translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

11 Apr 2010

Hati yang kukuh

Diriku dapat saja tersenyum lebar
Tapi hati ku TIDAK.
Walau kebodohan itu adalah saksi atas kebisuan alam sekalipun. Hatiku tak lagi merasakan hangat, api mulai berkobar dan ku tak mengetahui dari mana asalnya? Hingga hati murka padaku.

Jiwaku dapat berkata 'iya',
Tapi hati ku tetap TIDAK
Sekeras batu karang yang telah berpegang teguh, ia tidak lagi mempercayai apa yang menjadi inderanya. Pilihan adalah jalan yang mesti ia tempuh kelak, walau banyak diantaranya mengucilkan dirinya. Tapi ia tetap berkata TIDAK. Konsistensinya tidak dapat merubah hal yang telah dipilihnya walau alam mengutuknya sekalipun, ia tetap berkata TIDAK.

Pemikiran besar dan keputusan berasal dari otak yang cemerlang
tapi hatiku TIDAK berasal dari itu.
Logika selalu menyelimuti alam kehidupanku, tapi tidak dapat untuk ku hindari ada alam kelembutan yang terpancar dalam hatiku. Ia lahir dari kelembutan ciptakan nurani yang begitu cemerlang, tapi jarang bagiku mendengarkannya.

Ego,emosi dan amarah selalu salah
Tapi hatiku TIDAK.
Hatiku diciptakan dengan seutai kasih, jauh didalamnya terdapat ketenangan, bukan emosi, ego, amarah yang berperan. Bahkan hatiku bertolak belakang atas hal tersebut, tapi sayangnya aku telah dikuasai ego, emosi dan amarah.

Saat diriku memilih itu
Tapi hatiku TIDAK memilih
Hatiku tau, sesuatu yang benar dan salah sesuatu yang layak diperbuat dan TIDAK. Ia tercipta tidak sepicik otakku. Kasih yang tak terhingga ciptakan hal yang begitu indah pula.

Saat pengakuan salah
Tapi Hatiku TIDAK.
Karena ia selalu BENAR dalam semua tindakkannya. Diriku lah yang begitu sombong jarang bagiku untuk mendengarkannya.

Kini....
Hatiku TIDAK lagi terpancar
Aku tidak lagi rasakan hangatnya hatiku, hening mulai menampakkan dirinya, kabut begitu tebal dalam diriku. Sangat terasa kepergian hatiku. Tidak ada lagi hati yang menegurku, memperhatikan tingkahlaku ku, dan marah atas perbuatan salah. Ia sirna atas kebutaanku, perbuatanku tanpa memikirnya hati menjadi begitu tak berharga.
Dan
Kini...
Hatiku telah pergi, aku baru mengetahuinya bahwa ia terpenting dari hidupku, ia adalah harta yang paling berharga, walau tak tampak tapi ia lah emas dalam jiwa yang mati, cahayanya berikan kilau tak hingga, perkataan berasal dari tutur kata kasih dan perbuatannya lambangkan kesejatian.

Buat anda yang membaca...
Tolong!! Jangan pernah mengucilkan kata hati mu, jangan menganggap remeh nurani mu, jangan biarkan hal kecil mencelakainya, karena
"ia lah harta mu, ia lah lilin dalam gelapmu, ia lah tongkat menuju kesuksesanmu, ia lah sahabat dalam hidupmu tidak pernah tampak tapi selalu berikan saran dan kata emas kepada mu"
Tanpa dirinya, kamu akan murka, tidak terkendali, dan akan tersesat. Mari kembangkan dan manfaatkan kata hati dan nuranimu.
karya : josse

maspeypah
  • Digg
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • TwitThis

Artikel Menarik Lainnya



Komentar :

ada 0 comment ke “Hati yang kukuh”

Posting Komentar