translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

18 Des 2011

Waktu

Waktu (Ilustrasi)
Waktu (Ilustrasi)
Pepatah kuno menggambarkan mengenai waktu yang berharga dengan kata-kata seperti “Orang yang bijak tidak akan peduli pada batu permata giok sepanjang satu kaki, tetapi akan sangat menghargai waktu setiap detiknya.”

Kehidupan seseorang terdiri dari momen momen yang tidak terhitung. Satu momen mungkin saja singkat, tetapi kumpulan dari momen momen tersebut akan menghasilkan sesuatu yang kekal.

Seperti dikatakan dalam buku Akun Baru Mengenai Cerita Dunia (世说新语): Urusan Umum yang bahkan seorang bijak seperti Da Yu sangat menghargai setiap detik dari waktunya, sehingga selayaknya seorang manusia biasa juga menghargai waktu lebih daripadanya.

Konfusius berkata,”Seseorang mendengar Tao pada pagi hari, dia dapat meninggal pada sore harinya tanpa penyesalan.” Jika seseorang hidup dan sepanjang hidupnya tidak tahu apa yang dia lakukan atau tidak pernah mendengar kebenaran, maka dia telah menyia-nyiakan waktu sepanjang hidupnya. Di sisi lain, jika dia terus menerus mencari kebenaran dan akhirnya mendapatkan Tao, maka dia tidak akan pernah menyesal bahkan jika dia meninggal.

Dari sini dikatakan bahwa seseorang harus merasakan urgensi untuk mengejar kebenaran. Jika orang tersebut berhenti belajar dan berhenti berpikir, berhenti mengejar kebenaran, maka hidupnya akan tanpa artinya. Nilai dari kehidupan seseorang adalah untuk belajar Tao dan mencari kebenaran.

Konfusius berkata,”Tanpa mengakui keberadaan dan peraturan Langit, sangatlah mustahil untuk menjadi seorang yang hebat. Tanpa mematuhi tata karma, sangatlah sukar untuk membangun karakter. Tanpa mengetahui kekuatan dari kata-kata, sangatlah sulit untuk mengenal seseorang.

Banyak sekali hal yang harus dipelajari oleh seseorang. Manusia perlu mengetahui Tao dari langit, manusia dan dunia; manusia perlu mengetahui bagaimana untuk menetap dan menjaga dirinya dan keluarganya; manusia perlu mengetahui tata cara berprilaku dan peraturan peraturan, mengerti mengenai dunia, dan secara benar menganalisa dan menjalankan peraturan alam, dan cara-cara dunia. Hanya dengan cara begitulah, seseorang dapat menjadi orang dengan kepribadian yang bagus, ambisi yang tinggi dan memiliki prilaku yang baik terhadap kehidupan.
Jika dia miskin, dia masih dapat tetap mempertahankan karakter moralnya, dan jika dia kaya, maka dia akan berbagi dan membantu sesama manusia. Untuk mengkultivasikan karakter moral seseorang dan memegang tanggung jawab yang besar, seseorang haruslah gigih dan rajin serta menghargai waktu.

Konfusius pernah berkata, ketika beliau sedang berdiri di pinggir sungai,”Waktu berlalu seperti air yang mengalir, siang dan malam.” Ini telah menjadi sebuah perkataan yang sangat terkenal karena memang itulah yang dirasakan oleh orang banyak.

Konfusius sendiri sangat menghargai waktu. Beliau selalu belajar tanpa henti dan bahkan kadangkala sampai lupa makan dan tidur. Beliau berkata,”Belajar itu seperti mengejar sesuatu, dan seseorang akan takut karena tidak mampu mendapatkannya, tetapi setelah anda dapatkan, anda akan takut kehilangan. Manusia belajar begitu keras sehingga dia lupa makan; seseorang dapat begitu senangnya belajar sehingga dia tidak menyadari bahwa dia telah tua.”

Xun Zi berkata,”Tidak ada kata berhenti untuk belajar. Saya dulu sering menghabiskan waktu untuk berpikir, tetapi apa yang saya dapatkan sangat sedikit dibandingkan dengan apa yang saya pelajari jika saya belajar. Dulu saya sering berdiri berjinjit dan memandang jauh, tetapi apa yang saya lihat sangatlah sedikit dibandingkan dengan jika saya berdiri di tempat yang lebih tinggi. Jika seseorang tidak berusaha untuk maju selangkah, tidak mungkin dia akan mampu untuk mencapai 1000 mil; jika tidak ada sungai kecil, maka tidak mungkin akan ada danau besar dan samudra luas.”

Xun Zi percaya bahwa untuk mengkultivasi spiritual seseorang, tidak ada yang lebih baik dibandingkan dengan dipengaruhi oleh karakter moral yang mulia. Jika seseorang tidak memiliki pikiran yang egois, maka bahkan ketika dikonfrontasi dengan kekuatan yang lebih kuat, tidak akan mudah tergoyahkan hanya karena satu sisi memiliki orang yang lebih banyak. Jika tidak ada apapun yang dapat menggoyahkan kepercayaannya, maka orang tersebut penuh dengan kebijakan dan etika. Seorang manusia yang mulia tidak akan berhenti mengejar Tao, dan belajar terus menerus sepanjang hayatnya. Zhuang Zi berkata,”Hidup saya ada akhirnya, tetapi tidak ada kata akhir untuk belajar.” Selalu akan ada yang dapat dipelajari.

sumber : erabaru

maspeypah
  • Digg
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • TwitThis

Artikel Menarik Lainnya



Komentar :

ada 0 comment ke “Waktu”

Posting Komentar