumkan, seolah semua harapan dan impian setiap orang akan terwujud. Semua tempat di sudut kota itu bagaikan guratan lukisan maha karya Sang Pencipta. Bahkan konon katanya setiap orang yang berkunjung ke kota itu akan menemukan cintanya, itulah salah satu alasan mengapa gadis berambut pirang yang lebih dikenal dengan Jessica tertarik untuk menikmati pesona yang dihadirkan oleh kota itu. Sebenarnya dalam tubuh Jessica mengalir darah korea namun sejak usia lima tahun ia sudah menetap di Amerika karena pekerjaan ayahnya, maka dalam mengisi masa liburan kuliahnya ia lebih memilih menghabiskannya dengan berkunjung ke Seoul.
Melalui hobi fotografinya, ia tampak menikmati setiap moment yang ia lewati di Seoul dengan mengabadikannya dalam kumpulan koleksi album fotonya. Hari ini adalah hari terakhir dirinya berada di Seoul karena besok dia sudah harus kembali terbang ke Amerika. Jadi sejak dari pagi tadi ia sudah berburu untuk memenuhi hasratnya dalam fotografi. Tepat di tengah taman kota Seoul ada seorang pria sedang membantu anak kecil yang terjatuh dari sepedanya, lalu dari sebrang air mancur di taman itu Jessica mengambil gambar mereka.
Setelah merasa puas dengan foto-foto yang berhasil dikumpulkannya, ia beristirahat sejenak di taman dekat air mancur dimana seorang pria membantu anak kecil yang terjatuh tadi. Ketika Jessica akan duduk, ia melihat sebuah kunci terjatuh di dekat kakinya. Kemudian ia melihat ke sekelilingnya mencari seseorang yang kemungkinan merasa kehilangan kuncinya dan ia memutuskan untuk menunggu beberapa menit berharap orang itu mencari kuncinya. Sambil menunggu ia melihat hasil foto-fotonya, sampai pada foto dimana ada seorang pria yang membantu anak kecil tadi, jessica memperbesar gambarnya karena merasa ada sesuatu yang terjatuh dari saku jaket pria itu dan ternyata itu adalah kunci yang saat ini ia pegang. Jessica melihat ke sekitar mencari pria yang mengenakan pakaian seperti dalam fotonya karena wajah pria itu tidak terlihat jelas.
February_Sungmin
Keindahan kota seoul memang sungguh mengagumkan, seolah semua harapan dan impian setiap orang akan terwujud. Semua tempat di sudut kota itu bagaikan guratan lukisan maha karya Sang Pencipta. Bahkan konon katanya setiap orang yang berkunjung ke kota itu akan menemukan cintanya, itulah salah satu alasan mengapa gadis berambut pirang yang lebih dikenal dengan Jessica tertarik untuk menikmati pesona yang dihadirkan oleh kota itu. Sebenarnya dalam tubuh Jessica mengalir darah korea namun sejak usia lima tahun ia sudah menetap di Amerika karena pekerjaan ayahnya, maka dalam mengisi masa liburan kuliahnya ia lebih memilih menghabiskannya dengan berkunjung ke Seoul.
Melalui hobi fotografinya, ia tampak menikmati setiap moment yang ia lewati di Seoul dengan mengabadikannya dalam kumpulan koleksi album fotonya. Hari ini adalah hari terakhir dirinya berada di Seoul karena besok dia sudah harus kembali terbang ke Amerika. Jadi sejak dari pagi tadi ia sudah berburu untuk memenuhi hasratnya dalam fotografi. Tepat di tengah taman kota Seoul ada seorang pria sedang membantu anak kecil yang terjatuh dari sepedanya, lalu dari sebrang air mancur di taman itu Jessica mengambil gambar mereka.
Setelah merasa puas dengan foto-foto yang berhasil dikumpulkannya, ia beristirahat sejenak di taman dekat air mancur dimana seorang pria membantu anak kecil yang terjatuh tadi. Ketika Jessica akan duduk, ia melihat sebuah kunci terjatuh di dekat kakinya. Kemudian ia melihat ke sekelilingnya mencari seseorang yang kemungkinan merasa kehilangan kuncinya dan ia memutuskan untuk menunggu beberapa menit berharap orang itu mencari kuncinya. Sambil menunggu ia melihat hasil foto-fotonya, sampai pada foto dimana ada seorang pria yang membantu anak kecil tadi, jessica memperbesar gambarnya karena merasa ada sesuatu yang terjatuh dari saku jaket pria itu dan ternyata itu adalah kunci yang saat ini ia pegang. Jessica melihat ke sekitar mencari pria yang mengenakan pakaian seperti dalam fotonya karena wajah pria itu tidak terlihat jelas.
“Maaf, apakah kau melihat ada kunci yang terjatuh disini?” Tanya seorang pria yang tiba-tiba muncul di belakang Jessica sehingga mengagetkannya. Saat Jessica berbalik arah dan menghadap pada pria itu seolah waktu berhenti berputar, ia tidak tahu mengapa bisa demikian, yang ia tahu ia merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya ketika melihat mata pria itu dan seketika ia menjadi gugup. Hal yang sama juga terjadi pada pria itu, mereka berdua hanya saling menatap satu sama lain seakan tidak pernah melihat sesuatu yang begitu indah dalam hidup mereka. “Ah,,eee… maaf apakah kau melihat kunci yang terjatuh di sekitar sini?” Tanya pria itu lagi saat ia ingat bahwa sedang mencari kuncinya
”Oh…ah… jadi kunci ini milikmu?” tanya Jessica gugup sambil memberikan kuncinya ke tangan pria itu
”Kamsahamnida…”balas pria itu dengan senyuman yang lagi-lagi membuat jessica tertunduk malu untuk melihatnya.
Jessica melihat kamera yang dibawa oleh pria itu dan merasa terdorong untuk bertanya kepadanya karena kamera miliknya sama seperti pria itu.
”Ehm… kau suka fotografi juga?” tanya Jessica penasaran
”Ah… iya… aku sudah menyukainya semenjak duduk di bangku SMP. Kau juga sepertinya demikian”
”Tapi aku masih harus banyak belajar..” mereka terdiam untuk beberapa detik hingga akhirnya mereka sadar belum memperkenalkan diri mereka
”Oh iya… kenalkan aku Lee Sungmin, kau bisa memanggilku Sungmin,” ucapnya sambil mengulurkan tangannya pada Jessica
”Jessica…” balasnya dan dengan perlahan ia menjabat tangan Sungmin. Untuk ke sekian kalinya mereka merasa sesuatu yang lembut telah menyentuh hati mereka.
”Kau sudah tinggal berapa lama di korea?” tanya Sungmin berusaha menghilangkan rasa gugupnya
”eee… aku tinggal di Amerika… saat ini aku sedang mengisi liburanku disini, tapi aku berdarah korea koq..”
”Oh,.. untuk berapa lama kau liburan disini?”
”Sudah dari seminggu yang lalu, dan besok aku harus segera kembali lagi ke Amerika. Kau sendiri? Kau pasti orang korea kan?”
”Tentu saja… aku juga sama sepertimu. Aku kuliah di Jepang, tapi keluargaku berada di korea. Kau sudah berapa kali ke korea?”
”Aku tidak ingat, terakhir aku kesini saat usiaku 11 tahun dan ini pertama kalinya aku kesini seorang diri. Jadi aku belum begitu mengenal kota Seoul ini secara detail..”
”Oh… apa saja yang sudah kau lakukan seminggu ini?”
”Hanya mendatangi tempat-tempat yang aku ketahui saja dan berkunjung ke rumah teman. Sebenarnya aku ingin sekali mengelilingi setiap sudut kota ini dan menikmati jenis makanan khas disini, tapi waktuku cuma sedikit, aku menyesal sekali” Sungmin sedang memikirkan sebuah rencana ketika mendengar penjelasan Jessica
”Sekarang hampir pukul sebelas pagi, jika kau bersedia aku tidak keberatan untuk menemanimu mengelilingi kota ini. Kita masih punya banyak waktu, aku akan menunjukkan tempat-tempat yang indah disini” ajak Sungmin bersemangat, jessica menatap pria di hadapannya tidak yakin dengan apa yang baru saja terjadi, satu jam yang lalu dia hanya seorang diri menikmati pemandangan kota itu dan sekarang sudah ada seseorang yang begitu memikat hatinya akan menemaninya berkeliling kota. Dia merasa ini akan menjadi liburan yang tak terlupakan. ”Jessica? Ada apa? Kau tidak bisa?” pertanyaan Sungmin menyadarkan lamunannya.
”Hah… aku bisa koq.. dengan senang hati…” jawabnya antusias
”Baiklah kalau begitu, kita jangan membuang waktu lebih lama lagi. Ayo! Ikuti aku, motorku ada disana. Kita akan pergi naik motor, tidak apa-apa kan?”
”Bagaimana dengan kekasihmu? Nanti dia bisa cemburu bila melihat dirimu jalan bersama wanita lain?” pertanyaan Jessica mengejutkan Sungmin
”Hah? Apa?!! Kekasih? Aku belum mempunyai kekasih, tidak ada wanita yang mau dengan pria membosankan seperti diriku yang menghabiskan waktunya dengan fotografi. Seharusnya aku yang lebih khawatir padamu, mungkin saja kekasihmu di Amerika sana akan memukulku jika mengetahui gadisnya pergi bersama pria lain…”
”Hah…??!! tidak… tidak ada!!! Aku juga membosankan sama seperti dirimu…”
”Baguslah kalau begitu, berarti kita aman” ucap Sungmin yang membuat Jessica tertawa mendengarnya.
* * *
Ketika mereka sedang dalam perjalanan, Jessica melihat sekelompok orang berpakaian tradisional berjalan beriringan sambil memainkan alat musik.
”Sungmin-ssie, bisakah kita berhenti sebentar? Aku ingin mengambil gambar mereka” ucapnya sambil menunjuk ke arah kelompok orang tersebut
”Tentu saja…”
Jessica sangat antusias melihat festival tersebut, wajahnya berseri setiap kali ia berusaha mengambil gambar dan Sungmin menyukainya. Tanpa disadari Sungmin mulai memperhatikan Jessica secara diam-diam, ia mengikuti Jessica kemanapun wanita itu melangkah.
”Sungmin-ssie, kali ini kita akan kemana?” tanya Jessica setelah puas mengambil gambar festival itu
”Ayo!!! Ikuti aku….!!!” ucap Sungmin sambil menarik lengan Jessica, entah mengapa Jessica merasa bahagia ketika pria ini menggenggam lengannya dan ia pun tersenyum malu pada dirinya sendiri. Sungmin mengajaknya ke suatu tempat yang dikenal dengan nama City Hall
”Wow…” itulah reaksi Jessica saat melihat tempat itu, Jessica berjalan mendekati air mancur itu
”Hei… Jessica!!! Jangan mendekat diantara lubang-lubang air mancur itu..”
”Kenapa?”
”Air mancur itu bisa kapan saja menyembur keluar tanpa kita ketahui!!!” Jessica hanya mengangkat ibu jarinya yang mengisyaratkan bahwa akan baik-baik saja. Jessica mulai mengambil gambar, ketika asyik dengan kameranya ternyata apa yang dikatakan Sungmin telah terbukti, lubang air dekat kaki Jessica mengeluarkan semburannya secara tiba-tiba dan itu membuat sekujur tubuh Jessica basah. Melihat itu Sungmin langsung berlari mendekati Jessica dan melepaskan jaketnya.
”Kau tidak apa-apa? Pakai ini” ucap Sungmin sambil memakaikan jaketnya ke tubuh Jessica. Jessica tiba-tiba tersenyum… ”Kenapa?” tanya Sungmin
”Ini benar-benar menyenangkan…”
”Hah…? kau ini aneh… sudah cepat kita pergi dari sini, kau harus segera mengganti pakaianmu jika tidak kau akan kedinginan.” Sungmin melangkah lebih dulu meninggalkan Jessica, namun baru beberapa langkah… lubang air dekat Sungmin menyemburkan airnya dan kali ini Sungmin yang basah kuyup. Jessica spontan tertawa melihat itu sementara Sungmin hanya berdiri terpaku seolah tidak menerima kenyataan yang baru saja menimpanya.
”Hahaha.haha… sepertinya lubang itu mengetahui bahwa kau belum mandi hari ini??” canda Jessica, belum sempat mereka meninggalkan tempat itu seketika semua lubang air menyemburkan airnya secara bersamaan…. ”Woww… ini benar-benar menyenangkan….” teriak Jessica. Sementara Jessica menikmati kesenangannya, Sungmin mulai mengambil gambar Jessica yang memancarkan kebahagiaan dari wajahnya. Untuk beberapa menit mereka asyik bermain dengan air mancurnya.
* * *
”Jessica… sudah belum??” tanya Sungmin yang berdiri menunggu di depan Toilet wanita sementara Jessica mengganti pakaiannya
”Sebentar, sedikit lagi…”
Lima menit kemudian, Jessica keluar dari toilet dengan membawa pakaian basahnya.
”Apa yang harus kita lakukan dengan pakaian basah ini?” tanya Jessica
”Di dekat sini ada jasa Laundry kilat, kita bisa menitipkannya sampai kita selesai berjalan-jalan”
”Baiklah…”
Setelah mereka meyerahkan pakaiannya ke temapt laundry, Sungmin mengajak Jessica untuk menikmati jajanan yang berada di pinggir jalan.
”Itu apa?” tanya Jessica pada Sungmin yang menyantap makanan berbentuk sate
”Ini namanya baso ikan, kau harus mencobanya!! Ini, makanlah!!” Jessica melihat sebentar pada sate yang dipegangnya, kemudian ia mulai memasukkan ke dalam mulutnya secara perlahan ”Bagaimana?” tanya Sungmin
”Hmm.. ini enak…”
”Kau harus menambahkannya dengan saus bila kau suka pedas..” Jessica mengikuti saran Sungmin dan ternyata ia begitu lahap memakannya. Lagi-lagi Sungmin memotret Jessica ketika ia sedang memakan satenya.
”Sungmin-ssie…”
”Maaf, kau tampak begitu lucu ketika memakan itu, jadi aku mengambil foto dirimu. Kalau kau keberatan, aku akan menghapusnya…”
”Tidak perlu!!! Asal kau mengizinkanku untuk melakukan hal yang sama”
”Hah??”
”Ayo, kau makan itu Sungmin”
”Tunggu dulu…”
”Kenapa?”
Sungmin mengeluarkan sapu tangan dari sakunya kemudian menghilangkan sisa saus yang tertinggal di pinggir mulut Jessica. Kembali Jessica merasa gugup sehingga lupa dengan misinya tadi.
”Jessica?”
”Hah.. oh… tiba-tiba aku ingin es krim…”
”Apa?”
”Aku minta tolong padamu untuk membelikanku es krim…”
”Oh… baiklah kau tunggu disini.. ” Sungmin meninggalkan Jessica di taman. Jessica sendiri tidak tahu mengapa ia ingin es krim, ia merasa ia butuh mendinginkan kepalanya, pria itu benar-benar membuat hatinya luluh seketika. Sebelumnya belum ada pria yang menjadikan dirinya begitu lunak karena ia dikenal sebagai wanita yang dingin dan angkuh, ia juga tidak tahu mengapa hatinya mudah mencair saat berhadapan dengannya. Tak lama, Jessica melihat Sungmin berjalan mendekatinya sambil membawa dua es krim di tangannya. Semakin dekat Sungmin melangkah, semakin cepat jantungnya berdetak.
”Maaf, menunggu terlalu lama… aku lupa bertanya padamu rasa es krim apa yang kau suka, jadi aku lama untuk memilih es krimnya. Akhirnya aku putuskan untuk membeli es krim rasa Blue barry…”
”Blue barry?”
”kenapa? Kau tidak suka ya? Biar aku membelikan lagi yang lain..”
”hah… tidak perlu… aku… aku bingung bagaimana cara kau memutuskan rasa blue barry untukku…”
”oh..aku… aku juga tidak mengerti.. saat aku melihat berbagai es krim, hatiku hanya tertuju pada blue barry…”
”Sungmin… es krim kesukaanku adalah blue barry…”
”Apa?!!! Ah…eh… bagus kalau begitu… haha… feelingku ternyata kuat..” ucapnya gugup dan Jessica bisa melihat itu.
Untuk beberapa menit mereka hanya duduk di taman itu sambil meghabiskan es krimnya.
”Aku dengar Seoul adalah kota yang bisa mewujudkan harapan dan impian kita, apa yang menjadi impianmu di kota ini Sungmin?”
”Oh, hampir semua harapan dan impianku sudah terwujud di kota ini, tapi ada satu impian yang belum terwujud dan entah kapan itu akan terjadi…”
”Apa itu?”
”Menemukan seseorang yang akan menjadi pendamping hidupku…” ucapnya sambil menerawang ke depan ”Kau sendiri, apa impianmu di kota ini?”
”Walaupun aku tinggal di Amerika, tapi aku berharap ada seorang pria yang melamarku di kota ini” ucapnya sambil tertunduk malu ”Tapi aku juga tidak tahu, apakah aku mempunyai kesempatan untuk berkunjung ke kota ini lagi. Aku sedih jika mengingat besok aku akan kembali, walau hanya seminggu disini aku merasa aku jatuh cinta pada kota ini.” Jessica mengucapkannya dengan mata berkaca-kaca
”Sudahlah… jangan bersedih… kota ini ada bukan untuk ditangisi tapi untuk dijadikan sebuah kenangan yang membahagiakan. Sebagai warga korea, aku tidak akan membiarkan pengunjung sepertimu kecewa terhadap tempat ini, jadi ayo kita bersenang-senang lagi!!! Masih ada beberapa tempat yang harus kau kunjungi!!!” ajak Sungmin sambil mengulurkan tangannya pada Jessica, lalu Jessica menyambut ajakan Sungmin dengan senyuman.
* * *
Selama seharian Sungmin mengajak Jessica berkeliling kota Seoul, tidak lupa mereka juga mendatangi tempat yang menjual Souvenir.
”Selamat datang..” sapa penjaga toko souvenir ramah ”Ada yang bisa kami bantu?”
”Kami ingin mencari souvenir, tapi jika tidak keberatan izinkan kami melihat-lihat terlebih dulu” ucap Sungmin
”Silakan, dengan senang hati…”
Sementara Sungmin melihat souvenir berupa ukiran-ukiran, Jessica tertarik dengan pernak-perniknya.
”Sudah menemukan apa yang kau inginkan?” tanya Sungmin
”Ehm, aku tertarik dengan itu…” ucap Jessica sambil menunjuk pada sepasang gelang kulit berwarna hitam
”Oh… itu…. maaf bisa berikan pada kami gelang itu?” pinta Sungmin pada pelayan toko itu
”Baik.. ini gelangnya. Gelang ini disebut sebagai gelang couple… jika kalian berdua mengenakan ini maka kalian akan dipertemukan kembali bila terpisah nantinya” jelas pelayan toko itu sementara Jessica dan Sungmin hanya tertunduk malu “Kalian berdua seasang kekasih kan?” Tanya pelayan toko itu lagi
“Bukan…” jawab mereka bersamaan
“Kenapa? Aku lihat kalian sangat serasi”
”Kami hanya teman, jadi berapa harga gelang itu?”ucap Sungmin
”Untuk kalian gratis,”
”Hah? Mengapa demikian?”
”Karena kalian adalah pengunjung ke 50 hari ini”
”Tidak usah paman, kami tetap akan membayarnya”
”Tidak perlu, melihat senyuman di wajah kalian sudah merupakan bayaran untuk toko ini. Jadi bawa saja..”
”Benarkah paman?”
”Iya… semoga kalian mendapat keberuntungan”
”Terima kasih paman”
* * *
Waktu sudah menunjukan 5.15 sore, Sungmin mengajak Jessica ke sebuah tempat yang menjadi favorit Sungmin. Setiba di tempat itu, Jessica hanya terdiam terpesona mengagumi keindahan yang tercipta begitu indah di hadapannya.
”Apa nama tempat ini?” tanya Jessica antusias
“Banpo Fountain… aku suka menghabiskan waktuku disini. Pukul 6 nanti kau akan melihat semburan air keluar dari pinggiran jembatan itu”
”Benarkah? Kalau begitu, kita tunggu saja sambil menikmati pemandangan senja disini”
”Baiklah, aku mencari minuman dulu untuk kita. Kau mau minum apa?”
”Sama saja sepertimu” lalu Sungmin pun pergi untuk membeli minuman. Jessica melihat Sungmin berjalan meninggalkannya, lalu ia secara diam-diam mengambil foto Sungmin dari belakang.
Hanya lima menit lagi menuju pukul 6, Sungmin dan Jessica duduk berdampingan menanti air itu keluar.
”Aku sudah tidak sabar…” ucap Jessica dan sudah bersiap untuk mengambil gambarnya
”Mau menghitung mundur bersamaku? Tinggal satu menit lagi,”
”Baiklah… 60,59,58,57…..7,6,5,4,3,2,
”Aku belum pernah menemukan pemandangan seindah ini…” ucap Jessica penuh rasa kagum, tanpa membuang waktu Jessica mulai menunjukkan kemampuannya dalam fotografi. Setelah merasa puas, ia kembali duduk di samping Sungmin.
”Bagaimana? Kau sudah merasa puas hari ini? Seharusnya aku mendapat bayaran untuk ini semua” canda Sungmin
”Ini…” ucap Jessica sambil mengeluarkan gelang yang tadi dibelinya
”Apa?”
”Untukmu…”
”Tapi itu milikmu…”
”Karena tadi gelangnya ada dua, jadi yang satu ini untukmu”
”Aku tidak bisa menerimanya..”
”Jadi kau menolakku?”
”Hah? Bukan itu maksudku, seperti yang tadi pelayan toko itu katakan bahwa itu adalah gelang couple jadi kau harus memberikan gelang itu pada kekasihmu dan aku bukan orang itu…”
”Walau kau bukan orang itu, aku ingin kau memakainya. Aku ingin apa yang dikatakan pelayan itu tentang gelang ini terbukti bahwa kita akan bertemu lagi nanti. Aku mohon, ambillah. Berikan tanganmu…” Jessica mengambil lengan Sungmin dan memakaikan gelang itu di tangannya. ”Ternyata gelang ini pas sekali di tanganmu, aku juga akan memakainya” Jessica pun memakai gelang yang serupa di tangannya ”Gomawo Sungmin-ssie… aku berhutang banyak padamu hari ini. Aku berjanji akan mengajakmu berkeliling Amerika jika kau berkunjung kesana”
* * *
Akhirnya tiba disaat dimana Jessica harus berpisah dengan kota Seoul dan Sungmin.
”Antarkan aku sampai taman dimana pertama kali aku bertemu denganmu tadi pagi saja” pinta Jessica
”Kenapa? Aku tidak keberatan jika harus mengantarmu sampai ke tempat kau menginap”
”Tidak perlu, aku ingin semua berawal dan berakhir di tempat itu”
”Oh… baiklah”
(”aku tidak ingin kau mengantarku karena aku tidak ingin merindukanmu Sungmin. Aku berharap jika kau mengantarku kembali di tempat awal kita bertemu aku bisa mengahapus semua ingatan tentangmu” ucap Jessica dalam hati)
Setengah jam kemudian, Sungmin dan Jessica telah tiba di tempat semula…
”Sekali lagi terima kasih atas satu hari yang telah kau berikan padaku Sungmin” ucap Jesica tanpa melihat Sungmin karena ia tak sanggup menatap matanya
”Aku juga berterima kasih karena telah mempercayaiku hari ini. Aku berharap bisa mempunyai kesempatan untuk mengajakmu berkeliling lagi Jessica”
”Aku juga berharap demikian. Baiklah, aku harus segera pergi… sampai jumpa Sungmin-ssie…” ucap Jessica sambil membungkukkan badannya. Ia pun mulai melangkah pergi meninggalkannya
”Sampai ketemu lagi Jessica… sampaikan salamku untuk keluargamu!!!” teriak Sungmin sambil melambaikan tangannya kearah Jessica. Jessica melihat ke arah Sungmin sebentar dan membalas lambaian tangan Sungmin sebelum akhirnya pergi meninggalkan Sungmin dengan taksinya.
Ketika sudah berada di dalam taksi, ia masih bisa melihat Sungmin dari kaca spion. Semakin jauh taksi berjalan, Jessica merasa sesuatu telah terjadi pada hatinya.
”Aku rasa… aku telah jatuh cinta padamu Sungmin…” ucapnya dan ia pun mulai meneteskan air matanya karena itu.
Sungmin hanya bisa melihat taksi yang dinaiki Jessica pergi semakin jauh, ia merasa sesuatu telah hilang dari genggamannya. Untuk beberapa saat ia hanya berdiri seperti itu…
”Apa yang harus kulakukan?” tiba-tiba Sungmin tergerak untuk mengejar Jessica dan ia pun berlari berusaha mengejar taksi itu, tapi sia-sia karena sudah terlalu jauh, dengan nafas terengah-engah Sungmin menghentikan langkahnya ”Aku rasa aku jatuh cinta padamu Jessica…” ucapnya
* * *
Satu tahun kemudian… tepat tanggal 31 desember 2010… pria itu berjalan di sekitar kota Seoul, mencoba mengabadikan moment satu hari menjelang tahun baru 2011 melalui kamera yang dibawanya kemanapun ia pergi. Kegemaran akan fotografinya tidak pernah pudar.
Setiap sudut kota Seoul telah disulap menjadi suatu lukisan indah oleh beragam hiasan pernak-pernik yang menambah maraknya suasana tahun baru. Pria itu melangkah menyusuri setiap jalan mencoba mengembalikan ingatan lalu yang pernah terukir indah di hatinya. Tempat-tempat yang ia kunjungi mengingatkannya pada wajah seseorang yang sampai sekarang belum bisa ia lupakan.
Sampai pada tempat dimana pertama kali ia bertemu dengan wanita itu, ia berusaha mengulang kembali ingatannya setahun lalu.
”Sebenarnya apa yang sedang aku pikirkan?” ucapnya, lalu pria itu mulai memotret air mancur yang berada di taman itu. Ketika air mancur itu berhenti menyemburkan airnya, pria itu berdiri terpaku melihat sesuatu didepannya. Pria itu menurunkan kameranya secara perlahan untuk memastikan bahwa ia sedang tidak bermimpi.
Wanita yang membawa kamera itu berhenti memotret ketika air mancur di taman itu berhenti menyemburkan airnya. Tubuhnya terasa lemas melihat seseorang yang berdiri di seberang air mancur itu, pria itu juga berdiri terdiam sama seperti dirinya. Hanya saling menatap dengan mata berkaca-kaca…
”Sungmin…”
”Jessica…”
* * *
”Kita bertemu lagi…” ucap Sungmin pada Jessica yang saat ini duduk berdampingan di bangku taman ”Aku masih tidak mempercayai ini…” Jessica hanya tertunduk menahan air matanya agar tidak jatuh
”Sungmin-ssie…aku…aku…”
”Aku merindukanmu….” ucap Sungmin memotong perkataan Jessica, lalu Jessica menatap ke dalam mata Sungmin
”Aku… juga merindukanmu Sungmin…” balasnya dan kini air matanya jatuh karena tak mampu lagi menahannya
”Jadi… kau menghabiskan liburanmu di kota ini lagi?” jessica tersenyum mendengar pertanyaan Sungmin
”Tidak hanya liburan… tapi keluargaku akan menetap di kota ini…”
”Benarkah??!! Bagus kalau begitu, kau jadi mempunyai banyak waktu untuk mengetahui kota ini tanpa merepotkanku lagi” canda Sungmin , jessica hanya tertawa kecil mendengarnya ”Baiklah, karena sekarang menjelang tahun baru… lebih baik kita bersenang-senang untuk menyambutnya.., ayo!!!” ajak Sungmin antusias sama seperti waktu pertama kali mereka bertemu.
”Naik motor?” tanya Jessica
”Tidak, kali ini kita harus menikmatinya dengan berjalan kaki”
”jalan kaki?”
”Kenapa? Kau keberatan?”
”Ah.. tidak… sebaliknya… itu akan sangat menyenangkan…”
”Kalau kau lelah… kau bisa naik punggungku…”
”Sungmin…”
”Sudahlah… ayo!!!”
Akhirnya mereka berdua berjalan bersama menikmati pemandangan yang mereka lihat dan mengabadikan setiap moment yang mereka lewati. Terpancar sinar kebahagiaan dari wajah keduanya, sesekali Sungmin mengambil gambar Jessica tanpa sepengatahuannya, tiba-tiba hatinya merasa yakin bahwa wanita itu untuknya dan terbesit dalam pikirannya untuk melakukan sesuatu di malam tahun baru nanti.
”Sungmin, bisakah kau berdiri bersama anak-anak itu… aku ingin mengambil gambar” pinta Jessica pada Sungmin sambil menunjuk pada sekumpulan anak yang membawa banyak balon dan mengenakan pernak-pernik tahun baru.
”Hah?”
”Cepatlah… pakai ini” ucap Jessica sambil memakaikan topi tahun baru pada Sungmin dan mendorong tubuhnya untuk bergabung dengan anak kecil. Sungminpun menuruti permintaan Jessica ”Ekspresinya Sungmin-ssie…!!!” teriak Jessica dan mulai mengambil gambar mereka, ketika melihat wajah Sungmin bersama anak-anak itu ia menjadi mendambakan untuk mempunyai sebuah keluarga.
”Hei, Jessica!!! Sekarang giliranmu…!!!”
”Apa?!!”
”Sudah ayo cepat!!! Ucap Sungmin menarik lengan Jessica, Sungmin segera menghitung aba-aba untuk mengambil gambar ”Senyum Jessica…”
* * *
”Sekarang apa yang akan kita lakukan?” ucap Jessica
”Satu jam lagi menuju tahun baru, lebih baik kita ke tengah kota karena akan ada festival kembang api”
”Baiklah…”
Ketika mereka berjalan berdampingan bersama, Sungmin menggenggam lengan Jessica dengan erat.
”Jangan jauh dariku, disini banyak sekali orang, nanti kau hilang lagi” ucap Sungmin dan Jessica membalasnya dengan Senyuman, ada perasaan hangat yang mengalir di tubuhnya ketika Sungmin berada didekatnya.
Akhirnya tinggal satu menit lagi menuju perhitungan mundur dan…
”5…4…3…2…1… Happy New Year 2011!!!” sorak para pengunjung yang datang di kota itu dan kembang api pun bermunculan, Jessica menyaksikkannya dengan penuh takjub sehingga lupa untuk mengambil gambar. Tanpa disadari ternyata Sungmin tidak berada di dekatnya, dan dia pun mulai panik mencarinya
”Sungmin!!!” teriak Jessica di tengah gemuruh semarak tahun baru ”Sungmin!!! Kamu dimana?!!!” jessica melihat sekelilingnya tapi tidak berhasil menemukan Sungmin. Di saat ia masih mencari keberadaan Sungmin, tiba-tiba sebuah kembang api meluncur ke atas sehingga mengalihkan perhatian Jessica untuk melihatnya dan…
”JESSICA…. SARANGHAEYO….” itulah tulisan yang tertera pada kembang api yang saat itu meletus di atas, kemudian kembang api lain menyusul yang memperlihatkan tulisan ”WILL U MARRY ME?” Jessica hanya terdiam tidak bereaksi apapun, ia masih bingung dengan apa yang terjadi, semua orang yang ada disitu merasa penasaran dengan si pelaku yang melakukan hal romantis untuk kekasihnya begitu pula dengan Jessica, dan ketika Jessica menoleh ke belakang… Sungmin sedang berlutut di hadapannya dengan mengulurkan sebuah kotak yang berisi cincin emas putih.
”Sungmin… aku…” ucapnya gugup dan hanya bisa tertunduk tidak bisa menatap Sungmin, semua orang memperhatikan mereka. Sungmin berdiri mendekati Jessica
”Jessica…aku telah mewujudkan impianmu. Dan sekarang… impianku tergantung pada dirimu”
Akhirnya Jessica memberanikan diri menatap ke dalam mata Sungmin, ia melihat keseriusan di mata pria itu. Jessica memejamkan sejenak matanya untuk meyakinkan hatinya akan keputusan yang ia ambil. Dia membuka matanya perlahan,.. dan tiba-tiba ia mencium pipi Sungmin dan tersenyum padanya
”Saranghaeyo… oppa..” ucapnya, Sungmin tersenyum dan mereka saling berpelukan yang disambut dengan tepuk tangan orang yang melihatnya. Tak lama kembang api lain bermunculan di atas mereka dengan indahnya.
THE END
Komentar :
Posting Komentar