Ada seorang pria setelah meninggal, arwahnya terbang ke
surga. Awan warna-warni menyelimutinya, dari jauh terdengar suara
musik merdu nan indah, pintu gerbang yang megah terkunci rapat-rapat,
dengan sekuat tenaga dia mengetuk pintu dan berteriak : “Dewa, tolong buka
pintu izinkan saya masuk kedalam!”
Dewa langit mengutus prajurit membuatkan pintu, setelah
melihat dia, prajurit tersebut segera menutup kembali pintu, dan berkata
kepadanya, “Engkau salah jalan, engkau bukan orang surga.”
Dia segera menjawab, “Pasti hakim yang ceroboh menulis
dimana saya harus ditempatkan, engkau dapat pergi ke dunia menyelidiki
saya, semasa hidup saya telah berbuat banyak amal, sekarang sudah
seharusnya diterima di surga menikmati kesenangan.”
Dewa langit setelah mendengar perkataannya, lalu
menjawab, “Engkau tidak pantas berada di surga, dahulu uang hasil pendapat
kamu berasal dari perbuatan haram, seperti menipu, membuka tempat judi,
pelacuran, sehingga menghancurkan banyak rumah tangga dan mencelakakan
banyak orang, sebenarnya menjadi manusia saja engkau sudah tidak pantas,
mana mungkin bisa tinggal di surga ini? Walaupun engkau berbuat banyak
amal, tetapi uang tersebut adalah uang haram, sehingga tidak dapat menebus
dosa-dosamu. Prajurit! Segera bawa dia ke neraka.”
Melayang-layang akhirnya dia sampai ke neraka yang gelap
pekat sehingga tidak dapat melihat jari tangannya sendiri. Raja neraka
menghukumnya direndam di minyak panas. Dia memprotes, “Selama hidup saya
paling sedikit saya telah melakukan sebuah perbuatan baik, bagaimana engkau
dapat menghukum saya dengan cara demikian?”Raja neraka mengambil buku
catatan riwayat hidupnya, mengatakan kepadanya, “Dahulu engkau membuka
bisnis yang haram, membuka rumah judi, rumah bordil, serta membuka rumah
jagal hewan, sudah berapa banyak nyawa ayam, itik, lembu yang telah engkau
bunuh, sekarang mereka berada dineraka ini menunggu untuk melihat engkau
dihukum, saya tidak mungkin mengingkari hati nurani melepaskanmu, tidak
memperdulikan opini publik.”
Akhirnya dia hanya bisa menerima hukuman, dia sekarang
mengerti konsekwensi yang harus diterima, karena dahulu berbuat jahat
telah banyak mencelakakan orang dan binatang, demi keuntungan pribadi tanpa
memperdulikan orang lain, sekarang saatnya dia harus melipat ganda membayar
semua dosa-dosa yang dilakukannya.
Walaupun kita berbuat sesuatu hal yang baik, perbuatan
baik tersebut harus dilakukan dengan hati yang benar-benar tulus, tidak
boleh mengandung pamrih, seperti memberikan segelas air kepada orang yang
kehausan, jika didalam air tersebut mengandung kotoran dan debu, bagaimana
orang tersebut dapat meminumnya? Berbuat baik dan jahat ada balasannya,
didalam kebajikan hati anda ada tabungan, tetapi engkau mengutang terlalu
banyak, ketika tabungan anda tidak cukup membayar hutang tersebut, tentu
saja engkau akan mendapat balasan menjalani kemiskinan dalam hidup ini.
Seberapa Amal yang kita ciptakan? tentu saja harus melihat jurnal pembukuan
didalam hidup kita, lihat bagaimana cara kita menjalankannya.
Orang sering berkata, kenapa berbuat baik tidak mendapat
balasan baik, berbuat jahat malah tidak menerima hukuman? Berbuat baik dan
jahat pasti mendapat balasan, hanya tinggal menunggu waktu saja, jangan
hanya melihat pada masa kini, harus melihat seluruh kehidupannya, sebatang
pohon menjadi kayu yang besar, juga memerlukan waktu bertahun-tahun, bahkan
puluhan dan ratusan tahun, setiap jenis pohon pertumbuhannya berbeda, pada
suatu hari pohon tersebut pasti akan berbunga dan berbuah
|
Komentar :
Posting Komentar