translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

26 Nov 2012

Arti Politik

Seorang anak kecil bertanya pada ayahnya,"Ayah, dapatkah kau jelaskan apakah politik itu? Ayah berkata,"Nak, aku akan menjelaskan seperti ini: Aku adalah pencari nafkah bagi keluarga, jadi sebutlah aku KAPITALISME. Ibumu, dia adalah pengatur keuangan, sehingga kita sebut dia PEMERINTAH. Kami disini untuk memenuhi kebutuhanmu sehingga kau kita sebut RAKYAT. Bibi pembantu kita
anggap sebagai BURUH. Sekarang adikmu yang masih bayi, kita sebut dia MASA DEPAN. Sekarang pikirkanlah hal ini dan pertimbangkanlah apakah ini masuk akal bagimu.

Anak tersebut masuk ke kamarnya dan memikirkan apa yang baru saja dikatakan ayahnya.

Tengah malam, dia mendengar adiknya menangis, lalu dia bangun dan, memeriksanya, dan dia menemukan adiknya basah kuyup dan kotor karena adiknya, pipis dan buang air besar.

Anak itu lantas pergi ke kamar orang tuanya dan, melihat ibunya sedang tidur nyenyak dan mendengkur.Dia tak ingin membangunkan, ibunya, karenanya, ia pergi ke kamar pembantu.
Pintunya terkunci, dan dia, mengintip dari lubang kunci dan melihat ayahnya sedang bercinta dengan si pembantu.

Dia menyerah dan kembali ke kamarnya.

Pagi berikutnya, anak kecil itu berkata pada ayahnya, "Kurasa sekarang aku, mengerti apa itu politik.",

Ayah menjawab, "Bagus, Nak, ceritakan padaku pendapatmu tentang politik.",

Si anak segera menjawab, "Ketika Kapitalisme sedang memanfaatkan Buruh, Pemerintah tidur, Rakyat terabaikan dan Masa depan berada dalam kesulitan besar.

˘=)) нɑɑ˘°˘нɑɑ˘°˘нɑɑ =))˘•˘=)) нɑɑ˘°˘нɑɑ˘°˘нɑɑ =))
ada'' saja yaa....salam hangat dan selamat malam..

25 Nov 2012

Sebuah Dunia Untuk Nathan

Tak terlukiskan kebahagiaan Mazaya saat pertama kali ia tahu ada kehidupan di dalam rahimnya. Nathan, hadir menebar benih kebahagiaan di kehidupan Mazaya dan Haykel yang sempat senyap selama empat tahun lamanya. P
Photo: Sebuah Dunia untuk Nathan

Tak terlukiskan kebahagiaan Mazaya saat pertama kali ia tahu ada kehidupan di dalam rahimnya. Nathan, hadir menebar benih kebahagiaan di kehidupan Mazaya dan Haykel yang sempat senyap selama empat tahun lamanya. Proses melahirkan yang harus melalui prosedur vacuum dan rasa sakit tak terperihkan terbayar sudah saat tangis kecilnya memecah keheningan malam.

Nathan adalah bayi yang sangat menyenangkan. Tidak pernah rewel bahkan ia seolah mengerti kelelahan Mazaya dalam mengasuhnya sehingga tangisnya hampir tak pernah terdengar dimalam hari. Mazaya mengganggap Nathan adalah malaikat kecil persembahan Tuhan untuk lebih memaknai hidupnya. Namun ketika bulan merambat hingga menjelang satu tahun usianya. Mazaya baru merasakan ada hal yang tak normal pada diri Nathan. Ia tak bisa focus dan hampir tak ada kontak mata, tak bisa tersenyum bahkan untuk permainan simple seperti “cilukba”, tak ada ekspresi hidup diwajah mungilnya. Dan yang membuat hati ibu muda itu bagai direngut dari tempatnya adalah ketika pada suatu hari Nathan membentur-benturkan kepalanya ke dinding hingga memar-memar dibagian keningnya.

Apa yang terlintas dibenak Mazaya saat itu adalah sebuah kengerian dan ketidak yakinan pada sebuah kata “Autisme”. Tanpa berpikir panjang ia langsung menghubungi Linda sahabatnya yang kebetulan juga memiliki anak dengan “berkah” Autisme, untuk mencari referensi mengenai dokter terbaik yang dapat memberikan pertolongan bagi Nathan kecilnya.

“Dari pemeriksaan yang saya lakukan, memang terdapat gejala Autisme Infantil pada Nathan” Ujar dokter Farras yang membuat Mazaya seolah disengat listrik ribuan kilowatt.

“Sejak lahir ia baik-baik saja Dok, memang sering diare dan agak lambat berbicara tapi kenapa tiba-tiba harus terkena Autis ? Bisakah disembuhkan ?” Tanyanya cemas dengan air mata bersimbah jatuh.

“Tenang Bu” Ujar Dokter Farras menenangkan “Sekarang ini telah banyak penderita Autis yang bisa disembuhkan dan dapat tumbuh layaknya anak yang terlahir normal. Tapi tentunya dengan perawatan medis serta nonmedis yang menyeluruh” Ujarnya

“Lalu apa yang harus saya lakukan sekarang Dok” Tanya Mazaya sambil mendekap tubuh Nathan.

“Hal pertama adalah lakukan diet GFCF.”

“Diet GFCF ? Jenis-jenis makanan apa saja Dok ?”

“Maksudnya adalah Gluten Free and Casein Free. Nathan sama sekali dilarang menyantap makanan yang mengandung terigu, gandum dan susu sapi. Mulai sekarang gantilah menu hariannya dan konsumsi susu yang tidak mengandung jenis makanan itu. Nanti akan saya berikan resep sederhana untuk panduan Ibu dalam memberi makanan pada Nathan. Tapi di pasaran juga sudah banyak diterbitkan buku-buku masakan untuk anak Autis, cobalah cari ditoko-toko buku. Tidak usah cemas Bu. Usia Nathan masih terbilang muda saat terdeteksi. Ada pasien saya yang sudah berusia empat tahun ketika orang tuanya sadar anaknya menderita Autis dan bisa disembuhkan meskipun masih terus menjalani terapi lanjutan sampai saat ini. Yang terpenting dalam hal ini adalah dukungan, kasih sayang serta perhatian tulus dari Ibu selaku orang tua Nathan”.

Dokter Farras menepuk-nepuk bahu Mazaya seolah hendak memberi kekuatan pada Ibu muda itu. Tak ada satu orang tuapun yang menghendaki anaknya terlahir dengan kondisi tersebut. Tapi apapun kenyataannya, mata batin Mazaya sudah bisa melihat gambaran kehidupan seperti apa yang akan dilaluinya bersama Nathan.

Haykel termenung sedih mendengar penuturan Mazaya. Ia tak habis pikir bagaimana bisa penyakit menakutkan itu menghinggapi buah hatinya. Padahal ia sendiri terlahir dari keturunan yang kesemuanya sehat dan tidak ada yang beriwayat hiperaktip apalagi Autis.

“Mungkin diagnosa Dokter Farras salah, coba bawa Nathan ke dokter anak yang lain” ujarnya tak yakin.

“Dokter Farras menggunakan DSM-IV atau ICD-10 saat menarik kesimpulan mengenai penyakit itu, menurutnya itu adalah standar internasional untuk mendeteksi Autisme. Setelah diwawancara, Ia juga menyuruhku mengisi form kuesioner berkenaan dengan kondisi Nathan. Dan tiga hari lagi Nathan diminta untuk melakukan pemeriksaan fisik seperti darah, urine dan lainnya. Boleh juga sich, minta pendapat dokter lain tapi bukannya itu malah buang waktu. Lebih baik kita ikuti saja saran Dokter Farras untuk menjalani terapi dan pengobatan medis buat Nathan” Ujarnya serius seraya menyelimuti tubuh Nathan “Kebetulan Dokter Farras itu juga yang menangani anaknya Linda, jadi pengalamannya untuk pasien Autis sudah tidak diragukan lagi.”

Haykel menghela nafas dalam “Jadi kamu terima saja anak kita di vonis Autis ?” ujarnya meninggi. “Lalu mau bagaimana lagi ? Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah segera berbuat sesuatu buat Nathan”. “Aku nggak
percaya ! Aku ini dari keturunan yang bersih, tidak mungkin anakku menderita penyakit itu !” sahut Heykal semakin meninggi. Mazaya mencoba menenangkan rasa frustasi suaminya.

“Autis bukan penyakit keturunan Mas. Menurut Dokter Farras, Autis bisa disembuhkan walau memakan waktu lama dan sangat membutuhkan kesabaran serta kasih sayang kita selaku orang tuanya.” Ujar Mazaya sambil menggenggam jemari suaminya yang dingin.

“Mas, Nathan adalah anak kita. Terimalah kehadirannya sebagaimana dia adanya. Nathan apalagi kita memang tak menghendaki takdir ini. Tapi kita lah yang ditunjuk Tuhan untuk memberikan masa depan terbaik buatnya.”

Heykal hanya terdiam kaku. Entah hormon apa yang tengah bekerja ditubuhnya saat ini. Yang jelas ia seolah ingin lari dari kenyataan yang ada. Ingin mengingkari nasib yang kini menjadi bagian dari hidupnya. Malah dihatinya terbit kebencian tak beralasan pada Mazaya.

Waktupun berlalu. Kini seluruh hidup Mazaya hanya tertumpah untuk Nathan. Karirnya sebagai Account Executive di sebuah perusahaan asing, ditinggalkannya. Kegiatan Mazaya hanya berkutat pada pengobatan dan terapi buat Nathan. Walaupun perkembangan berarti belum juga ditemuinya. Kini Nathan sudah berusia 2 tahun. Tapi ia belum lagi bisa berucap kata-kata dengan artikulasi yang jelas dan bermakna. Kalau anak normal sudah bisa berlari. Nathan baru bisa berjalan dengan merambat ke dinding. Namun Mazaya adalah Ibu yang kuat dan tabah. Ia tetap tersenyum saat kontak mata dengan buah hatinya begitu sulit didapat. Bahkan kelelahan mengurus Nathan dipagi hari tak dirasakannya saat Nathan mengalami insomnia dimalam harinya. Ia tetap menemani Nathan sambil berusaha melakukan interaksi dengan berbagai permainan yang dapat menarik perhatian agar Nathan tidak terus terjerat dalam dunia autisnya.

Sementara Mazaya tenggelam dalam kesibukannya merajut dunia yang seharusnya untuk Nathan. Lain halnya dengan Haykel. Ia sama sekali tak peduli dengan keadaan anaknya. Dulu ia tak pernah pulang lewat jam tujuh malam tapi sekarang, Haykel lebih sering menghabiskan waktunya diluar bersama teman-temannya. Ia memang tidak setegar Mazaya. Terlahir ditengah keluarga bangsawan yang serba berkecukupan membuatnya begitu rapuh dan malu menerima kenyataan yang ada pada Nathan. Tapi Tuhan akan selalu mengirimkan Ibu terbaik pilihanNya pada setiap anak dengan takdir seperti Nathan dan ia akan senantiasa memiliki semangat dan energi berlebih untuk membawanya keluar dari dunia yang melingkupinya saat ini. Dunia dimana hanya ada satu warna, satu bentuk, satu arti dan sulit dimengerti. Dan Mazaya tanpa lelah melobby Tuhan lewat usaha serta doanya dalam menarik buah hatinya dari dunia muram itu.

Mazaya terbelakak tak percaya melihat resep suplemen dan vitamin yang diberikan Dokter Farras. “Sebanyak ini Dok ? Apa bisa Nathan menelan kapsul sebanyak ini dalam sehari ?” “Harus. Kapsul-kapsul itu adalah suplemen dan vitamin untuk membantu tumbuh kembangnya yang lambat”. Mazaya menghela nafas berat. Balita sekecil itu sudah diharus kan akrab dengan segala macam bentuk penyembuhan yang terkadang membuatnya tak nyaman.

Terapi dan pengobatan yang dijalani Nathan saat ini sudah merupakan siksaan batin tersendiri buat Mazaya. Kini, ia diharuskan tega untuk memberi kapsul-kapsul suplemen dan vitamin ke mulut kecilnya setiap hari!. Mazaya menghampiri Haykel yang tengah asyik menonton TV.

“Mas, tadi Dokter Farras meresepkan suplemen-suplemen ini untuk Nathan. Ada 25 kapsul yang harus ditelannya setiap hari.” Suara Mazaya merendah demi melihat air muka suaminya yang dingin tanpa reaksi, sementara tatapannya sama sekali tak beranjak dari acara “Candid Camera”.

“Mas, bantu aku yah… Nathan pasti mengamuk kalau dia tahu harus menelan kapsul sebanyak ini”. “Ah ! minta tolong suster dan Mbok Ipah saja. Masa tiga orang tidak cukup. Memangnya dia Hulk” Sahutnya kasar seraya membanting remote control digenggamannya. Mendengar itu amarah Mazaya langsung memuncak. Kesabarannya habis sudah demi melihat tingkah suaminya yang sudah mati rasa dan tak berhati lagi. Pluk! Asbak rokok seberat 1 kg pun mendarat di kening Haykel.

Haykel berdiri dengan amarah yang tak kalah dahsyatnya. Diraihnya tubuh ringkih Mazaya lalu dilemparnya dengan kasar hingga membentur dinding. “Perempuan kotor ! Itu salahmu dan tanggung jawabmu hingga punya anak idiot seperti itu !” umpatnya kasar. Mazaya ingin membalas tapi segera di relai Mbok Ipah.

“Nathan Bu, ingat Nathan” Bujuk wanita tua itu gemetar. “Selama kamu tak bisa menerima keadaan Nathan, lebih baik tinggalkan saja kami” Ujar Mazaya seraya berlalu dengan mata sembab.

Dan keinginan Mazaya ternyata ditanggapi sangat serius oleh Haykel. Surat ceraipun tiba satu bulan setelah kejadian itu. Tak ada pihak yang dapat mendamaikan mereka lagi. Haykel bagai tengah kerasukan setan dari neraka paling dasar, sementara Mazaya tak punya ruang lagi di batinnya untuk kedukaan lain. Nathan, hanya manusia kecil itu yang ada dibenaknya serta serentetan usaha penyelamatan buatnya. Beruntung keluarga Haykel masih mau berbelas kasihan pada Mazaya dan Nathan. Biaya hidup dan pengobatan Nathan sepenuhnya ditanggung oleh Ayah Haykel. Bahkan rumah yang selama ini mereka tempati dihibahkan untuk Mazaya, hanya mobil yang biasa dipakai Nathan untuk berobat dan terapi tak ada lagi, Haykel dengan tega telah menjualnya. Sehingga Mazaya harus berhemat dengan biaya yang ada, karena taxi adalah pilihan kendaraan paling nyaman buat Nathan saat ini. Bahkan dengan berat hati ia pun harus mem PHK Suster Anis karena keterbatasan dana. Kini, hanya sisa Mbok Ipah dengan segala kekurangannya sebagai pengasuh usia setengah abad. “Kita adalah orang tua pilihan Tuhan. Karena kita memiliki nilai lebih di mataNya dibanding orang tua lain pada umumnya. Sehingga ada Nathan dan Qiandra di kehidupan kita” Ujar Linda saat Mazaya berkunjung kerumahnya dan berkeluh kesah tentang nasibnya. “Kamu beruntung Lin. Ayah Qiandra begitu bertanggung jawab dan bisa menerima keadaan anaknya dengan berbesar hati”.

“Sudahlah Mazaya, pasti ada hikmah dibalik semua ini. Toh Nathan juga masih beruntung memiliki Opa dan Oma yang begitu mengasihinya dari pihakmu dan Haykel”. “Mengapa aku harus menikah dengannya” tangis Mazaya menyesali. Linda memeluk tubuh karibnya yang terguncang tangis. “Jangan pernah menyesali yang telah lalu. Ada Nathan dihadapanmu. Pada suatu saat nanti, dialah yang akan memberi makna paling berarti dikehidupanmu. Usahamu untuk penyembuhan Nathan melebih apa yang sudah aku lakukan buat Qiandra. Lihat saja, dia sudah menunjukkan kemajuan yang berarti khan?” Bujuk Linda lembut. Mazaya mencoba menerima segala masukan dan nasehat dari orang -orang yang bersimpati padanya. Yah, memang hanya Nathan satu -satunya sinar hidup yang masih menyala terang dijiwanya. Mazaya yakin, kelak sinar itu pula yang akan membawanya keluar dari kegelapan yang melingkupi hidup mereka saat ini.

Lima tahun pun berlalu. Usia Nathan genap enam tahun, secara klinis kini ia tak lagi menunjukkan ciri-ciri autis, hanya saja cara ia berkomunikasi masih sering memiringkan kepalanya. Tapi kemajuan pesat menuju normal telah dimiliki Nathan. Ia kini sudah bisa bersepeda roda dua. Meniup sendiri balon-balon ulang tahunnya. Padahal saat ia berusia dua tahun, butuh enam bulan lamanya berlatih, baru mulut kecil itu bisa melakukan gerakan meniup. Namun apapun perubahan yang terjadi pada diri Nathan adalah mukjizat terindah yang sangat disyukuri Ibunya.

Kehidupan Mazaya pun merambat naik. Saat Nathan mulai bisa mandiri. Secara perlahan ia pun kembali memasuki kehidupannya yang pernah dilepaskan demi membentuk masa depan bagi buah hatinya. Mazaya kembali bekerja meskipun harus merambah dari dasar. Hingga akhirnya tak ada ketergantungan materi dengan siapapun. Kini ia telah mampu bernafas lega setelah selama lima tahun seolah bernafas dalam lumpur. Mazaya menggenggam erat jemari Nathan. Wajah mungil yang mewarisi ketampanan Heykal dan garis-garis ketegaran wajah Ibunya itu terlihat tegang. Hari ini adalah final “Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional” yang diikutinya.

“Mama, aku takut kalah” ujarnya ragu. Mazaya tersenyum lembut seraya membelai rambut putranya.

“Nathan khan tadi sudah berdoa dan minta sama Tuhan untuk dikasih kemenangan. Jadi, harus yakin bisa menang. Yang penting bacanya nanti yang bagus ya sayang” Sahutnya memberi semangat. Namun tak urung dada Ibu muda itu terasa sesak, ia takut Nathan kalah dan kecewa karena ia bertanding dengan 7 anak normal lainnya yang terseleksi masuk babak final hari ini. Tapi dari kesemua peserta, hanya Nathan lah yang beriwayat autis.

Mama,
Aku memang terlahir beda
Kataku sulit dicerna
Wajahku tak bersinar ceria
Aku hidup didunia tanpa warna..

Mama,
Ada jemarimu menyaput warna diduniaku
Ada senyummu memberi bentuk di abstraknya hidupku
Ada senandungmu di senyapnya malamku.

Mama,
Kini duniaku tak lagi gulita
Doa mu melebihi mukjizat yang pernah ada
Kini aku hidup seperti mereka, dapat tertawa, bercanda dan berkarya

Terima kasih Mama,
Telah merajut rapi benang-benang masa depanku
Walau kutahu betapa banyak duka, derita dan air mata telah tertumpah
Peluk, cium serta sujudku, hanya untukmu yang selalu tercinta….

Air mata Mazaya menetes deras, ada letupan-letupan bahagia yang begitu dahysat didadanya. Tepuk tangan riuh terdengar dari seluruh penjuru gedung. Semua juri berdiri memberi penghargaan, mungkin karena mereka tahu Nathan adalah penyandang autis yang berhasil menyamai kepintaran anak normal. Bahkan Mazaya hampir tak percaya pada kalimat-kalimat puisi yang begitu jelas diucapkannya. Secara subyektif, Mazaya yakin anaknya lah yang paling bagus dalam hal penampilan dan pembacaan puisi.

Ternyata apa yang diduga Mazaya benar. Pengumuman pemenangpun dibacakan dan… Juara pertama diraih oleh Muhammad Nathan Ibrahim.

Ibu muda itu serta merta memeluk tubuh Nathan yang tiba-tiba terasa dingin. Senyum ceria terpencar diwajah mungilnya. Senyum yang begitu lama diperjuangkan olehnya.

“Mama, itu kan namaku” ujarnya lugu

“Ia Nak, kamu pemenangnya !

Dengan langkah mantap. Nathan pun melangkah menuju panggung penghargaan. Sama sekali tak terlihat ciri-ciri autis pada dirinya. Mazaya memang telah berhasil membawa buah hatinya keluar dari dunia yang tak pernah di harapkan oleh Ibu manapun di jagat ini. Selama lima tahun berjuang, akhirnya Mazaya berhasil mempersembahkan sebuah dunia bagi Nathan. Dunia yang sebenarnya, dimana ia akan mendapatkan banyak pilihan dalam bercita-cita.

Berita kemenangan Nathan yang diliput beberapa media massa, akhirnya sampai juga pada Haykel. Ada yang tercabik-cabik dihatinya. Haru, sesal dan berjuta perasaan berkecamuk dibatinnya. Nathan terlihat begitu gagah dengan piala ditangannya.

Senyumnya mengembang ceria meliputi kesempurnaan wajah tampannya. Ingin rasanya ia berlari memeluk ‘pria kecil’nya yang pernah dicampakkan dan dianggap tak berguna. Sayangnya Haykel tak pernah mengetahui kekuatan yang dimiliki Mazaya. Ia tak pernah menyadari, begitu banyak mukjizat terlimpah dan tercipta untuk seorang Ibu seperti Mazaya.

Ada keinginan dihatinya untuk kembali memasuki kehidupannya yang dulu. Tapi lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk suatu perubahan. Hidup Haykel kini telah diramaikan oleh Natasha dan Mandira – bayi perempuan mungil berusia satu tahun yang terdiagnosa tuna rungu sejak lahir. Karma Tuhan memang selalu nyata. Dulu Haykel pernah menolak kehadiran Nathan, tapi kemudian takdir kembali mempertemukannya dengan Mandira yang menuntut tanggung jawab dan perhatiannya sebagai orang tua. Ia pun akhirnya tersadar setiap anak adalah kado terindah dari Tuhan, hanya terkadang mereka datang dengan sampul yang berbeda. Adakalanya hadir dengan motif indah menawan Namun tak jarang terbungkus dalam sampul buram tanpa warna.

Tapi apapun bentuknya mereka tidak hadir begitu saja apalagi diluar rencana atau ketidak sengajaan. Keberadaannya, selalu membawa pesan atau pembelajaran tersendiri bagi orang dewasa. Alangkah bahagianya jika seorang anak diberitahu bahwa alasan mereka dilahirkan adalah karena ada rencana besar Tuhan dan kedua orang tua mereka yang selalu mempersiapkan sebentuk masa depan indah dan kasih sayang berlimpah.

Ditulis oleh : RIA JUMRIATI


#Darkguest
roses melahirkan yang harus melalui prosedur vacuum dan rasa sakit tak terperihkan terbayar sudah saat tangis kecilnya memecah keheningan malam.

Nathan adalah bayi yang sangat menyenangkan. Tidak pernah rewel bahkan ia seolah mengerti kelelahan Mazaya dalam mengasuhnya sehingga tangisnya hampir tak pernah terdengar dimalam hari. Mazaya mengganggap Nathan adalah malaikat kecil persembahan Tuhan untuk lebih memaknai hidupnya. Namun ketika bulan merambat hingga menjelang satu tahun usianya. Mazaya baru merasakan ada hal yang tak normal pada diri Nathan. Ia tak bisa focus dan hampir tak ada kontak mata, tak bisa tersenyum bahkan untuk permainan simple seperti “cilukba”, tak ada ekspresi hidup diwajah mungilnya. Dan yang membuat hati ibu muda itu bagai direngut dari tempatnya adalah ketika pada suatu hari Nathan membentur-benturkan kepalanya ke dinding hingga memar-memar dibagian keningnya.

Apa yang terlintas dibenak Mazaya saat itu adalah sebuah kengerian dan ketidak yakinan pada sebuah kata “Autisme”. Tanpa berpikir panjang ia langsung menghubungi Linda sahabatnya yang kebetulan juga memiliki anak dengan “berkah” Autisme, untuk mencari referensi mengenai dokter terbaik yang dapat memberikan pertolongan bagi Nathan kecilnya.

“Dari pemeriksaan yang saya lakukan, memang terdapat gejala Autisme Infantil pada Nathan” Ujar dokter Farras yang membuat Mazaya seolah disengat listrik ribuan kilowatt.

“Sejak lahir ia baik-baik saja Dok, memang sering diare dan agak lambat berbicara tapi kenapa tiba-tiba harus terkena Autis ? Bisakah disembuhkan ?” Tanyanya cemas dengan air mata bersimbah jatuh.

“Tenang Bu” Ujar Dokter Farras menenangkan “Sekarang ini telah banyak penderita Autis yang bisa disembuhkan dan dapat tumbuh layaknya anak yang terlahir normal. Tapi tentunya dengan perawatan medis serta nonmedis yang menyeluruh” Ujarnya

“Lalu apa yang harus saya lakukan sekarang Dok” Tanya Mazaya sambil mendekap tubuh Nathan.

“Hal pertama adalah lakukan diet GFCF.”

“Diet GFCF ? Jenis-jenis makanan apa saja Dok ?”

“Maksudnya adalah Gluten Free and Casein Free. Nathan sama sekali dilarang menyantap makanan yang mengandung terigu, gandum dan susu sapi. Mulai sekarang gantilah menu hariannya dan konsumsi susu yang tidak mengandung jenis makanan itu. Nanti akan saya berikan resep sederhana untuk panduan Ibu dalam memberi makanan pada Nathan. Tapi di pasaran juga sudah banyak diterbitkan buku-buku masakan untuk anak Autis, cobalah cari ditoko-toko buku. Tidak usah cemas Bu. Usia Nathan masih terbilang muda saat terdeteksi. Ada pasien saya yang sudah berusia empat tahun ketika orang tuanya sadar anaknya menderita Autis dan bisa disembuhkan meskipun masih terus menjalani terapi lanjutan sampai saat ini. Yang terpenting dalam hal ini adalah dukungan, kasih sayang serta perhatian tulus dari Ibu selaku orang tua Nathan”.

Dokter Farras menepuk-nepuk bahu Mazaya seolah hendak memberi kekuatan pada Ibu muda itu. Tak ada satu orang tuapun yang menghendaki anaknya terlahir dengan kondisi tersebut. Tapi apapun kenyataannya, mata batin Mazaya sudah bisa melihat gambaran kehidupan seperti apa yang akan dilaluinya bersama Nathan.

Haykel termenung sedih mendengar penuturan Mazaya. Ia tak habis pikir bagaimana bisa penyakit menakutkan itu menghinggapi buah hatinya. Padahal ia sendiri terlahir dari keturunan yang kesemuanya sehat dan tidak ada yang beriwayat hiperaktip apalagi Autis.

“Mungkin diagnosa Dokter Farras salah, coba bawa Nathan ke dokter anak yang lain” ujarnya tak yakin.

“Dokter Farras menggunakan DSM-IV atau ICD-10 saat menarik kesimpulan mengenai penyakit itu, menurutnya itu adalah standar internasional untuk mendeteksi Autisme. Setelah diwawancara, Ia juga menyuruhku mengisi form kuesioner berkenaan dengan kondisi Nathan. Dan tiga hari lagi Nathan diminta untuk melakukan pemeriksaan fisik seperti darah, urine dan lainnya. Boleh juga sich, minta pendapat dokter lain tapi bukannya itu malah buang waktu. Lebih baik kita ikuti saja saran Dokter Farras untuk menjalani terapi dan pengobatan medis buat Nathan” Ujarnya serius seraya menyelimuti tubuh Nathan “Kebetulan Dokter Farras itu juga yang menangani anaknya Linda, jadi pengalamannya untuk pasien Autis sudah tidak diragukan lagi.”

Haykel menghela nafas dalam “Jadi kamu terima saja anak kita di vonis Autis ?” ujarnya meninggi. “Lalu mau bagaimana lagi ? Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah segera berbuat sesuatu buat Nathan”. “Aku nggak
percaya ! Aku ini dari keturunan yang bersih, tidak mungkin anakku menderita penyakit itu !” sahut Heykal semakin meninggi. Mazaya mencoba menenangkan rasa frustasi suaminya.

“Autis bukan penyakit keturunan Mas. Menurut Dokter Farras, Autis bisa disembuhkan walau memakan waktu lama dan sangat membutuhkan kesabaran serta kasih sayang kita selaku orang tuanya.” Ujar Mazaya sambil menggenggam jemari suaminya yang dingin.

“Mas, Nathan adalah anak kita. Terimalah kehadirannya sebagaimana dia adanya. Nathan apalagi kita memang tak menghendaki takdir ini. Tapi kita lah yang ditunjuk Tuhan untuk memberikan masa depan terbaik buatnya.”

Heykal hanya terdiam kaku. Entah hormon apa yang tengah bekerja ditubuhnya saat ini. Yang jelas ia seolah ingin lari dari kenyataan yang ada. Ingin mengingkari nasib yang kini menjadi bagian dari hidupnya. Malah dihatinya terbit kebencian tak beralasan pada Mazaya.

Waktupun berlalu. Kini seluruh hidup Mazaya hanya tertumpah untuk Nathan. Karirnya sebagai Account Executive di sebuah perusahaan asing, ditinggalkannya. Kegiatan Mazaya hanya berkutat pada pengobatan dan terapi buat Nathan. Walaupun perkembangan berarti belum juga ditemuinya. Kini Nathan sudah berusia 2 tahun. Tapi ia belum lagi bisa berucap kata-kata dengan artikulasi yang jelas dan bermakna. Kalau anak normal sudah bisa berlari. Nathan baru bisa berjalan dengan merambat ke dinding. Namun Mazaya adalah Ibu yang kuat dan tabah. Ia tetap tersenyum saat kontak mata dengan buah hatinya begitu sulit didapat. Bahkan kelelahan mengurus Nathan dipagi hari tak dirasakannya saat Nathan mengalami insomnia dimalam harinya. Ia tetap menemani Nathan sambil berusaha melakukan interaksi dengan berbagai permainan yang dapat menarik perhatian agar Nathan tidak terus terjerat dalam dunia autisnya.

Sementara Mazaya tenggelam dalam kesibukannya merajut dunia yang seharusnya untuk Nathan. Lain halnya dengan Haykel. Ia sama sekali tak peduli dengan keadaan anaknya. Dulu ia tak pernah pulang lewat jam tujuh malam tapi sekarang, Haykel lebih sering menghabiskan waktunya diluar bersama teman-temannya. Ia memang tidak setegar Mazaya. Terlahir ditengah keluarga bangsawan yang serba berkecukupan membuatnya begitu rapuh dan malu menerima kenyataan yang ada pada Nathan. Tapi Tuhan akan selalu mengirimkan Ibu terbaik pilihanNya pada setiap anak dengan takdir seperti Nathan dan ia akan senantiasa memiliki semangat dan energi berlebih untuk membawanya keluar dari dunia yang melingkupinya saat ini. Dunia dimana hanya ada satu warna, satu bentuk, satu arti dan sulit dimengerti. Dan Mazaya tanpa lelah melobby Tuhan lewat usaha serta doanya dalam menarik buah hatinya dari dunia muram itu.

Mazaya terbelakak tak percaya melihat resep suplemen dan vitamin yang diberikan Dokter Farras. “Sebanyak ini Dok ? Apa bisa Nathan menelan kapsul sebanyak ini dalam sehari ?” “Harus. Kapsul-kapsul itu adalah suplemen dan vitamin untuk membantu tumbuh kembangnya yang lambat”. Mazaya menghela nafas berat. Balita sekecil itu sudah diharus kan akrab dengan segala macam bentuk penyembuhan yang terkadang membuatnya tak nyaman.

Terapi dan pengobatan yang dijalani Nathan saat ini sudah merupakan siksaan batin tersendiri buat Mazaya. Kini, ia diharuskan tega untuk memberi kapsul-kapsul suplemen dan vitamin ke mulut kecilnya setiap hari!. Mazaya menghampiri Haykel yang tengah asyik menonton TV.

“Mas, tadi Dokter Farras meresepkan suplemen-suplemen ini untuk Nathan. Ada 25 kapsul yang harus ditelannya setiap hari.” Suara Mazaya merendah demi melihat air muka suaminya yang dingin tanpa reaksi, sementara tatapannya sama sekali tak beranjak dari acara “Candid Camera”.

“Mas, bantu aku yah… Nathan pasti mengamuk kalau dia tahu harus menelan kapsul sebanyak ini”. “Ah ! minta tolong suster dan Mbok Ipah saja. Masa tiga orang tidak cukup. Memangnya dia Hulk” Sahutnya kasar seraya membanting remote control digenggamannya. Mendengar itu amarah Mazaya langsung memuncak. Kesabarannya habis sudah demi melihat tingkah suaminya yang sudah mati rasa dan tak berhati lagi. Pluk! Asbak rokok seberat 1 kg pun mendarat di kening Haykel.

Haykel berdiri dengan amarah yang tak kalah dahsyatnya. Diraihnya tubuh ringkih Mazaya lalu dilemparnya dengan kasar hingga membentur dinding. “Perempuan kotor ! Itu salahmu dan tanggung jawabmu hingga punya anak idiot seperti itu !” umpatnya kasar. Mazaya ingin membalas tapi segera di relai Mbok Ipah.

“Nathan Bu, ingat Nathan” Bujuk wanita tua itu gemetar. “Selama kamu tak bisa menerima keadaan Nathan, lebih baik tinggalkan saja kami” Ujar Mazaya seraya berlalu dengan mata sembab.

Dan keinginan Mazaya ternyata ditanggapi sangat serius oleh Haykel. Surat ceraipun tiba satu bulan setelah kejadian itu. Tak ada pihak yang dapat mendamaikan mereka lagi. Haykel bagai tengah kerasukan setan dari neraka paling dasar, sementara Mazaya tak punya ruang lagi di batinnya untuk kedukaan lain. Nathan, hanya manusia kecil itu yang ada dibenaknya serta serentetan usaha penyelamatan buatnya. Beruntung keluarga Haykel masih mau berbelas kasihan pada Mazaya dan Nathan. Biaya hidup dan pengobatan Nathan sepenuhnya ditanggung oleh Ayah Haykel. Bahkan rumah yang selama ini mereka tempati dihibahkan untuk Mazaya, hanya mobil yang biasa dipakai Nathan untuk berobat dan terapi tak ada lagi, Haykel dengan tega telah menjualnya. Sehingga Mazaya harus berhemat dengan biaya yang ada, karena taxi adalah pilihan kendaraan paling nyaman buat Nathan saat ini. Bahkan dengan berat hati ia pun harus mem PHK Suster Anis karena keterbatasan dana. Kini, hanya sisa Mbok Ipah dengan segala kekurangannya sebagai pengasuh usia setengah abad. “Kita adalah orang tua pilihan Tuhan. Karena kita memiliki nilai lebih di mataNya dibanding orang tua lain pada umumnya. Sehingga ada Nathan dan Qiandra di kehidupan kita” Ujar Linda saat Mazaya berkunjung kerumahnya dan berkeluh kesah tentang nasibnya. “Kamu beruntung Lin. Ayah Qiandra begitu bertanggung jawab dan bisa menerima keadaan anaknya dengan berbesar hati”.

“Sudahlah Mazaya, pasti ada hikmah dibalik semua ini. Toh Nathan juga masih beruntung memiliki Opa dan Oma yang begitu mengasihinya dari pihakmu dan Haykel”. “Mengapa aku harus menikah dengannya” tangis Mazaya menyesali. Linda memeluk tubuh karibnya yang terguncang tangis. “Jangan pernah menyesali yang telah lalu. Ada Nathan dihadapanmu. Pada suatu saat nanti, dialah yang akan memberi makna paling berarti dikehidupanmu. Usahamu untuk penyembuhan Nathan melebih apa yang sudah aku lakukan buat Qiandra. Lihat saja, dia sudah menunjukkan kemajuan yang berarti khan?” Bujuk Linda lembut. Mazaya mencoba menerima segala masukan dan nasehat dari orang -orang yang bersimpati padanya. Yah, memang hanya Nathan satu -satunya sinar hidup yang masih menyala terang dijiwanya. Mazaya yakin, kelak sinar itu pula yang akan membawanya keluar dari kegelapan yang melingkupi hidup mereka saat ini.

Lima tahun pun berlalu. Usia Nathan genap enam tahun, secara klinis kini ia tak lagi menunjukkan ciri-ciri autis, hanya saja cara ia berkomunikasi masih sering memiringkan kepalanya. Tapi kemajuan pesat menuju normal telah dimiliki Nathan. Ia kini sudah bisa bersepeda roda dua. Meniup sendiri balon-balon ulang tahunnya. Padahal saat ia berusia dua tahun, butuh enam bulan lamanya berlatih, baru mulut kecil itu bisa melakukan gerakan meniup. Namun apapun perubahan yang terjadi pada diri Nathan adalah mukjizat terindah yang sangat disyukuri Ibunya.

Kehidupan Mazaya pun merambat naik. Saat Nathan mulai bisa mandiri. Secara perlahan ia pun kembali memasuki kehidupannya yang pernah dilepaskan demi membentuk masa depan bagi buah hatinya. Mazaya kembali bekerja meskipun harus merambah dari dasar. Hingga akhirnya tak ada ketergantungan materi dengan siapapun. Kini ia telah mampu bernafas lega setelah selama lima tahun seolah bernafas dalam lumpur. Mazaya menggenggam erat jemari Nathan. Wajah mungil yang mewarisi ketampanan Heykal dan garis-garis ketegaran wajah Ibunya itu terlihat tegang. Hari ini adalah final “Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional” yang diikutinya.

“Mama, aku takut kalah” ujarnya ragu. Mazaya tersenyum lembut seraya membelai rambut putranya.

“Nathan khan tadi sudah berdoa dan minta sama Tuhan untuk dikasih kemenangan. Jadi, harus yakin bisa menang. Yang penting bacanya nanti yang bagus ya sayang” Sahutnya memberi semangat. Namun tak urung dada Ibu muda itu terasa sesak, ia takut Nathan kalah dan kecewa karena ia bertanding dengan 7 anak normal lainnya yang terseleksi masuk babak final hari ini. Tapi dari kesemua peserta, hanya Nathan lah yang beriwayat autis.

Mama,
Aku memang terlahir beda
Kataku sulit dicerna
Wajahku tak bersinar ceria
Aku hidup didunia tanpa warna..

Mama,
Ada jemarimu menyaput warna diduniaku
Ada senyummu memberi bentuk di abstraknya hidupku
Ada senandungmu di senyapnya malamku.

Mama,
Kini duniaku tak lagi gulita
Doa mu melebihi mukjizat yang pernah ada
Kini aku hidup seperti mereka, dapat tertawa, bercanda dan berkarya

Terima kasih Mama,
Telah merajut rapi benang-benang masa depanku
Walau kutahu betapa banyak duka, derita dan air mata telah tertumpah
Peluk, cium serta sujudku, hanya untukmu yang selalu tercinta….

Air mata Mazaya menetes deras, ada letupan-letupan bahagia yang begitu dahysat didadanya. Tepuk tangan riuh terdengar dari seluruh penjuru gedung. Semua juri berdiri memberi penghargaan, mungkin karena mereka tahu Nathan adalah penyandang autis yang berhasil menyamai kepintaran anak normal. Bahkan Mazaya hampir tak percaya pada kalimat-kalimat puisi yang begitu jelas diucapkannya. Secara subyektif, Mazaya yakin anaknya lah yang paling bagus dalam hal penampilan dan pembacaan puisi.

Ternyata apa yang diduga Mazaya benar. Pengumuman pemenangpun dibacakan dan… Juara pertama diraih oleh Muhammad Nathan Ibrahim.

Ibu muda itu serta merta memeluk tubuh Nathan yang tiba-tiba terasa dingin. Senyum ceria terpencar diwajah mungilnya. Senyum yang begitu lama diperjuangkan olehnya.

“Mama, itu kan namaku” ujarnya lugu

“Ia Nak, kamu pemenangnya !

Dengan langkah mantap. Nathan pun melangkah menuju panggung penghargaan. Sama sekali tak terlihat ciri-ciri autis pada dirinya. Mazaya memang telah berhasil membawa buah hatinya keluar dari dunia yang tak pernah di harapkan oleh Ibu manapun di jagat ini. Selama lima tahun berjuang, akhirnya Mazaya berhasil mempersembahkan sebuah dunia bagi Nathan. Dunia yang sebenarnya, dimana ia akan mendapatkan banyak pilihan dalam bercita-cita.

Berita kemenangan Nathan yang diliput beberapa media massa, akhirnya sampai juga pada Haykel. Ada yang tercabik-cabik dihatinya. Haru, sesal dan berjuta perasaan berkecamuk dibatinnya. Nathan terlihat begitu gagah dengan piala ditangannya.

Senyumnya mengembang ceria meliputi kesempurnaan wajah tampannya. Ingin rasanya ia berlari memeluk ‘pria kecil’nya yang pernah dicampakkan dan dianggap tak berguna. Sayangnya Haykel tak pernah mengetahui kekuatan yang dimiliki Mazaya. Ia tak pernah menyadari, begitu banyak mukjizat terlimpah dan tercipta untuk seorang Ibu seperti Mazaya.

Ada keinginan dihatinya untuk kembali memasuki kehidupannya yang dulu. Tapi lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk suatu perubahan. Hidup Haykel kini telah diramaikan oleh Natasha dan Mandira – bayi perempuan mungil berusia satu tahun yang terdiagnosa tuna rungu sejak lahir. Karma Tuhan memang selalu nyata. Dulu Haykel pernah menolak kehadiran Nathan, tapi kemudian takdir kembali mempertemukannya dengan Mandira yang menuntut tanggung jawab dan perhatiannya sebagai orang tua. Ia pun akhirnya tersadar setiap anak adalah kado terindah dari Tuhan, hanya terkadang mereka datang dengan sampul yang berbeda. Adakalanya hadir dengan motif indah menawan Namun tak jarang terbungkus dalam sampul buram tanpa warna.

Tapi apapun bentuknya mereka tidak hadir begitu saja apalagi diluar rencana atau ketidak sengajaan. Keberadaannya, selalu membawa pesan atau pembelajaran tersendiri bagi orang dewasa. Alangkah bahagianya jika seorang anak diberitahu bahwa alasan mereka dilahirkan adalah karena ada rencana besar Tuhan dan kedua orang tua mereka yang selalu mempersiapkan sebentuk masa depan indah dan kasih sayang berlimpah.

Ditulis oleh : RIA JUMRIATI


Surat Buat Mama

Mamaku sayang, aku mau cerita sama mama. Tapi ceritanya pake surat ya.Kan, mama sibuk, capek, pulang udah malem. Kalo aku banyak ngomong nanti mama marah kayak kemarin itu, aku jadinya takut dan nangis.

Kalo pake surat kan
Photo: Surat buat mama

Mamaku sayang, aku mau cerita sama mama. Tapi ceritanya pake surat ya.Kan, mama sibuk, capek, pulang udah malem. Kalo aku banyak ngomong nanti mama marah kayak kemarin itu, aku jadinya takut dan nangis.

Kalo pake surat kan mama bisa sambil tiduran bacanya. Kalo ngga sempet baca malem ini bisa disimpen sampe besok, pokoknya bisa dibaca kapan aja deh. Boleh juga suratnya dibawa ke kantor.

Ma, boleh ngga aku minta ganti mbak? Mbak Jum sekarang suka galak,Ma. Kalo aku ngga mau makan, piringnya dibanting di depan aku. Kalo siang aku disuruh tidur melulu, ngga boleh main, padahal mbak kerjanya cuman nonton TV aja. Bukannya dulu kata mama mbak itu gunanya buat nemenin aku main?

Trus aku pernah liat mbak lagi ngobrol sama tukang roti di teras depan. Padahal kata Mama kan ngga boleh ada tukang-tukang yang masuk rumah kan? Kalo aku bilang gitu sama mbak, mbak marah banget dan katanya kalo diaduin sama Mama dia mau berhenti kerja.

Kalo dia berhenti berarti nanti Mama repot ya? Nanti Mama ngga bisa kerja ya? Nanti ngga ada yang jagain aku di rumah ya? Kalo gitu susah ya, Ma? Mbak ngga diganti ngga apa-apa, tapi Mama bilangin dong jangan galak sama aku

Ma, bisa ngga hari Kamis sore Mama nganter aku ke lomba nari Bali? Pak Husin sih selalu nganterin, tapi kan dia cowok, Ma. Ntar yang dandanin Aku siapa? Mbak Jum ngga ngerti dandan. Ntar aku kayak lenong. Kalo Mama kan kalo dandan cantik.

Temen-temen aku yang nganterin juga mamanya. Waktu lomba gambar minggu lalu Pak Husin yang nganter; tiap ada lomba Pak Husin juga yang nganter. Bosen, ma. Lagian aku pingin ngasi liat sama temen-temenku kalo Mamaku itu cantik banget, aku kan bangga,Ma. Temen-temen tuh ngga pernah liat mama. Pernah sih liat, tapi itu tahun lalu pas aku baru masuk SD, kan Mereka jadinya udah lupa tampangnya mama.

Ma, hadiah ulang tahun mulai tahun ini ngga usah dibeliin deh. Uangnya Mama tabungin aja. Trus aku ngga usah dibeliin baju sama mainan mahal lagi deh. Uangnya Mama tabung aja. Kalo uang Mama udah banyak,kan Mama ngga usah kerja lagi. Nah, itu baru sip namanya. Lagian mainanku udah banyak dan lebih asyik main sama Mama kali ya?

Udah dulu ya, ma. Udah ngantuk. I love you Mom,..(aku tanya bu guru katanya artinya “aku cinta padamu,” berarti aku juga boleh mencintai mama ya )

=============================

Coba bayangkan! Bagaimana perasaan seorang ibu jika menerima surat semacam itu dari anak yang dikasihinya? Dan bagaimana pula reaksi seorang ayah jika membaca surat tersebut? Masa bodohkah? Marahkah? Sedihkah? Bingungkah? Atau menantang kita untuk memikirkan kembali prioritas hidup yang kita jalan selama ini?

Kita agaknya memang perlu menyadari tantangan jaman yang berkembang. Ada banyak perbedaan antara konteks jaman ketika kita dibesarkan 40- 50 tahun silam, dengan konteks jaman sekarang. Sebagian dari kita mungkin tak bisa lagi membesarkan anak-anak seperti ketika kita dibesarkan orangtua kita. Jadi, kita memang perlu menemukan pola asuh yang lain, yang berbeda, yang lebih cocok dengan tantangan masyarakat kita saat ini. Dan dalam proses menemukan pilihan-pilihan yang lebih tepat, beberapa pertanyaan dasar mungkin perlu kita jawab dengan jujur. Misalnya, apakah anak-anak dan keutuhan keluarga masih cukup penting artinya bagi kita sebagai pribadi? Atau, tanpa kita sadari sepenuhnya, nilai dan arti anak-anak dan keutuhan keluarga telah mengalami inflasi besar-besaran dalam cara berpikir kita saat ini? Benarkah harta yang paling berharga adalah keluarga?


#Darkguest mama bisa sambil tiduran bacanya. Kalo ngga sempet baca malem ini bisa disimpen sampe besok, pokoknya bisa dibaca kapan aja deh. Boleh juga suratnya dibawa ke kantor.

Ma, boleh ngga aku minta ganti mbak? Mbak Jum sekarang suka galak,Ma. Kalo aku ngga mau makan, piringnya dibanting di depan aku. Kalo siang aku disuruh tidur melulu, ngga boleh main, padahal mbak kerjanya cuman nonton TV aja. Bukannya dulu kata mama mbak itu gunanya buat nemenin aku main?

Trus aku pernah liat mbak lagi ngobrol sama tukang roti di teras depan. Padahal kata Mama kan ngga boleh ada tukang-tukang yang masuk rumah kan? Kalo aku bilang gitu sama mbak, mbak marah banget dan katanya kalo diaduin sama Mama dia mau berhenti kerja.

Kalo dia berhenti berarti nanti Mama repot ya? Nanti Mama ngga bisa kerja ya? Nanti ngga ada yang jagain aku di rumah ya? Kalo gitu susah ya, Ma? Mbak ngga diganti ngga apa-apa, tapi Mama bilangin dong jangan galak sama aku

Ma, bisa ngga hari Kamis sore Mama nganter aku ke lomba nari Bali? Pak Husin sih selalu nganterin, tapi kan dia cowok, Ma. Ntar yang dandanin Aku siapa? Mbak Jum ngga ngerti dandan. Ntar aku kayak lenong. Kalo Mama kan kalo dandan cantik.

Temen-temen aku yang nganterin juga mamanya. Waktu lomba gambar minggu lalu Pak Husin yang nganter; tiap ada lomba Pak Husin juga yang nganter. Bosen, ma. Lagian aku pingin ngasi liat sama temen-temenku kalo Mamaku itu cantik banget, aku kan bangga,Ma. Temen-temen tuh ngga pernah liat mama. Pernah sih liat, tapi itu tahun lalu pas aku baru masuk SD, kan Mereka jadinya udah lupa tampangnya mama.

Ma, hadiah ulang tahun mulai tahun ini ngga usah dibeliin deh. Uangnya Mama tabungin aja. Trus aku ngga usah dibeliin baju sama mainan mahal lagi deh. Uangnya Mama tabung aja. Kalo uang Mama udah banyak,kan Mama ngga usah kerja lagi. Nah, itu baru sip namanya. Lagian mainanku udah banyak dan lebih asyik main sama Mama kali ya?

Udah dulu ya, ma. Udah ngantuk. I love you Mom,..(aku tanya bu guru katanya artinya “aku cinta padamu,” berarti aku juga boleh mencintai mama ya )

=============================

Coba bayangkan! Bagaimana perasaan seorang ibu jika menerima surat semacam itu dari anak yang dikasihinya? Dan bagaimana pula reaksi seorang ayah jika membaca surat tersebut? Masa bodohkah? Marahkah? Sedihkah? Bingungkah? Atau menantang kita untuk memikirkan kembali prioritas hidup yang kita jalan selama ini?

Kita agaknya memang perlu menyadari tantangan jaman yang berkembang. Ada banyak perbedaan antara konteks jaman ketika kita dibesarkan 40- 50 tahun silam, dengan konteks jaman sekarang. Sebagian dari kita mungkin tak bisa lagi membesarkan anak-anak seperti ketika kita dibesarkan orangtua kita. Jadi, kita memang perlu menemukan pola asuh yang lain, yang berbeda, yang lebih cocok dengan tantangan masyarakat kita saat ini. Dan dalam proses menemukan pilihan-pilihan yang lebih tepat, beberapa pertanyaan dasar mungkin perlu kita jawab dengan jujur. Misalnya, apakah anak-anak dan keutuhan keluarga masih cukup penting artinya bagi kita sebagai pribadi? Atau, tanpa kita sadari sepenuhnya, nilai dan arti anak-anak dan keutuhan keluarga telah mengalami inflasi besar-besaran dalam cara berpikir kita saat ini? Benarkah harta yang paling berharga adalah keluarga?

Suara Paling Indah

Seorang tua yang tak berpendidikan tengah mengunjungi suatu kota besar untuk pertama kali dalam hidupnya. Dia dibesarkan di sebuah dusun di pegunungan yang terpencil, bekerja keras membesarkan anak-anaknya, dan kini sedang menikmati kunjungan perdananya ke rumah anak-anaknya yang modern.

Suatu hari, sewaktu dibawa berkeliling kota, orang tua itu mendengar suara yang menyakitka
n telinga. Belum pernah dia mendengar suara yang begitu tidak enak didengar di dusunnya yang sunyi. Dia bersikeras mencari sumber bunyi tersebut. Dia mengikuti sumber suara sumbang itu, dan dia tiba di sebuah ruangan di belakang sebuah rumah, di mana seorang anak kecil sedang belajar bermain biola.

“Ngiiik! Ngoook!” berasal dari nada sumbang biola tersebut.

Saat dia mengetahui dari putranya bahwa itulah yang dinamakan “biola”, dia memutuskan untuk tidak akan pernah mau lagi mendengar suara yang mengerikan tersebut.

Hari berikutnya, di bagian lain kota, orang tua ini mendengar sebuah suara yang seolah membelai-belai telinga tuanya. Belum pernah dia mendengar melodi yang begitu indah di lembah gunungnya, dia pun mencoba mencari sumber suara tersebut. Ketika sampai ke sumbernya, dia tiba di ruangan depan sebuah rumah, di mana seorang wanita tua, seorang maestro, sedang memainkan sonata dengan biolanya.

Seketika, si orang tua ini menyadari kekeliruannya. Suara tidak mengenakkan yang didengarnya kemarin bukanlah kesalahan dari biola, bukan pula salah sang anak. Itu hanyalah proses belajar seorang anak yang belum bisa memainkan biolanya dengan baik.

Dengan kebijaksanaan polosnya, orang tua itu berpikir bahwa mungkin demikian pula halnya dengan agama. Sewaktu kita bertemu dengan seseorang yang menggebu-gebu terhadap kepercayaannya, tidaklah benar untuk menyalahkan agamanya. Itu hanyalah proses belajar seorang pemula yang belum bisa memainkan agamanya dengan baik. Sewaktu kita bertemu dengan seorang bijak, seorang maestro agamanya, itu merupakan pertemuan indah yang menginspirasi kita selama bertahun-tahun, apa pun kepercayaan mereka.

Namun ini bukanlah akhir dari cerita.

Hari ketiga, di bagian lain kota, si orang tua mendengar suara lain yang bahkan melebihi kemerduan dan kejernihan suara sang maestro biola. Menurut Anda, suara apakah itu?

Melebihi indahnya suara aliran air pegunungan pada musim semi, melebihi indahnya suara angin musim gugur di sebuah hutan, melebihi merdunya suara burung-burung pegunungan yang berkicau setelah hujan lebat. Bahkan melebihi keindahan hening pegunungan sunyi pada suatu malam musim salju. Suara apakah gerangan yang telah menggerakkan hati si orang tua melebihi apa pun itu?

Itu suara sebuah orkestra besar yang memainkan sebuah simfoni.

Bagi si orang tua, alasan mengapa itulah suara terindah di dunia adalah, pertama, setiap anggota orkestra merupakan maestro alat musiknya masing-masing; dan kedua, mereka telah belajar lebih jauh lagi untuk bisa bermain bersama-sama dalam harmoni.

“Mungkin ini sama dengan agama,” pikir si orang tua. “Marilah kita semua mempelajari hakikat kelembutan agama kita melalui pelajaran- pelajaran kehidupan. Marilah kita semua menjadi maestro cinta kasih di dalam agama masing-masing. Lalu, setelah mempelajari agama kita dengan baik, lebih jauh lagi, mari kita belajar untuk bermain, seperti halnya para anggota sebuah orkestra, bersama-sama dengan penganut agama lain dalam sebuah harmoni!”

Itulah suara yang paling indah

Sebuah ciuman selamat tinggal

Aku besar di San Pedro. Ayahku seorang nelayan, dan ia cinta sekali pada lautan. Ia mempunyai kapal sendiri, meski berat sekali mencari mata pencaharian di laut. Ia kerja keras sekali dan akan tetap tinggal di
Photo: Sebuah ciuman selamat tinggal

Aku besar di San Pedro. Ayahku seorang nelayan, dan ia cinta sekali pada lautan. Ia mempunyai kapal sendiri, meski berat sekali mencari mata pencaharian di laut. Ia kerja keras sekali dan akan tetap tinggal di laut sampai ia menangkap cukup ikan untuk memberi makan keluarga. Bukan cuma cukup buat keluarga kami sendiri, tapi juga untuk ayah dan ibunya dan saudara - saudara lainnya yang masih dirumah.


Ayahku sosoknya besar, orangnya kuat dari menarik jala dan memerangi lautan demi mencari ikan. Asal kau dekat saja padanya, wuih, bau dia sudah mirip kayak lautan. Ia gemar memakai mantel cuaca-buruk tuanya yang terbuat dari kanvas dan pakaian kerja dengan kain penutup dadanya. Topi penahan hujannya sering ia tarik turun menutupi alisnya. Tak peduli berapapun ibuku mencucinya, tetap akan tercium bau lautan dan amisnya ikan.



Kalau cuaca buruk, ia akan mengantarku ke sekolah. Ia punya mobil truk tua yang dipakainya dalam usaha perikanan ini. Truk itu bahkan lebih tua umurnya daripada ayahku. Bunyinya meraung dan berdentangan sepanjang perjalanan. Sejak beberapa blok jauhnya kau sudah bisa mendengarnya. Saat ayah mengantarku menggunakan truk menuju sekolah, aku merasa menciut ke dalam tempat duduk, berharap semoga bisa menghilang. Hampir separuh perjalanan, ayah sering mengerem mendadak dan lalu truk tua ini akan menyemburkan suatu kepulan awan asap. Ia akan selalu berhenti di depan sekali, dan kelihatannya setiap orang akan berdiri mengelilingi dan menonton. Lalu ayah akan menyandarkan diri ke depan, dan memberiku sebuah ciuman besar pada pipiku dan memujiku sebagai anak yang baik. Aku merasa agak malu, begitu risih. Maklumlah, aku sebagai anak umur dua-belas, dan ayahku menyandarkan diri kedepan dan menciumi aku selamat tinggal!


Hingga suatu hari. kuputuskan untuk untuk memberitahunya sebenarnya aku terlalu tua untuk suatu kecupan selamat tinggal. Waktu kami sampai kesekolah dan berhenti, seperti biasanya ayah sudah tersenyum lebar.Ia mulai memiringkan badannya kearahku, tetapi aku mengangkat tangan dan berkata, "Jangan, ayah".


Itu pertama kali aku berkata begitu padanya, dan wajah ayah tampaknya begitu terheran. Aku bilang, "Ayah, aku sudah terlalu tua untuk ciuman selamat tinggal. Sebetulnya aku sudah terlalu tua bagi segala macam kecupan".


Ayahku memandangiku untuk saat yang lama sekali, dan matanya mulai basah.


Belum pernah kulihat dia menangis sebelumnya. Ia memutar kepalanya, pandangannya menerawang menembus kaca depan. "Kau benar", katanya. "Kau sudah jadi pemuda besar……seorang pria. Aku tak akan menciumimu lagi", lanjutnya.


Mendengar hal itu, aku merasa lega sekali karena bisa terlepas dari "kecupan selamat tinggal" yang selalu diberikan ayahku padaku itu. akan tetapi, setelah melihat reaksinya, aku jadi sedikit ikut merasa bersalah kepada ayahku. 


Tidak berselang lama, ayah pergi melaut. sebagian besar armada kapal nelayan merapat dipelabuhan, tapi kapal ayah tidak. pada saat itu aku berpikir, "mungkin hari ini hasil tangkapannya sedikit, hingga Ia masi dilaut untuk menangkap ikan", maklum, Ia punya keluarga besar yang harus diberi makan", pikirku.


Detikpun berganti menit. Menitpun berganti jam. sudah berjam-jam kami menunggu, Akan tetapi ayahku belum juga kembali, Akhirnya akupun mengajak para nelayan yang lain untuk mencari Ayah. ketika sampai ditengah lautan, aku tercengang. aku menemukan kapal ayahku! akan tetapi, Kapalnya ditemukan terapung dengan jala yang separuh terangkat dan separuhnya lagi masih ada dilaut. Pastilah ayah tertimpa badai dan ia mencoba menyelamatkan jala dan semua pengapung-pengapungnya. Melihat itu, kami segera berusaha mencari dimana ayahku, hingga akhirnya kami menemukan sesosok tubuh sedang mengapung di tengah lautan. oh tidak.. ITU ADALAH AYAHKU!! 



Masih terbayang saat-saat terakhir ayahku memberikan ciuman selamat tinggal padaku, tetapi aku menolaknya. Rupanya itulah "ciuman selamat tinggal terakhir" kepadaku.


Aku sangat menyesal,,,..Kalian tak bisa bayangkan apa yang akan kukorbankan hanya sekedar untuk mendapatkan lagi sebuah ciuman pada pipiku….untuk merasakan wajah tuanya yang kasar……untuk mencium bau air laut dan samudra darinya…..untuk merasakan tangan dan lengannya merangkul leherku.


Ahh, sekiranya saja aku jadi pria dewasa saat itu., aku pastilah tidak akan pernah memberi tahu ayahku bahwa aku terlalu tua ‘tuk sebuah ciuman selamat tinggal.


Semoga kita tidak menjadi terlalu tua untuk menunjukkan cinta kasih kita…..


(Thomas Charles Clary)


#Darkguest laut sampai ia menangkap cukup ikan untuk memberi makan keluarga. Bukan cuma cukup buat keluarga kami sendiri, tapi juga untuk ayah dan ibunya dan saudara - saudara lainnya yang masih dirumah.


Ayahku sosoknya besar, orangnya kuat dari menarik jala dan memerangi lautan demi mencari ikan. Asal kau dekat saja padanya, wuih, bau dia sudah mirip kayak lautan. Ia gemar memakai mantel cuaca-buruk tuanya yang terbuat dari kanvas dan pakaian kerja dengan kain penutup dadanya. Topi penahan hujannya sering ia tarik turun menutupi alisnya. Tak peduli berapapun ibuku mencucinya, tetap akan tercium bau lautan dan amisnya ikan.



Kalau cuaca buruk, ia akan mengantarku ke sekolah. Ia punya mobil truk tua yang dipakainya dalam usaha perikanan ini. Truk itu bahkan lebih tua umurnya daripada ayahku. Bunyinya meraung dan berdentangan sepanjang perjalanan. Sejak beberapa blok jauhnya kau sudah bisa mendengarnya. Saat ayah mengantarku menggunakan truk menuju sekolah, aku merasa menciut ke dalam tempat duduk, berharap semoga bisa menghilang. Hampir separuh perjalanan, ayah sering mengerem mendadak dan lalu truk tua ini akan menyemburkan suatu kepulan awan asap. Ia akan selalu berhenti di depan sekali, dan kelihatannya setiap orang akan berdiri mengelilingi dan menonton. Lalu ayah akan menyandarkan diri ke depan, dan memberiku sebuah ciuman besar pada pipiku dan memujiku sebagai anak yang baik. Aku merasa agak malu, begitu risih. Maklumlah, aku sebagai anak umur dua-belas, dan ayahku menyandarkan diri kedepan dan menciumi aku selamat tinggal!


Hingga suatu hari. kuputuskan untuk untuk memberitahunya sebenarnya aku terlalu tua untuk suatu kecupan selamat tinggal. Waktu kami sampai kesekolah dan berhenti, seperti biasanya ayah sudah tersenyum lebar.Ia mulai memiringkan badannya kearahku, tetapi aku mengangkat tangan dan berkata, "Jangan, ayah".


Itu pertama kali aku berkata begitu padanya, dan wajah ayah tampaknya begitu terheran. Aku bilang, "Ayah, aku sudah terlalu tua untuk ciuman selamat tinggal. Sebetulnya aku sudah terlalu tua bagi segala macam kecupan".


Ayahku memandangiku untuk saat yang lama sekali, dan matanya mulai basah.


Belum pernah kulihat dia menangis sebelumnya. Ia memutar kepalanya, pandangannya menerawang menembus kaca depan. "Kau benar", katanya. "Kau sudah jadi pemuda besar……seorang pria. Aku tak akan menciumimu lagi", lanjutnya.


Mendengar hal itu, aku merasa lega sekali karena bisa terlepas dari "kecupan selamat tinggal" yang selalu diberikan ayahku padaku itu. akan tetapi, setelah melihat reaksinya, aku jadi sedikit ikut merasa bersalah kepada ayahku.


Tidak berselang lama, ayah pergi melaut. sebagian besar armada kapal nelayan merapat dipelabuhan, tapi kapal ayah tidak. pada saat itu aku berpikir, "mungkin hari ini hasil tangkapannya sedikit, hingga Ia masi dilaut untuk menangkap ikan", maklum, Ia punya keluarga besar yang harus diberi makan", pikirku.


Detikpun berganti menit. Menitpun berganti jam. sudah berjam-jam kami menunggu, Akan tetapi ayahku belum juga kembali, Akhirnya akupun mengajak para nelayan yang lain untuk mencari Ayah. ketika sampai ditengah lautan, aku tercengang. aku menemukan kapal ayahku! akan tetapi, Kapalnya ditemukan terapung dengan jala yang separuh terangkat dan separuhnya lagi masih ada dilaut. Pastilah ayah tertimpa badai dan ia mencoba menyelamatkan jala dan semua pengapung-pengapungnya. Melihat itu, kami segera berusaha mencari dimana ayahku, hingga akhirnya kami menemukan sesosok tubuh sedang mengapung di tengah lautan. oh tidak.. ITU ADALAH AYAHKU!!



Masih terbayang saat-saat terakhir ayahku memberikan ciuman selamat tinggal padaku, tetapi aku menolaknya. Rupanya itulah "ciuman selamat tinggal terakhir" kepadaku.


Aku sangat menyesal,,,..Kalian tak bisa bayangkan apa yang akan kukorbankan hanya sekedar untuk mendapatkan lagi sebuah ciuman pada pipiku….untuk merasakan wajah tuanya yang kasar……untuk mencium bau air laut dan samudra darinya…..untuk merasakan tangan dan lengannya merangkul leherku.


Ahh, sekiranya saja aku jadi pria dewasa saat itu., aku pastilah tidak akan pernah memberi tahu ayahku bahwa aku terlalu tua ‘tuk sebuah ciuman selamat tinggal.


Semoga kita tidak menjadi terlalu tua untuk menunjukkan cinta kasih kita…..


(Thomas Charles Clary)


Sometimes Good People Do Evil things

Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman dan pengajaran……
Sebagai ibu kita patut juga menghalang perbuatan suami kita memukul especially pada anak2 yg masih kecil dan tak tau apa2.
Mengajar dgn cara memukul bukanlah cara terbaik, mungkin sudah sampai waktunya
untuk badan2 kebajikan educate org M’sia untuk praktikkan konsep ‘time out” jika anak2 buat salah.
**
**********

Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar -meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah semasa keluar bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Bersendirian di rumah dia kerap dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja bermain diluar, tetapi pintu pagar tetap dikunci.

Bermainlah dia sama ada berayun-ayun di atas buaian yang dibeli bapanya,ataupun memetik bunga raya, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi kerana lantainya terbuat dari marmer,coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya… kerana mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas.Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. Hari itu bapak dan ibunya bermotor ke tempat kerja kerana macet ada perayaan Thaipusam. Setelah penuh coretan yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.

Pulang petang itu, terkejut pasangan itu melihat kereta yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini?” Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya.

Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu… !” “kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi. Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Ita yg membuat itu abahhh.. cantik kan!” katanya sambil memeluk abahnya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali2 kw telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan.Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa?. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya. Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah.

Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka2nya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua-dua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. “Oleskan obat saja!” jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Ita demam…” jawap pembantunya ringkas.”Kasih minum panadol ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lg pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap”

kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Doktor mengarahkan ia dirujuk ke hospital kerana keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu.”Tidak ada pilihan..” katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong kerana gangren yang terjadi sedah terlalu parah.”Ia sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah” kata doktor.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar madandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang suntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran2 melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

“Abah.. Mama… Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau ayah pukul. Ita tak mau jahat. Ita sayang abah.. sayang mama.” katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.”Ita juga sayang Kak Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung histeris.”Abah.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa ambil.. Ita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi,” katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.

“jika tidak dapat apa yang kita suka…belajarlah utk menyukai apa yang kita dapat..”
*SoMeTiMeS GoOd PeOpLe Do EvIl ThiNgs…

Mengintip Orang Pacaran

Ada seorang pemuda yg hobby.nya ngintip org pacaran?
Rhonny punya kebiasaan jelek, yaitu suka ngintip orang yg sedang pacaran, tempat favoritnya utk mengintip adalah di atas pohon, dmna di bawahnya sering digunakan utk pacaran.
Seperti biasanya
malam itu Rhonny udah stand by di atas pohon, untuk mengintip, dan benar aja tak berapa lama datang pasangan muda mudi. Karena dianggap sepi dan
aman pasangan tsb akhirnya berbuat diluar batas...

*Rhonny benar2 puas mengintip nya♥♥*

setelah selesai bercinta mrk ngobrol ²

Watti : mas …..aku takut hamil
Warso : gak mungkin hamil, kan baru sekali ini...
Wati : tapi kata temenku bisa mas, gimana donk
Warso : kalo bener hamil, yach..kita serahkan aja sama yang DI ATAS

Tiba2 Ronny turun dari pohon dan marah2 "(•͡˘˛˘ •͡ ") βåђђ• ENAK AJA LU, GUA CUMA NGINTIP, LU MINTA GUA PULA YG TANGGUNG JAWAB, GAK BISAA.!!!
Нåå•⌣•нåå•⌣•нåååå ------

24 Nov 2012

Interview With God

Men : Slmt malam Tuhan, sekiranya Tuhan punya waktu sedikit aku ingin bicara.
GOD : Ooo..waktukU adalah KEKEKALAN, tdk ada masalah ttg Waktu. Apa pertanyaanmu?
Men : Tks.. Apa yg paling mengherankan bagiMU tentang kami manusia?
GOD : Hahaha.. kalian itu makhluk yg aneh.
*. Pertama, suka mencemaskan masa Depan, sampai lupa hari ini.
*. Ke2, kalian hidup seolah olah tidak
bakal mati.
*. Ke3, kalian cepat bosan sebagai anak-anak dan terburu-buru ingin dewasa. Namun stlh dewasa rindu lagi jadi anak2 : suka bertengkar, ngambek, dan ribut karena soal2 sepele.
*. Lalu Ke4, kalian rela kehilangan kesehatan demi mengejar uang, tp membayarnya kembali utk mengembalikan kesehatan itu.
Hal2 begitulah yang membuat hidup kalian susah.

Men : Lantas apa nasihat Tuhan agar kami bisa hidup BAHAGIA ?
GOD : sebenarnya semua nasihat sudah pernah diberikan. Inilah satu lagi keanehan kalian : Suka Melupakan nasihatKU.
-. Baiklah Ku ulangi lagi ya beberapa yg terpenting
1. kalian harus sadar bahwa mengejar rejeki adalah sebuah kesalahan. Yang seharusnya kalian lakukan ialah menata diri agar kalian layak dikucuri rejeki. jadi jangan mengejar rejeki, tetapi biarlah rejeki yang mengejar kalian.
2. Ingat : "siapa" yang kalian miliki itu lbh berharga dari pada "apa" yang kalian punyai. Perbanyaklah teman, kurangi musuh.
3. Jgn bodoh dgn cemburu dan membandingkan yg dimiliki org lain. Melainkan Bersyukurlah dgn apa yg sdh kalian terima. Khususnya, kenalilah talenta dan potensi yg kalian miliki lalu kembangkanlah itu sebaik-baiknya, maka kalian akan menjadi manusia Unggul. Otomatis Rejeki yg akan mengejar kalian.
4. Ingat orang yg disebut Kaya bukanlah dia yg berhasil mengumpulkan yg paling banyak, tetapi adalah dia yg paling "sedikit" memerlukan, sehingga masih sanggup memberi kpd sesamanya...

Telur dan Tempe Gosong

Cerita yang sangat luar biasa ..

Dua puluh thn telah berlalu, namun masih terbayang jelas kenangan indah itu:

Suatu malam, ibu yg bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu, jam tujuh malam ibu selesai menghidangkan makan malam utk ayah yg sgt sederhana berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Sayangnya krn men
gurusi adik yg merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong! Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tdk ϐίsα berbuat banyak, minyak gorengnya sdh habis. Kami menunggu dgn tegang apa reaksi ayah yg pulang kerja, pasti sdh capek melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Luar biasa ! Ayah dgn tenang menikmati dan memakan semua yg disiapkan ibu dgn tersenyum, dan bahkan berkata, "Bu terima kasih ya!" Lalu ayah terus menanyakan kegiatan sy & adik di sekolah.

Selesai makan, masih di meja makan, sy mendengar mama meminta maaf krn telor & tempe yg gosong itu & satu hal yg tidak pernah sy lupakan adalah apa yg ayah katakan: "Sayang, aku suka telor & tempe yg gosong."

Sebelum tidur, sy pergi utk memberikan ciuman selamat tidur kpd ayah, sy bertanya apakah ayah benar-benar menyukai telur & tempe gosong?"

Ayah memeluk sy erat dg kedua lengannya yg kekar & berkata, "Anakku, ibu sdh bekerja keras sepanjang hari & dia benar-benar sdh capek, Jadi sepotong telor & tempe yg gosong tdk akan menyakiti siapa pun kok!"

Ini pelajaran yg saya praktekkan di tahun-tahun berikutnya; "Belajar menerima kesalahan orang lain, adalah satu kunci yg sangat penting utk menciptakan sebuah hubungan yg sehat, bertumbuh & abadi. Ingatlah emosi tdk akan pernah menyelesaikn masalah yg ada & selalulah berpikir dewasa mengapa sesuatu hal itu bs terjdi pasti punya alasannya sndri... Jgnlah kta menjdi org yg egois hanya mau dimgrti, tpi tdk mau mgrti;)

“Tua itu pasti, tapi Dewasa itu PILIHAN, & Manusia yg dewasa adlh manusia PILIHAN” ({})

Akiong Nyontek


Orang tua si akiong dipanggil Kepala Sekolah karena anaknya sering kali menyontek kertas ujian milik si akong, teman duduk sebelahnya..

Orang Tua akiong : pak, Apa buktinya kalau anak saya nyontek..?

Kepala Sekolah : Salah satu buktinya yah ini, pada waktu ujian sejarah. Pertanyaan No. 1 "Siapa pengarang buku Habis Gelap Terbitlah Terang?"

si akong jawab "R.A. Kartini",
si akiong juga
jawab "R.A. Kartini".

Orang tua : "Lha, jawaban kan bisa saja sama karena si akiong kan belajar sebelum ulangan.

Kepala Sekolah : "Ya, mungkin saja sama.
Tapi coba dong Bapak lihat pertanyaan ke-2

"Di mana R.A. Kartini dilahirkan?"
si akong jawab "di Jepara",
si akiong juga jawab "di Jepara".

Orang Tua : "lho apanya yg aneh?
itu sih memang kebetulan dia bisa jawab. Bapak tidak cukup bukti untuk menyatakan anak saya nyontek.
Bisa saja malah si akong yg nyontek pekerjaan anak saya.

Kepala Sekolah : "Bapak betul, bisa saja itu kebetulan, tapi coba dong Bapak lihat pertanyaan ke-3

"Tahun berapa terjadi Perang Diponegoro..?",

si akong menjawab "GUE NGGA TAU..",
si akiong menjawab " Akong aj ngga tau, APALAGI GUE !!".

Orang tua akiong jatuh ngedubrakk! X_X =))..

Menghilangkan Mitos Ketika Anda Jatuh Cinta

KETIKA ANDA JATUH CINTA
Menghilangkan Prasangka Mitos Yang Membuat Anda
Bingung

FILL YOUR LIVE WITH LOVE Diambil dari Kerygma No 191 Vol.16 – Juni 2006, hal. 12-15, oleh Bo Sanchez.

Photo: KETIKA ANDA JATUH CINTA
Menghilangkan Prasangka Mitos Yang Membuat Anda
Bingung

FILL YOUR LIVE WITH LOVE Diambil dari Kerygma No 191 Vol.16 – Juni 2006, hal. 12-15, oleh Bo Sanchez.

Mitos 1 : “CINTA AKAN MENGUASAI SEGALANYA”

Ini adalah mitos yang rumit. Karena cinta – seperti yang didefinisikan akan menguasai
segalanya. Tetapi cinta – seperti yang didefinisikan pasangan bermata kaca – tidak demikian. Jika anda percaya mitos ini, anda akan melakukan hal berikut :

1. Anda mengabaikan sebagian besar rintangan dalam hubungan anda. Semua yang anda kenal bertanya mengapa anda memilih makhluk dari luar angkasa itu sebagai pacar anda.
Sahabat anda menyarankan untuk menyingkirkan dia. Keluarga anda menyarankan untuk melempar dia dari kendaraan. Pemilik toko seberang jalan menyarankan anda untuk menaruh racun dalam minuman dia. Tapi anda menolak – karena anda jatuh cinta. Itulah sebabnya ada
lagu yang berjudul “Engkau dan aku melawan dunia”. Sahabat anda berkomentar, “Tetapi dia telah menjadi pengangguran selama 3 tahun ini!”. Dan anda berkata, “Dia berjiwa bebas. Dia merasa terkurung ketika dia berada di dalam kantor. (Dengan kata lain, dia adalah
seorang yang tidak disiplin, gelandangan yang malas). Teman kantor anda berkata, “Dia selalu menggoda wanita lain!” Dan anda berkata, “Tidak, dia hanya bersikap ramah.” (Dengan kata lain, dia adalah seorang penggoda). Sepupu anda berkata, “Dia memakai obat terlarang. Dia memiliki bekas lubang jarum di sepanjang lengannya.” Dan anda berkata, “Tidak. Dia menyumbang darah ke PMI.” (Ouch).

2. Anda bertahan dalam hubungan beracun, dengan harapan cinta anda akan mengubah dia. Pernikahan tidak mengubah siapapun. Bahkan jika 3 pemimpin pernikahan tersebut. Orang yang anda bawa ke masuk  akan menjadi orang yang sama yang anda bawa keluar. Dia tidak berubah sedikitpun. Faktanya, pernikahan memperlihatkan lebih nyata hal yang tersembunyi. Jika dia egois sebelum dia menikah, dia akan lebih egois setelah menikah. Jika dia suka mengkritik sebelum dia menikah, dia akan lebih banyak mengkritik setelah menikah. Inilah kebenarannya : Anda memerlukan lebih dari perasaan cinta untuk menjalin hubungan. Anda perlu karakter dewasa, komitmen penuh dan kecocokan yang minimal. Terutama kecocokan dalam area nilai dan misi hidup. Saya mendengar orang berkata, “Kami cocok. Nama kami bermula dari huruf yang sama yaitu J. Nama saya Julie dan nama dia Julio. Kami sama-sama lahir di bulan Juli.” Wow. Hal itu sangat menyentuh, saya ingin menangis.

Mitos 2 : “JIKA ITU ADALAH CINTA SEJATI, ANDA AKAN
TAHU DI SAAT ANDA BERTEMU DENGANNYA”

Saya yakin anda pernah mengalami hal ini. Anda berada dalam ruangan penuh orang. Anda dikelilingi oleh percakapan yang membosankan dan berisik ketika tiba-tiba, seorang pria tampan masuk. Mata anda saling bertatapan. Seketika, waktu terasa berhenti. Alam semesta berhenti bergerak. Semua penglihatan anda seakan kabur kecuali pria yang menarik yang ada didepan anda. Keributan keramaian menjadi tenang dan ,entah darimana, anda mendengar musik biola yang lembut. Satu minggu kemudian, dia menjadi pacar anda. Beberapa minggu kemudian, anda menemukan bahwa pacar anda adalah seorang pembohong, terlibat hutang kartu kredit, meminjam uang dari semua pacarnya ( anda adalah pacar kedelapan selama enam bulan). Pikiran
anda berkata, “Putuskan dia.” Hati anda berkata, “Tapi itu adalah cinta pada pandangan pertama!” Berikut adalah konsekuensinya :

1. Anda terfokus dengan keajaiban moment pertama, sehingga anda menjadi buta dengan sisi gelap dari hubungan. Enam dari tujuh hari seminggu , anda bertengkar dengan pacar anda. Tapi anda tidak bisa melepasnya karena anda bertemu dalam moment yang ajaib. Kunci mobil anda jatuh dan dia mengambilnya untuk anda, lalu mata anda saling bertatapan, anda mencium deodorannya, dan anda menjatuhkan kunci anda kembali. Bagaimana mungkin anda tidak ditakdirkan satu sama lain?

2. Anda menjadi seorang pecandu cinta pada pandangan pertama sehngga anda melewatkan “hal yang sebenarnya”. Seorang wanita pintar berkata kepadaku, “Bo, ada seorang pria yang mendekati saya. Dia baik, dia bertanggungjawab, dia mempunyai pekerjaan bagus.” “Saya bisa mendengar kata ‘tapi’”,kataku. “Tapi saya tidak merasakan kilauan cahaya.” ,katanya sambil menggigit bibir. “Tidak ada musik biola yang mengalun ya ?”, kataku. “Tidak ada. Ketika saya melihat dia, musik latar yang terdengar adalah lululalu-lalulalulalei.” “Dengar. Anda tidak
memerlukan moment pertama yang ajaib untuk bertemu dengan calon suami anda. Hal-hal yang penting adalah karakter dewasa, tanggung jawab keuangan, kemampuan untuk berkomitmen, misi dan nilai hidup yang cocok.” Saya kembali bertemu dengan wanita ini pada pernikahan dia, dan sebelum dia berjalan menuju altar, dia berbisik kepadaku, “Apakah kamu mendengar musik biola, Bo? Sangat keras dan jelas.” Mencari pasangan tidak harus menjadi cinta pada pandangan pertama. Faktanya, pernikahan dengan sedikit penyesuaian adalah pernikahan antara teman yang sudah saling kenal selama bertahun-tahun sebelum mereka menyadari mereka adalah pasangan pernikahan yang cocok. Apa itu cinta pada pandangan pertama ? Kerap kali, itu adalah nafsu pada pandangan pertama. Atau kegila-gilaan pada pandangan pertama. Jangan terlalu bergantung pada hal demikian. Kebenarannya adalah : Diperlukan sesaat untuk merasakan kegila-gilaan tapi cinta sejati memerlukan waktu seumur hidup.

Mitos 3 : “JIKA ITU ADALAH CINTA SEJATI, MAKA ANDA
AKAN MERASAKAN HAL YANG SAMA SELAMANYA”

Tidak, anda tidak akan. Berikut konsekuensi jika anda mempercayai mitos ini :

1. Anda panik ketika perasaan itu menghilang, dan berpikir apakah pernikahan anda telah berakhir dan apakah anda benar-benar mencintai sejak awal. Bayangkan malam ketika bulan madu anda. Istri anda sedang tidur. Gorden katun berayun ditiup udara dingin. Anda memandang wajahnya. Anda mengamati pipinya dan bulu matanya. Dan juga hidungnya. Bibirnya. Dan tiba-tiba dia mendengkur ,” Ngggggoork.” Bagaimana anda bereaksi? Karena saat itu adalah bulan madu anda, anda berkata, “Betapa lucunya.” Enam bulan berlalu, skenario yang sama terjadi lagi. Istri anda sedang tidur. Dan gorden yang sama berayun ditiup udara dingin. Dan anda medengar dia mendengkur, “Ngggggoork”. Apa yang anda katakan ? “Ssstttttttt, Sayang! Kamu terdengar seperti kapal laut!” Apa yang telah terjadi ? Perasaan itu telah pergi. Dengarlah tanggapan saya : Itu adalah hal yang normal. Itu terjadi pada semua orang. Tapi itu tidak berarti cinta anda telah lenyap. Jadi jangan panik ! Anda bisa mengambil keputusan untuk mencintai kapal laut yang mendengkur.

2. Anda mulai menyalahkan pasangan anda atas hilangnya perasaan cinta.
Ini hal yang sangat gila. Namun banyak orang melakukannya : Ketika kita tidak merasakan cinta, kita berpikir itu adalah kesalahan pasangan. Dan kemudian kita bertengkar. Sekali lagi, kita kehilangan cinta karena kita adalah manusia. Itu bukan salah siapapun. Saat anda kehilangan cinta, pekerjaan dimulai. Biarkan saya menjelaskan. Ini adalah hal yang paling penting yang akan saya utarakan (Saya mendapatkan ini dari Scott Peck dari buku terlarisnya, The Road Less Travelled). Jatuh cinta bukanlah cinta. Inilah sebabnya, ketika anda jatuh cinta :

a. Tidak memerlukan keputusan. Jatuh cinta terjadi begitu saja.
b. Tidak memerlukan usaha. Jatuh cinta itu seperti, ya jatuh.
c. Tidak memerlukan kerja keras. Jatuh cinta itu seperti disengat oleh serangga cinta.

Di lain pihak, cinta sejati memerlukan tiga hal tersebut : keputusan, usaha dan banyak kerja keras.  cinta adalah perintah. Anda yang membuat cinta terjadi. Jadi cinta sejati
dapat terjadi setelah anda tidak jatuh cinta. Ketika anda memilih untuk mencintai walaupun anda tidak ingin melakukannya – itulah cinta sejati. Dan itulah dasar dari pernikahan yang kekal.

Mitos 4 : “PASANGAN ANDA AKAN MELENGKAPI ANDA SEPENUHNYA”

Sekali lagi, karena jatuh cinta memuaskan anda sepenuhnya – anda menginginkan kepuasan itu untuk selamanya. Itu tak akan terjadi. Konsekuensinya ? Anda akan gagal mengenali hubungan yang baik karena pasangan anda tidak memenuhi keperluan yang seharusnya anda penuhi sendiri. Inilah kebenarannya :
Pasangan yang tepat akan memenuhi sebagian besar kebutuhan anda tetapi tidak semuanya. Ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan oleh suami anda. Harga diri anda. Hidup rohani anda. Kebahagiaan pribadi anda. Ini adalah hal-hal yang anda harus usahakan sendiri. Saya telah bertemu dengan banyak orang yang berpikir mereka tidak puas dengan pernikahan mereka. Pada kenyataannya, mereka tidak puas dengan diri mereka sendiri. Saya telah bertemu dengan banyak orang yang berpikir mereka bosan dengan pernikahan mereka. Dan mereka mengeluh betapa membosankannya suami atau istri mereka – dalam kenyataan, mereka bosan dengan hidup mereka. Penuhilah kebutuhan anda sendiri. Carilah kebahagiaan anda bersama Tuhan. Temukan tempat anda, panggilan anda, takdir anda. Lalu bagikan kebahagiaan anda dengan pasangan anda.

Mitos 5 : “JIKA ITU ADALAH CINTA SEJATI, MAKA ANDA TIDAK AKAN TERTARIK DENGAN ORANG LAIN LAGI”

Jika anda percaya mitos ini, anda akan panik ketika anda tertarik kepada orang lain, mempertanyakan cinta yang anda miliki untuk pasangan anda. Seorang pria berkata padaku, “Bo, saya mencintai istri saya. Atau saya berpikir demikian. Tapi saya bertemu seorang wanita di kantor saya. Dia berdandan dengan bagus. Dia wangi. Dia memakai rok pendek dengan belahan. Ketika saya pulang, istri saya memakai kain yang menjemukan. Rambutnya tidak tertata. Dia berbau cuka. Aduh, apakah saya tertarik dengan wanita di kantor ?” Tetarik dengan orang lain adalah normal – bahkan jika anda mempunyai pernikahan yang bahagia. Tetapi tertarik dengan orang lain bukan berarti jatuh dalam perzinahan. Setiap kali anda memikirkan wanita lain, disiplinkan hati anda dan katakan, “Rumah ! Rumah!” dan pimpin hati anda kembali pada istri anda. Karena jika anda menambahkan ketertarikan anda dengan fantasi dan terus memikirkan wanita lain, hal itu akan bertumbuh. Tetapi jika anda mengabaikan ketertarikan anda, hal itu akan reda secara alami.

Langkah-langkah Bo:
1. Renungkan pengalaman “jatuh cinta” masa lalu anda. Apakah anda bersikap bijaksana atau bodoh ? Mengapa? Apa pelajaran yang anda ambil ?

2. Jika anda sekarang berada dalam pertunangan atau hubungan yang mantap, apakah anda merasa bersikap benar terhadap pengalaman “cinta” anda ? Mengapa?

3. Jika anda sudah menikah, apakah anda menjaga pernikahan dan hati anda dengan hidup anda? Bagaimana cara anda melakukannya?

Diambil dari Kerygma No 191 Vol.16 – Juni 2006, hal. 12-15, oleh Bo Sanchez.

-Darkguest-
Fanspage : Ruang Bacaan Mitos 1 : “CINTA AKAN MENGUASAI SEGALANYA”

Ini adalah mitos yang rumit. Karena cinta – seperti yang didefinisikan akan menguasai
segalanya. Tetapi cinta – seperti yang didefinisikan pasangan bermata kaca – tidak demikian. Jika anda percaya mitos ini, anda akan melakukan hal berikut :

1. Anda mengabaikan sebagian besar rintangan dalam hubungan anda. Semua yang anda kenal bertanya mengapa anda memilih makhluk dari luar angkasa itu sebagai pacar anda.
Sahabat anda menyarankan untuk menyingkirkan dia. Keluarga anda menyarankan untuk melempar dia dari kendaraan. Pemilik toko seberang jalan menyarankan anda untuk menaruh racun dalam minuman dia. Tapi anda menolak – karena anda jatuh cinta. Itulah sebabnya ada
lagu yang berjudul “Engkau dan aku melawan dunia”. Sahabat anda berkomentar, “Tetapi dia telah menjadi pengangguran selama 3 tahun ini!”. Dan anda berkata, “Dia berjiwa bebas. Dia merasa terkurung ketika dia berada di dalam kantor. (Dengan kata lain, dia adalah
seorang yang tidak disiplin, gelandangan yang malas). Teman kantor anda berkata, “Dia selalu menggoda wanita lain!” Dan anda berkata, “Tidak, dia hanya bersikap ramah.” (Dengan kata lain, dia adalah seorang penggoda). Sepupu anda berkata, “Dia memakai obat terlarang. Dia memiliki bekas lubang jarum di sepanjang lengannya.” Dan anda berkata, “Tidak. Dia menyumbang darah ke PMI.” (Ouch).

2. Anda bertahan dalam hubungan beracun, dengan harapan cinta anda akan mengubah dia. Pernikahan tidak mengubah siapapun. Bahkan jika 3 pemimpin pernikahan tersebut. Orang yang anda bawa ke masuk akan menjadi orang yang sama yang anda bawa keluar. Dia tidak berubah sedikitpun. Faktanya, pernikahan memperlihatkan lebih nyata hal yang tersembunyi. Jika dia egois sebelum dia menikah, dia akan lebih egois setelah menikah. Jika dia suka mengkritik sebelum dia menikah, dia akan lebih banyak mengkritik setelah menikah. Inilah kebenarannya : Anda memerlukan lebih dari perasaan cinta untuk menjalin hubungan. Anda perlu karakter dewasa, komitmen penuh dan kecocokan yang minimal. Terutama kecocokan dalam area nilai dan misi hidup. Saya mendengar orang berkata, “Kami cocok. Nama kami bermula dari huruf yang sama yaitu J. Nama saya Julie dan nama dia Julio. Kami sama-sama lahir di bulan Juli.” Wow. Hal itu sangat menyentuh, saya ingin menangis.

Mitos 2 : “JIKA ITU ADALAH CINTA SEJATI, ANDA AKAN
TAHU DI SAAT ANDA BERTEMU DENGANNYA”

Saya yakin anda pernah mengalami hal ini. Anda berada dalam ruangan penuh orang. Anda dikelilingi oleh percakapan yang membosankan dan berisik ketika tiba-tiba, seorang pria tampan masuk. Mata anda saling bertatapan. Seketika, waktu terasa berhenti. Alam semesta berhenti bergerak. Semua penglihatan anda seakan kabur kecuali pria yang menarik yang ada didepan anda. Keributan keramaian menjadi tenang dan ,entah darimana, anda mendengar musik biola yang lembut. Satu minggu kemudian, dia menjadi pacar anda. Beberapa minggu kemudian, anda menemukan bahwa pacar anda adalah seorang pembohong, terlibat hutang kartu kredit, meminjam uang dari semua pacarnya ( anda adalah pacar kedelapan selama enam bulan). Pikiran
anda berkata, “Putuskan dia.” Hati anda berkata, “Tapi itu adalah cinta pada pandangan pertama!” Berikut adalah konsekuensinya :

1. Anda terfokus dengan keajaiban moment pertama, sehingga anda menjadi buta dengan sisi gelap dari hubungan. Enam dari tujuh hari seminggu , anda bertengkar dengan pacar anda. Tapi anda tidak bisa melepasnya karena anda bertemu dalam moment yang ajaib. Kunci mobil anda jatuh dan dia mengambilnya untuk anda, lalu mata anda saling bertatapan, anda mencium deodorannya, dan anda menjatuhkan kunci anda kembali. Bagaimana mungkin anda tidak ditakdirkan satu sama lain?

2. Anda menjadi seorang pecandu cinta pada pandangan pertama sehngga anda melewatkan “hal yang sebenarnya”. Seorang wanita pintar berkata kepadaku, “Bo, ada seorang pria yang mendekati saya. Dia baik, dia bertanggungjawab, dia mempunyai pekerjaan bagus.” “Saya bisa mendengar kata ‘tapi’”,kataku. “Tapi saya tidak merasakan kilauan cahaya.” ,katanya sambil menggigit bibir. “Tidak ada musik biola yang mengalun ya ?”, kataku. “Tidak ada. Ketika saya melihat dia, musik latar yang terdengar adalah lululalu-lalulalulalei.” “Dengar. Anda tidak
memerlukan moment pertama yang ajaib untuk bertemu dengan calon suami anda. Hal-hal yang penting adalah karakter dewasa, tanggung jawab keuangan, kemampuan untuk berkomitmen, misi dan nilai hidup yang cocok.” Saya kembali bertemu dengan wanita ini pada pernikahan dia, dan sebelum dia berjalan menuju altar, dia berbisik kepadaku, “Apakah kamu mendengar musik biola, Bo? Sangat keras dan jelas.” Mencari pasangan tidak harus menjadi cinta pada pandangan pertama. Faktanya, pernikahan dengan sedikit penyesuaian adalah pernikahan antara teman yang sudah saling kenal selama bertahun-tahun sebelum mereka menyadari mereka adalah pasangan pernikahan yang cocok. Apa itu cinta pada pandangan pertama ? Kerap kali, itu adalah nafsu pada pandangan pertama. Atau kegila-gilaan pada pandangan pertama. Jangan terlalu bergantung pada hal demikian. Kebenarannya adalah : Diperlukan sesaat untuk merasakan kegila-gilaan tapi cinta sejati memerlukan waktu seumur hidup.

Mitos 3 : “JIKA ITU ADALAH CINTA SEJATI, MAKA ANDA
AKAN MERASAKAN HAL YANG SAMA SELAMANYA”

Tidak, anda tidak akan. Berikut konsekuensi jika anda mempercayai mitos ini :

1. Anda panik ketika perasaan itu menghilang, dan berpikir apakah pernikahan anda telah berakhir dan apakah anda benar-benar mencintai sejak awal. Bayangkan malam ketika bulan madu anda. Istri anda sedang tidur. Gorden katun berayun ditiup udara dingin. Anda memandang wajahnya. Anda mengamati pipinya dan bulu matanya. Dan juga hidungnya. Bibirnya. Dan tiba-tiba dia mendengkur ,” Ngggggoork.” Bagaimana anda bereaksi? Karena saat itu adalah bulan madu anda, anda berkata, “Betapa lucunya.” Enam bulan berlalu, skenario yang sama terjadi lagi. Istri anda sedang tidur. Dan gorden yang sama berayun ditiup udara dingin. Dan anda medengar dia mendengkur, “Ngggggoork”. Apa yang anda katakan ? “Ssstttttttt, Sayang! Kamu terdengar seperti kapal laut!” Apa yang telah terjadi ? Perasaan itu telah pergi. Dengarlah tanggapan saya : Itu adalah hal yang normal. Itu terjadi pada semua orang. Tapi itu tidak berarti cinta anda telah lenyap. Jadi jangan panik ! Anda bisa mengambil keputusan untuk mencintai kapal laut yang mendengkur.

2. Anda mulai menyalahkan pasangan anda atas hilangnya perasaan cinta.
Ini hal yang sangat gila. Namun banyak orang melakukannya : Ketika kita tidak merasakan cinta, kita berpikir itu adalah kesalahan pasangan. Dan kemudian kita bertengkar. Sekali lagi, kita kehilangan cinta karena kita adalah manusia. Itu bukan salah siapapun. Saat anda kehilangan cinta, pekerjaan dimulai. Biarkan saya menjelaskan. Ini adalah hal yang paling penting yang akan saya utarakan (Saya mendapatkan ini dari Scott Peck dari buku terlarisnya, The Road Less Travelled). Jatuh cinta bukanlah cinta. Inilah sebabnya, ketika anda jatuh cinta :

a. Tidak memerlukan keputusan. Jatuh cinta terjadi begitu saja.
b. Tidak memerlukan usaha. Jatuh cinta itu seperti, ya jatuh.
c. Tidak memerlukan kerja keras. Jatuh cinta itu seperti disengat oleh serangga cinta.

Di lain pihak, cinta sejati memerlukan tiga hal tersebut : keputusan, usaha dan banyak kerja keras. cinta adalah perintah. Anda yang membuat cinta terjadi. Jadi cinta sejati
dapat terjadi setelah anda tidak jatuh cinta. Ketika anda memilih untuk mencintai walaupun anda tidak ingin melakukannya – itulah cinta sejati. Dan itulah dasar dari pernikahan yang kekal.

Mitos 4 : “PASANGAN ANDA AKAN MELENGKAPI ANDA SEPENUHNYA”

Sekali lagi, karena jatuh cinta memuaskan anda sepenuhnya – anda menginginkan kepuasan itu untuk selamanya. Itu tak akan terjadi. Konsekuensinya ? Anda akan gagal mengenali hubungan yang baik karena pasangan anda tidak memenuhi keperluan yang seharusnya anda penuhi sendiri. Inilah kebenarannya :
Pasangan yang tepat akan memenuhi sebagian besar kebutuhan anda tetapi tidak semuanya. Ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan oleh suami anda. Harga diri anda. Hidup rohani anda. Kebahagiaan pribadi anda. Ini adalah hal-hal yang anda harus usahakan sendiri. Saya telah bertemu dengan banyak orang yang berpikir mereka tidak puas dengan pernikahan mereka. Pada kenyataannya, mereka tidak puas dengan diri mereka sendiri. Saya telah bertemu dengan banyak orang yang berpikir mereka bosan dengan pernikahan mereka. Dan mereka mengeluh betapa membosankannya suami atau istri mereka – dalam kenyataan, mereka bosan dengan hidup mereka. Penuhilah kebutuhan anda sendiri. Carilah kebahagiaan anda bersama Tuhan. Temukan tempat anda, panggilan anda, takdir anda. Lalu bagikan kebahagiaan anda dengan pasangan anda.

Mitos 5 : “JIKA ITU ADALAH CINTA SEJATI, MAKA ANDA TIDAK AKAN TERTARIK DENGAN ORANG LAIN LAGI”

Jika anda percaya mitos ini, anda akan panik ketika anda tertarik kepada orang lain, mempertanyakan cinta yang anda miliki untuk pasangan anda. Seorang pria berkata padaku, “Bo, saya mencintai istri saya. Atau saya berpikir demikian. Tapi saya bertemu seorang wanita di kantor saya. Dia berdandan dengan bagus. Dia wangi. Dia memakai rok pendek dengan belahan. Ketika saya pulang, istri saya memakai kain yang menjemukan. Rambutnya tidak tertata. Dia berbau cuka. Aduh, apakah saya tertarik dengan wanita di kantor ?” Tetarik dengan orang lain adalah normal – bahkan jika anda mempunyai pernikahan yang bahagia. Tetapi tertarik dengan orang lain bukan berarti jatuh dalam perzinahan. Setiap kali anda memikirkan wanita lain, disiplinkan hati anda dan katakan, “Rumah ! Rumah!” dan pimpin hati anda kembali pada istri anda. Karena jika anda menambahkan ketertarikan anda dengan fantasi dan terus memikirkan wanita lain, hal itu akan bertumbuh. Tetapi jika anda mengabaikan ketertarikan anda, hal itu akan reda secara alami.

Langkah-langkah Bo:
1. Renungkan pengalaman “jatuh cinta” masa lalu anda. Apakah anda bersikap bijaksana atau bodoh ? Mengapa? Apa pelajaran yang anda ambil ?

2. Jika anda sekarang berada dalam pertunangan atau hubungan yang mantap, apakah anda merasa bersikap benar terhadap pengalaman “cinta” anda ? Mengapa?

3. Jika anda sudah menikah, apakah anda menjaga pernikahan dan hati anda dengan hidup anda? Bagaimana cara anda melakukannya?

Diambil dari Kerygma No 191 Vol.16 – Juni 2006, hal. 12-15, oleh Bo Sanchez.