Raja dari Kerajaan Wei
Nama Lengkap: Cao Mengde
Lahir: A.D. 155
Meninggal: A.D. 220
Ayah: Cao Song
Istri: Nyonya Bian, Nyonya Zou
Anak: Cao Ang (A.D. 175), Cao Pi (A.D. 187), Cao Zhang (A.D. 190), Cao Zhi (A.D. 192), Cao Xiong (A.D. 195), Cao Yu (A.D. 219)
Cucu: Cao Rui (anak dari Cao Pi, A.D. 205), Cao Huan (anak dari Cao Yu, A.D. 246)
Lahir: A.D. 155
Meninggal: A.D. 220
Ayah: Cao Song
Istri: Nyonya Bian, Nyonya Zou
Anak: Cao Ang (A.D. 175), Cao Pi (A.D. 187), Cao Zhang (A.D. 190), Cao Zhi (A.D. 192), Cao Xiong (A.D. 195), Cao Yu (A.D. 219)
Cucu: Cao Rui (anak dari Cao Pi, A.D. 205), Cao Huan (anak dari Cao Yu, A.D. 246)
Cao Cao adalah salah seorang menteri pada akhir Dinasti Han. Dia kehilangan posisi menteri dan menjadi buronan karena gagal membunuh Dong Zhuo, yang berusaha menguasai istana.
Banyak orang menganggap Cao Cao sebagai orang jahat, ini disebabkan oleh tiga hal. Pertama, Cao Cao menjadi buronan setelah gagal membunuh Dong Zhuo. Pada saat perjalanan pulang ke kota asalnya, Cao Cao menginap di rumah seseorang. Saat itu dia berjaga sampai malam dan mendengar orang-orang sedang mengasah pisau. Karena salah paham atau tidak mengerti, Cao Cao mengira mereka akan membunuh dirinya. Oleh karena itu Cao Cao menyerang terlebih dahulu dan membunuh mereka semua. Sebenarnya sang tuan rumah sedang mempersiapkan sebuah pesta untuk Cao Cao dan ingin menyajikan hidangan yang mewah.
Kedua, pada saat Dong Zhuo semakin berkuasa, Kaisar meminta perlindungan dari Cao Cao. Dan Cao Cao dapat memanfaatkan sang Kaisar untuk melakukan keinginan pribadinya, seperti memerintah para raja wilayah. Oleh sebab itu, Cao Cao dinilai tidak berbeda dengan Dong Zhuo. Terakhir, Cao Cao juga menyebabkan kematian dari seorang dokter ternama, Hua Tuo. Karena kecurigaan, Cao Cao mengira Hua Tuo ingin membunuh dirinya ketika sang dokter menyarankan mengoperasi kepala Cao Cao demi menghilangkan tumor yang ada. Hua Tuo dimasukkan ke dalam penjara dan tidak lama kemudian meninggal.
Cao Cao meletakkan dasar bagi Kerajaan Wei ketika dia berhasil mengalahkan Yuan Shao, seorang raja wilayah yang lebih kuat. Daerah kekuasaan Cao Cao terbentang seluas padang pasir Mongolia dan kemudian berhasil menguasai daerah-daerah lain setelah mengalahkan Yuan Shao pada pertempuran di Guandu. Faktor-faktor yang membuat Cao Cao berhasil mengalahkan Yuan Shao adalah terbakarnya gudang makanan Yuan Shao di Wuchao, Guan Yu membunuh dua orang jenderal utama Yuan Shao (Yan Liang dan Wen Chou), dan seorang penasehat Yuan Shao (Xu You) yang berpihak kepada Cao Cao.
Dengan tidak adanya Yuan Shao, maka Cao Cao mengalihkan perhatian ke daerah selatan. Liu Zhong yang menguasai daerah Jingzhou menyerah ke tangan Cao Cao setelah kematian Liu Biao (ayah Liu Zhong). Setelah menguasai Jingzhou, Cao Cao memusatkan perhatian ke Liu Bei yang berada di Jiang Xia. Namun karena takut diserang Kerajaan Wu, maka Cao Cao mengajukan usul kerja sama dengan Kerajaan Wu untuk mengalahkan Liu Bei. Ternyata Kerajaan Wu lebih bersedia bekerja sama dengan Liu Bei.
Marah karena gagal bekerja sama dengan Kerajaan Wu, Cao Cao membangun angkatan perang untuk sekaligus memusnahkan Kerajaan Wu dan Kerajaan Shu (Liu Bei). Pertarungan besar tersebut terjadi di Chibi dan Cao Cao menerima kekalahan besar. Jika bukan karena Guan Yu, Cao Cao sudah meninggal pada saat itu.Cao Cao berhasil melarikan diri ke Fancheng, yang diperinah oleh Cao Ren, dan kembali ke Ibukota Xuchang untuk membangun kembali tentaranya.
Pada masa itulah kerja sama antara Liu Bei dan Sun Quan (Kerajaan Wu) pecah karena masalah Jingzhou. Karena perpecahan itu, Cao Cao berhasil mengajak Sun Quan bekerja sama untuk menyerang Jingzhou, yang dikuasai Liu Bei.
Setelah itu Cao Cao menyerang Hanzhong namun tidak meneruskan serangannya, meskipun Sima Yi menginginkan hal tersebut. Hanya masalah waktu sebelum Liu Bei berhasil membangun kembali kekuatan dan menyerang Cao Cao. Cao Cao mundur ke Xuchang dan beberapa lama kemudian dia meninggal karena penderitaan di kepalanya
Komentar :
Posting Komentar