Ini adalah sebuah kisah nyata dari seorang anak laki-laki, ketika dia
berusia 4 tahun, ayahnya meninggalkan dia dan ibunya, karena tekanan
hidup, akhirnya sebelum tamat SMA dia drop out dari sekolah, mulai
bekerja mencari nafkah; dia pernah bekerja di toko bunga, menjadi
pesuruh di kantor, dan menjadi pembantu montir di bengkel mobil dan
lain-lain.
Pada suatu ketika, ketika sedang mengerjakan pekerjaan renovasi, karena
sudah beberapa malam tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup, ketika
sedang memasang sebuah TV ke dinding, tidak hati-hati memecahkan kaca
lemari didekat dinding. Sudah pasti, pemilik rumah meminta ganti rugi,
bosnya meminta dia bertanggung jawab penuh. Pada saat itu, gajinya
untuk makan sehari 3 kali saja masih kurang. Memikirkan masa depan yang
suram, penderitaan yang tiada habisnya, membuat dia menjadi putus asa.
Ibunya lalu menghiburnya, “Bertahanlah sebentar, lihat apa yang akan
terjadi esok.” Perkataan lembut ibunya, membuat dia menjadi terharu
dan terhibur dan dapat tidur dengan tenang.
Dia sama sekali tidak akan tahu apa yang akan terjadi besok. Tetapi
dihatinya sejak kecil memiliki sebuah cita-cita, dapat menjadi seorang
aktor film. Dia memutuskan demi cita-cita ini dia akan bekerja lebih
keras lagi. Walaupun ini terlihat sangat sulit harus membayar sewa
rumah, memelihara ibunya, tetapi dia tetap bertahan, setelah mengalami
berbagai kesulitan akhirnya dia dapat masuk ke kelas seni. Setelah
tamat, akhirnya disebuah film dia mendapat peran pendukung, berdasarkan
bakat dan kinerja keras akhirnya dia menjadi seorang aktor yang menonjol
dan terkenal. Dia berpikir, dengan ketenarannya dia dapat terlepas
dari penderitaan hidup ini, masa depan yang penuh dengan bunga dan
matahari berada dihadapannya, tetapi kehidupan yang gemerlap ini, tidak
berlangsung lama, dia jatuh terpuruk lagi, selama setahun dia tidak
mendapatkan peran, sekali lagi dia merasakan kehidupan yang tanpa masa
depan, dia menderita depresi, setiap hari didalam pikirannya hanya
terlintas satu hal yaitu bunuh diri.
Beberapa kali dia mencoba untuk membunuh diri melompat dari apartemen
lantai 15, mengakhiri penderitaan hidup ini, mendapat kebebasan
selamanya. Ibunya setiap kali menghiburnya dan berkata, “Cobalah
bersabar, lihat esok apa yang akan terjadi?” akhirnya karena hiburan dan
kesabaran ibunya dia dapat keluar dari penderitaan ini, mulai mengejar
impiannya. Pada hari ini, dia tidak hanya sukses dalam kariernya, hidup
yang tenang, bahkan namanya terkenal disetiap rumah tangga di Tiongkok,
dia adalah Anthony Wong, aktor terbaik pemenang Hongkong Film Award.
Lihat apa yang akan terjadi esok. Bukan hanya sepatah kata yang sederhana, tetapi memiliki makna yang mendalam.
Ketika hari ini telah kehilangan semua kesempatan, harapan telah
musnah, tidak memiliki penopang hidup lagi, cobalah lihatlah harapan apa
yang akan terjadi esok.
Terkadang kita tidak usah berusaha terlalu keras, terlalu memaksa, hanya perlu keteguhan menunggu pada keesokan harinya.
Dengan keteguhan hati tersebut, cobalah lepaskan segala beban,
penderitaan, seperti pisau yang diasah untuk menghancurkan beban yang
menindih di hati kita, yang akan membantu kita mengarah ke landasan
yang lebih matang.
Ketika kita kehilangan segalanya, kita dapat bertahan, melihat esok apa yang yang akan terjadi. Sama seperti musim dingin dapat bertahan sampai kedatangan musim semi, mungkin besok dapat melihat bunga yang bersemi kembali. (Erabaru/hui)
Ketika kita kehilangan segalanya, kita dapat bertahan, melihat esok apa yang yang akan terjadi. Sama seperti musim dingin dapat bertahan sampai kedatangan musim semi, mungkin besok dapat melihat bunga yang bersemi kembali. (Erabaru/hui)
Komentar :
Posting Komentar