Pada sebuah pasar swalayan, ada seorang bapak ibu beserta anaknya.
Mereka sekeluarga setelah selesai berbelanja kebutuhan sehari-hari, sang
bapak memerintahkan anaknya mengembalikan kereta dorong yang mereka
pakai ke tempat semula.
“Papa, apakah engkau melihat, kereta dorong terdapat dimana-mana, tidak
ada seorangpun mengembalikan ke tempatnya, ini adalah fasilitas dari
pasar swalayan ini melayani pelanggan,“ kata si anak.
Bapak tersebut dengan sabar menerangkan kepada anaknya, “Anakku, apakah
engkau mengganggap mengantar kembali kereta dorong ini ke tempatnya
adalah sebuah perbuatan yang baik?”
Anak ini terdiam beberapa saat, setelah terdiam beberapa saat Ibunya
yang menjawab, “Ini bukan masalah serius, jangan mengharapkan anakmu
berbuat terlalu banyak, mari sekarang kita pulang saja.”
Ketika bapak ingin melepaskan keinginannya sendiri, dia melihat, ada
sepasang manula masing-masing mendorong kereta dorong dan menaruh
kembali ditempat kereta dorong tersebut.
Setelah melihat kejadian ini bapak berkata sekali lagi kepada anaknya,
“Anakku, didunia ini ada dua jenis orang, jenis yang pertama adalah
orang yang setelah menggunakan kereta dorong meletakkannya disembarangan
tempat, dan jenis yang kedua adalah orang yang setelah memakai kereta
dorong tersebut dikembalikan ke tempat semula, dan saya mau engkau
menjadi orang yang mengembalikan kereta dorong tersebut ke tempatnya.
Sekarang kembalikan kereta dorong ini ketempat semula.”
Cerita ini memperingatkan kepada kita bahwa di dunia ini ada 2 jenis
orang. Pertama adalah orang yang selalu melakukan hal yang dianggap
benar, tidak merugikan orang lain dan berguna bagi masyarakat. Jenis
yang kedua adalah mencari berbagai alasan untuk berbuat hal yang
demikian.
Jenis yang pertama adalah orang yang patut dihargai, bukan karena
mereka mengganggap tindakan tersebut dapat merubah dunia ini, tetapi
mereka tidak ingin dunia ini merubah diri mereka. (*)
sumber : erabaru
Komentar :
Posting Komentar