FILL YOUR LIVE WITH LOVE Diambil dari Kerygma No 191 Vol.16 – Juni 2006, hal. 12-15, oleh Bo Sanchez.
Mitos 1 : “CINTA AKAN MENGUASAI SEGALANYA”
Ini adalah mitos yang rumit. Karena cinta – seperti yang didefinisikan akan menguasai
segalanya. Tetapi cinta – seperti yang didefinisikan pasangan bermata
kaca – tidak demikian. Jika anda percaya mitos ini, anda akan melakukan
hal berikut :
1. Anda mengabaikan sebagian besar rintangan
dalam hubungan anda. Semua yang anda kenal bertanya mengapa anda memilih
makhluk dari luar angkasa itu sebagai pacar anda.
Sahabat anda
menyarankan untuk menyingkirkan dia. Keluarga anda menyarankan untuk
melempar dia dari kendaraan. Pemilik toko seberang jalan menyarankan
anda untuk menaruh racun dalam minuman dia. Tapi anda menolak – karena
anda jatuh cinta. Itulah sebabnya ada
lagu yang berjudul “Engkau dan
aku melawan dunia”. Sahabat anda berkomentar, “Tetapi dia telah menjadi
pengangguran selama 3 tahun ini!”. Dan anda berkata, “Dia berjiwa
bebas. Dia merasa terkurung ketika dia berada di dalam kantor. (Dengan
kata lain, dia adalah
seorang yang tidak disiplin, gelandangan yang
malas). Teman kantor anda berkata, “Dia selalu menggoda wanita lain!”
Dan anda berkata, “Tidak, dia hanya bersikap ramah.” (Dengan kata lain,
dia adalah seorang penggoda). Sepupu anda berkata, “Dia memakai obat
terlarang. Dia memiliki bekas lubang jarum di sepanjang lengannya.” Dan
anda berkata, “Tidak. Dia menyumbang darah ke PMI.” (Ouch).
2.
Anda bertahan dalam hubungan beracun, dengan harapan cinta anda akan
mengubah dia. Pernikahan tidak mengubah siapapun. Bahkan jika 3 pemimpin
pernikahan tersebut. Orang yang anda bawa ke masuk akan menjadi orang
yang sama yang anda bawa keluar. Dia tidak berubah sedikitpun. Faktanya,
pernikahan memperlihatkan lebih nyata hal yang tersembunyi. Jika dia
egois sebelum dia menikah, dia akan lebih egois setelah menikah. Jika
dia suka mengkritik sebelum dia menikah, dia akan lebih banyak
mengkritik setelah menikah. Inilah kebenarannya : Anda memerlukan lebih
dari perasaan cinta untuk menjalin hubungan. Anda perlu karakter dewasa,
komitmen penuh dan kecocokan yang minimal. Terutama kecocokan dalam
area nilai dan misi hidup. Saya mendengar orang berkata, “Kami cocok.
Nama kami bermula dari huruf yang sama yaitu J. Nama saya Julie dan nama
dia Julio. Kami sama-sama lahir di bulan Juli.” Wow. Hal itu sangat
menyentuh, saya ingin menangis.
Mitos 2 : “JIKA ITU ADALAH CINTA SEJATI, ANDA AKAN
TAHU DI SAAT ANDA BERTEMU DENGANNYA”
Saya yakin anda pernah mengalami hal ini. Anda berada dalam ruangan
penuh orang. Anda dikelilingi oleh percakapan yang membosankan dan
berisik ketika tiba-tiba, seorang pria tampan masuk. Mata anda saling
bertatapan. Seketika, waktu terasa berhenti. Alam semesta berhenti
bergerak. Semua penglihatan anda seakan kabur kecuali pria yang menarik
yang ada didepan anda. Keributan keramaian menjadi tenang dan ,entah
darimana, anda mendengar musik biola yang lembut. Satu minggu kemudian,
dia menjadi pacar anda. Beberapa minggu kemudian, anda menemukan bahwa
pacar anda adalah seorang pembohong, terlibat hutang kartu kredit,
meminjam uang dari semua pacarnya ( anda adalah pacar kedelapan selama
enam bulan). Pikiran
anda berkata, “Putuskan dia.” Hati anda
berkata, “Tapi itu adalah cinta pada pandangan pertama!” Berikut adalah
konsekuensinya :
1. Anda terfokus dengan keajaiban moment
pertama, sehingga anda menjadi buta dengan sisi gelap dari hubungan.
Enam dari tujuh hari seminggu , anda bertengkar dengan pacar anda. Tapi
anda tidak bisa melepasnya karena anda bertemu dalam moment yang ajaib.
Kunci mobil anda jatuh dan dia mengambilnya untuk anda, lalu mata anda
saling bertatapan, anda mencium deodorannya, dan anda menjatuhkan kunci
anda kembali. Bagaimana mungkin anda tidak ditakdirkan satu sama lain?
2. Anda menjadi seorang pecandu cinta pada pandangan pertama sehngga
anda melewatkan “hal yang sebenarnya”. Seorang wanita pintar berkata
kepadaku, “Bo, ada seorang pria yang mendekati saya. Dia baik, dia
bertanggungjawab, dia mempunyai pekerjaan bagus.” “Saya bisa mendengar
kata ‘tapi’”,kataku. “Tapi saya tidak merasakan kilauan cahaya.”
,katanya sambil menggigit bibir. “Tidak ada musik biola yang mengalun ya
?”, kataku. “Tidak ada. Ketika saya melihat dia, musik latar yang
terdengar adalah lululalu-lalulalulalei.” “Dengar. Anda tidak
memerlukan moment pertama yang ajaib untuk bertemu dengan calon suami
anda. Hal-hal yang penting adalah karakter dewasa, tanggung jawab
keuangan, kemampuan untuk berkomitmen, misi dan nilai hidup yang cocok.”
Saya kembali bertemu dengan wanita ini pada pernikahan dia, dan sebelum
dia berjalan menuju altar, dia berbisik kepadaku, “Apakah kamu
mendengar musik biola, Bo? Sangat keras dan jelas.” Mencari pasangan
tidak harus menjadi cinta pada pandangan pertama. Faktanya, pernikahan
dengan sedikit penyesuaian adalah pernikahan antara teman yang sudah
saling kenal selama bertahun-tahun sebelum mereka menyadari mereka
adalah pasangan pernikahan yang cocok. Apa itu cinta pada pandangan
pertama ? Kerap kali, itu adalah nafsu pada pandangan pertama. Atau
kegila-gilaan pada pandangan pertama. Jangan terlalu bergantung pada hal
demikian. Kebenarannya adalah : Diperlukan sesaat untuk merasakan
kegila-gilaan tapi cinta sejati memerlukan waktu seumur hidup.
Mitos 3 : “JIKA ITU ADALAH CINTA SEJATI, MAKA ANDA
AKAN MERASAKAN HAL YANG SAMA SELAMANYA”
Tidak, anda tidak akan. Berikut konsekuensi jika anda mempercayai mitos ini :
1. Anda panik ketika perasaan itu menghilang, dan berpikir apakah
pernikahan anda telah berakhir dan apakah anda benar-benar mencintai
sejak awal. Bayangkan malam ketika bulan madu anda. Istri anda sedang
tidur. Gorden katun berayun ditiup udara dingin. Anda memandang
wajahnya. Anda mengamati pipinya dan bulu matanya. Dan juga hidungnya.
Bibirnya. Dan tiba-tiba dia mendengkur ,” Ngggggoork.” Bagaimana anda
bereaksi? Karena saat itu adalah bulan madu anda, anda berkata, “Betapa
lucunya.” Enam bulan berlalu, skenario yang sama terjadi lagi. Istri
anda sedang tidur. Dan gorden yang sama berayun ditiup udara dingin. Dan
anda medengar dia mendengkur, “Ngggggoork”. Apa yang anda katakan ?
“Ssstttttttt, Sayang! Kamu terdengar seperti kapal laut!” Apa yang telah
terjadi ? Perasaan itu telah pergi. Dengarlah tanggapan saya : Itu
adalah hal yang normal. Itu terjadi pada semua orang. Tapi itu tidak
berarti cinta anda telah lenyap. Jadi jangan panik ! Anda bisa mengambil
keputusan untuk mencintai kapal laut yang mendengkur.
2. Anda mulai menyalahkan pasangan anda atas hilangnya perasaan cinta.
Ini hal yang sangat gila. Namun banyak orang melakukannya : Ketika kita
tidak merasakan cinta, kita berpikir itu adalah kesalahan pasangan. Dan
kemudian kita bertengkar. Sekali lagi, kita kehilangan cinta karena
kita adalah manusia. Itu bukan salah siapapun. Saat anda kehilangan
cinta, pekerjaan dimulai. Biarkan saya menjelaskan. Ini adalah hal yang
paling penting yang akan saya utarakan (Saya mendapatkan ini dari Scott
Peck dari buku terlarisnya, The Road Less Travelled). Jatuh cinta
bukanlah cinta. Inilah sebabnya, ketika anda jatuh cinta :
a. Tidak memerlukan keputusan. Jatuh cinta terjadi begitu saja.
b. Tidak memerlukan usaha. Jatuh cinta itu seperti, ya jatuh.
c. Tidak memerlukan kerja keras. Jatuh cinta itu seperti disengat oleh serangga cinta.
Di lain pihak, cinta sejati memerlukan tiga hal tersebut : keputusan,
usaha dan banyak kerja keras. cinta adalah perintah. Anda yang membuat
cinta terjadi. Jadi cinta sejati
dapat terjadi setelah anda tidak
jatuh cinta. Ketika anda memilih untuk mencintai walaupun anda tidak
ingin melakukannya – itulah cinta sejati. Dan itulah dasar dari
pernikahan yang kekal.
Mitos 4 : “PASANGAN ANDA AKAN MELENGKAPI ANDA SEPENUHNYA”
Sekali lagi, karena jatuh cinta memuaskan anda sepenuhnya – anda
menginginkan kepuasan itu untuk selamanya. Itu tak akan terjadi.
Konsekuensinya ? Anda akan gagal mengenali hubungan yang baik karena
pasangan anda tidak memenuhi keperluan yang seharusnya anda penuhi
sendiri. Inilah kebenarannya :
Pasangan yang tepat akan memenuhi
sebagian besar kebutuhan anda tetapi tidak semuanya. Ada beberapa hal
yang tidak bisa diberikan oleh suami anda. Harga diri anda. Hidup rohani
anda. Kebahagiaan pribadi anda. Ini adalah hal-hal yang anda harus
usahakan sendiri. Saya telah bertemu dengan banyak orang yang berpikir
mereka tidak puas dengan pernikahan mereka. Pada kenyataannya, mereka
tidak puas dengan diri mereka sendiri. Saya telah bertemu dengan banyak
orang yang berpikir mereka bosan dengan pernikahan mereka. Dan mereka
mengeluh betapa membosankannya suami atau istri mereka – dalam
kenyataan, mereka bosan dengan hidup mereka. Penuhilah kebutuhan anda
sendiri. Carilah kebahagiaan anda bersama Tuhan. Temukan tempat anda,
panggilan anda, takdir anda. Lalu bagikan kebahagiaan anda dengan
pasangan anda.
Mitos 5 : “JIKA ITU ADALAH CINTA SEJATI, MAKA ANDA TIDAK AKAN TERTARIK DENGAN ORANG LAIN LAGI”
Jika anda percaya mitos ini, anda akan panik ketika anda tertarik
kepada orang lain, mempertanyakan cinta yang anda miliki untuk pasangan
anda. Seorang pria berkata padaku, “Bo, saya mencintai istri saya. Atau
saya berpikir demikian. Tapi saya bertemu seorang wanita di kantor saya.
Dia berdandan dengan bagus. Dia wangi. Dia memakai rok pendek dengan
belahan. Ketika saya pulang, istri saya memakai kain yang menjemukan.
Rambutnya tidak tertata. Dia berbau cuka. Aduh, apakah saya tertarik
dengan wanita di kantor ?” Tetarik dengan orang lain adalah normal –
bahkan jika anda mempunyai pernikahan yang bahagia. Tetapi tertarik
dengan orang lain bukan berarti jatuh dalam perzinahan. Setiap kali anda
memikirkan wanita lain, disiplinkan hati anda dan katakan, “Rumah !
Rumah!” dan pimpin hati anda kembali pada istri anda. Karena jika anda
menambahkan ketertarikan anda dengan fantasi dan terus memikirkan wanita
lain, hal itu akan bertumbuh. Tetapi jika anda mengabaikan ketertarikan
anda, hal itu akan reda secara alami.
Langkah-langkah Bo:
1. Renungkan pengalaman “jatuh cinta” masa lalu anda. Apakah anda
bersikap bijaksana atau bodoh ? Mengapa? Apa pelajaran yang anda ambil ?
2. Jika anda sekarang berada dalam pertunangan atau hubungan yang
mantap, apakah anda merasa bersikap benar terhadap pengalaman “cinta”
anda ? Mengapa?
3. Jika anda sudah menikah, apakah anda menjaga pernikahan dan hati anda dengan hidup anda? Bagaimana cara anda melakukannya?
Diambil dari Kerygma No 191 Vol.16 – Juni 2006, hal. 12-15, oleh Bo Sanchez.