translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

8 Apr 2010

Surat Untuk Manusia : from COW



Ini adalah suara terakhirku. Aku berharap semua orang dapat membaca surat ini. Mungkin, saat kamu baca surat kecil ini, aku sedang melihat kamu dari angkasa luas. Tapi aku sangat berharap kita semua mengetahui hal ini, karena kaumku dan saudara-saudaraku membutuhkan bantuan anda sekarang, cukup sudah korban yang begitu banyak hingga saat ini. Sayangilah bumi ini, demi kami kaum yang tidak pernah terpandang lagi.

Kegelapan, masih teringat bagaimana aku dilahirkan, dari sejejeran teman2ku di tempat gelap ini, rumah ku dan rumah bagi kaumku. Hari berlanjut semakin kurasakan benda tipis panjang menusuk di bagian pahaku, dan ada sedikit cairan yang mengalir bersama darahku menuju semua tubuh, dan kejadian ini terus berulang. Setelah lama ku berada ditempat tanpa cahaya ini, aku mulai merasa jenuh dengan hidup ini, dan pada hari itu pula, segerombolan manusia membuat kenangan indah ditubuhku, panas...panas teriakku, besi panas menipiskan kulitku yang bersih, dan tanduk kebanggaan ku pun mulai dicuri, aku terus berteriak pagi itu, tapi apa daya kemampuanku, aku ditahan, dan dikunci. Aku menyadari hal ini, dan tak mungkin bagiku untuk dilupakan.

Aku mulai melihat perbedaan besar dalam hidupku, bukankah selama ini kita hidup berdampingan, bukankah kita bersama2 lengkapi bumi, bukankah kita sama terjebak dalam luasnya bumi ini, tapi kenapa pelakuan orang2 ini mulai tak berperasaan.
Saat tubuhku mulai membengkak, jarum tajam dan menjijikan bagiku mulai sering munusuk tubuhku. Aku membenci hal ini. Tapi apa daya, aku dipindahkan ketempat yang baru dan lebih2 lagi aku semakin tersiksa. Pagi2 buta dan saat saat hari semakin gelap aku merasakan bahwa ada benda penyedot susu yg sangat menyusahkanku. Bahkan banyak sekali teman2ku yg telah melemah, dan tertidur, hingga aku tidak lagi menemukan mereka lagi.
Saat dagingku tidak lagi seperti biasa dan membengkak semakin besar kami dikeluarkan entah kemana dari tempat yg menjenuhkan ini. Pagi hari ini, dan untuk pertama kalinya aku dan kaumku melihat cahaya terang, dan sangat terang, kami tidak tahu cahaya apa itu, tapi cahaya inilah yg buat tubuhku semakin membaik.
Ku pikir kami akan terbebas dan merasakan udara segar untuk waktu lama, tapi prakiraku benar benar salah, kami dimasukkan pada tempat yang benar aneh. Banyak orang2 yg berkumpul, dan berseragam aneh, sangat aneh untuk dapat ku pikirkan. Saat itu pula, ada ruangan kecil yg tidak dapat ku ketahui, tapi setau penglihatanku setiap temanku masuk dan mereka akan tertidur saat benda penghembus menusuk otak teman2ku. Kusadari ternyata ini adalah rumah jagal. Lagi2 hal terburuk ku saksikan dengan mataku, besi tajam menusuk tepat dileher kaumku, ku lihat sendiri darah yg berceceran menyemprot bersihnya lantai putih, merah, yah.
.itulah yg buat diriku kabur, aku berusaha kabur dan terus melawan. Tapi petugas lagi2 lebih kejam.
Tanpa perasaan, orang2 yg kami kagumi itu mengkuliti teman2 ku. Kejam..sadis..dan tak berperasaan begitulah teriakku. Aku memberontak, tapi tidaklah mampu menghalau orang yg berpelengkap dg aneka mesin ini.
Kini, giliranku masuk. Aku merasakan udara dingin menghampiri otakku, dan aku pun tidak sadarkan diri lagi.

TTD


SAPi




~mari kurangi untuk menyiksa saudara2 kita, karena mereka diciptakan bukan untuk kita aniaya, kita tindas maupun kita permainkan, kita semua tersesat dalam dunia yg luas ini,kita semua adl korban- jangan lagi kita menjadi org yg plg berkuasa, karena bumi bkn milik kita sendiri, kita hidup berdampingan. Apa ini yg kita sebut dg manusiaa makhluk yg sempurna? Dg menindas makhluk lainnya- dan menjadi penguasa tanpa menghindari pembunuhan.. Mari kita membantu agar tidak lagi ada penjagalan..ciayao.

Referensi : surat dari ayam

04 april 2010, karangan ; josse harlin.

maspeypah
  • Digg
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • TwitThis

Artikel Menarik Lainnya



Komentar :

ada 0 comment ke “Surat Untuk Manusia : from COW”

Posting Komentar