.png "English"){kind=small}
20.51
«J¡ Ü J¤§ § Ë™»
Melihat Cermin
“Tentu saja engkau yang paling cantik.” Cermin berkata.
“Kenapa hari ini engkau berkata demikian?
“Karena saya takut engkau memecahkan saya….”
“Baiklah, hari ini saya tidak akan memecahkanmu, hari ini saya harap engkau dapat berkata dengan jujur.”
“Benarkah? Engkau benar-benar tidak akan memecahkan saya?”
“Benar!”
“Baiklah, saya akan berkata dengan jujur.”
Sambil menelan ludahnya cermin berkata :
“Walaupun harus berkata seribu kali, saya tetap akan berkata engkau adalah wanita yang paling jelek di dunia ini, melihat wajahmu membuat seluruh badan saya merinding!”
Perkataan ini lebih kejam dari biasanya, begitu perkataannya habis diucapkan dia langsung dibanting menjadi pecah berkeping-keping…. Pecahan kaca berserakan dilantai…
“Coba engkau lihat dirimu sendiri!” si cermin berkata kepada wanita yang bagaikan iblis ini.
“Sehelai pecahan kaca dapat terlihat sebuah wajahmu, coba engkau hitung terdapat berapa wajah jelekmu disana? Sungguh menakutkan!”
Wanita ini melihat wajahnya jelek dirinya sendiri di seluruh kaca yang berserakan ini membuat dirinya tertegun. Dia terjatuh berlutut di lantai sambil menangis dengan sedih.
“Sebaliknya, ada berapa banyak orang yang tidak bisa melihat wajah jelek dirinya, ada berapa banyak orang yang tidak berani melihat wajah jelek dirinya? Engkau sudah melihat wajahmu sendiri yang jelek, kenapa engkau tidak mundur selangkah, dengan tabah hadapi kenyataan ini, pancarkan kebaikanan hatimu.”
Wanita ini bagaikan melihat sebuah cahaya, dengan perlahan-lahan dia membuka matanya.
“Menurut saya, senyuman adalah hal yang paling cantik…”
Perkataan cermin yang jujur, membuat wanita ini perlahan-lahan menaikkan sudut bibirnya.
“Coba engkau lihat! Bukankah sekarang engkau sedang memancarkan hal yang paling cantik dari dirimu sendiri?”
Wanita ini tersenyum dengan riang, pada saat ini seluruh kaca yang berserakan terlihat wajah wanita yang tersenyum.
“Lihat! Orang lain hanya memiliki sebuah wajah yang tersenyum, sedangkan engkau memiliki beribu-ribu wajah yang sedang tersenyum. Siapa berani berkata engkau bukan wanita yang paling cantik didunia ini?!”
Terkadang, kita hanya suka mendengar pujian, mendengar perkataan manis yang hanya menyenangkan diri kita sendiri, tidak bisa menerima perkataan jujur orang lain.
Jika kita dapat dengan hati yang lapang mendengar pendapat orang lain, berani menghadapi kenyataan, melepaskan mentalitas keegoisan kita, ketika semua awan gelap ini berlalu, pada saat itu apakah tidak akan memancarkan keindahan diri sendiri? (Erabaru/hui)
Komentar :
Posting Komentar