Tidak seperti lambang keluarga Barat yang biasanya menampilkan simbol singa, naga, burung rajawali, dan makhluk lainnya yang biasanya menyimbolkan kekuatan, Mon cenderung menggunakan simbol tanaman, burung, bulan, dan sejenisnya. Mereka menampilkan bentuk yang lebih halus, disain feminin dan juga cenderung digunakan dengan bebas di antara orang kebanyakan.
Asal Mula dan Sejarah
Sebagai sebuah simbol sederhana yang mewakili sebuah keluarga, Mon telah banyak menghiasi gua-gua, pakaian dan peralatan. Bagaimanapun juga, secara luas telah dipercaya bahwa asal asul Kamon yang sebenarnya berawal dari periode Zaman Heian*) (tahun 794-1185). (Heian sendiri secara harafiah berarti perdamaian dan keamanan) Beberapa pelayan dari golongan bangsawan mulai meletakkan "lambang keluarga" mereka pada karoseri gerobak sapi mereka untuk membedakannya dari pelayan keluarga-keluarga lainnya.
Setelah periode Heian yang relatif berlangsung damai, prajurit daerah yang dulu biasanya bekerja dibawah kekuasaan golongan bangsawan untuk memungut pajak dari para petani, melibatkan diri dalam politik di Ibukota Kyoto. Mereka membangun sendiri kekuatan politik, mengawali prajurit masa pertengahan.
Pembentukan prajurit pemerintahan sendiri di Kamakura menandai awal berdirinya periode Kamakura (1185-1336). Lalu mon menjadi simbol penting pada pakaian baja dan bendera guna membedakan musuh dan kawan.
Selama periode peralihan Muromachi (1336-1573) antara periode prajurit dan era Shogun yang bertahan lama, pakaian upacara adat Reifuku menjadi populer di mana mengenakan lambang kecil keluarga di belakang mantel dan di bawah leher, menjadi hal yang cukup penting.
Suatu waktu ketika Jepang dipersatukan oleh pemerintahan Tokugawa Shogun yang telah berjalan selama lebih dari 200 tahun dan sering disebut zaman Edo (1603-1867) tanpa ada perang maupun intervensi pihak luar.
Para aktor dan pelacur, yang dianggap sebagai orang "trend" pada masa itu, mulai menggunakan hiasan mon pada Kimono mereka; dan konsepnya kemudian menyebar luas ke khalayak umum. Tidak ada konotasi feodalisme di sini, dan para perancang busana yang berspesialisasi membuat Mon menjadi sangat populer, mengawali kebudayaan penggemar emblem yang tak ada satu pun didunia saat itu.
Penggunaan di zaman moderen
Di zaman Jepang yang moderen, Anda akan menemui Kamon pada pemakaman dan pernikahan.Bagaimanapun juga, orang Jepang pada masa moderen sekarang tidak membatasi Mon sebagai sebuah simbol peninggalan keluarga, namun juga memiliki kesenangan ketika menggunakan mereka untuk menciptakan sebuah identitas pribadi.
Mereka boleh saja menggunakannya untuk menghiasi kartu nama mereka untuk identitas mereka sendiri, atau sebagai sticker dengan gaya tulisan Zaman Edo. Sama seperti orang suka menaruh mereka di belakang pakaian kimono mereka, para remaja menggunakan T-shirt dengan Mon.
Beberapa Jenis Mon:
Chrysanthemum (Bunga Krisan)
Kesembilan bulan melambangkan bulan bunga krisan pada kalender kuno dan pada 9 September, orang Jepang merayakan festival bunga krisan, mengharapkan kebahagiaan. Seperti dikatakan bahwa Keluarga Kerajaan mengadaptasi Mon ini sebagai kelopak-kelopak bunga krisan menyerupai matahari yang bersinar.
Mon kerajaan memiliki 16 daun bunga dengan dobel kelopak bunga, ketika Mon digunakan sebagai paspor orang Jepang dan lencana yang digunakan oleh anggota Parlemen adalah kelopak bunga tunggal.
Padi
Di dalam surat gulungan kuno, terdapat catatan tentang sebuah tempat suci yang secara resmi menggunakan nama keluarga Hozumi, yang berarti setumpuk beras, tempat untuk mempersembahkan hasil panen beras suatu keluarga.
Bunga Ceri
Terdapat lebih dari 100 jenis mon ceri, sebuah fakta yang menunjukkan ketenaran bunga ini dalam masyarakat Jepang.
Bulan dan Bintang
*) Zaman Heian (794 - sekitar 1185) adalah salah satu zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang yang berlangsung selama 390 tahun, dimulai dari tahun 794 ketika Kaisar Kanmu memindahkan ibukota ke Heian-kyo hingga dibentuknya pemerintah Keshogunan Kamakura sekitar 1185.
Komentar :
Posting Komentar