Anjing Kecil Author: admin Mar 23
Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang
pemiliknya.
Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu
memanggilnya.
Kata kuda itu : “Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan
mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang
lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira
binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya
dengan sinis.
Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor
sapi di kandang sebelah berkata : “Saya adalah binatang yang paling
terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu
saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini”, dengan nada
mencemooh.
Teriak seekor domba : “Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya,
saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan
kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu
memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini.”
Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang
pemiliknya.
Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu
memanggilnya.
Kata kuda itu : “Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan
mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang
lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira
binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya
dengan sinis.
Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor
sapi di kandang sebelah berkata : “Saya adalah binatang yang paling
terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu
saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini”, dengan nada
mencemooh.
Teriak seekor domba : “Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya,
saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan
kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu
memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini.”
Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil
menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun
berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia
telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang
sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak
sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.
Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke
tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim
piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi…..
Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak
keluh kesah si anjing kecil itu. “Saya tidak dapat memberikan pelayanan
kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini.”
Kata anjing tua itu : “Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik
pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh
sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus
menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa
kegembiraan.”
Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena
perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari
menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil
menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu
berguling-guling di rumput disertai tawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu
memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : “Meskipun
saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau
menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua
binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya
kasih………”
Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain
karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat
lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya….. Dan jangan sombong jika
kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang
tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan.
Komentar :
Posting Komentar