translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

5 Mei 2011

《memilih kepuasan dalam diri?》

Hoam..notes??why not..
Daripada gak bisa tidur kena penyakit yang menular dan mematikan ini, mending saya menyumbang sebuah tulisan kecil ini.

"Berhenti 3 langkah sebelum berhasil
"

Seperti orang pada keumuman,termaksud salah satunya saya, orang lebih cendrung cepat puas ketika mendapatkan hal yang menurutnya cukup.
Tapi "cukup" disini maksud saya adalah dibawah stadart targetnya (yang penting ada lah).

Misal : hari ini target dapat nilai 85, ee sekalian ujian hasilnya kuar cuma 65, udah bangga dan berbesar hati. Dan menggangap hal itu puas dan berkah baginya.

Orang -orang seperti ini cendrung dapat menargetkan sesuai kemampuannya, akan tetap ia akan puas ketij mendapatkan nilai standart, dan kebanyakan orang akan seperti itu.

Beda dengan orang yang namanya "CERDAS"..oopp, bukan pintar, tapi cerdas. Ingat!!! cerdas dan pintar berbeda dalam banyak hal(pengen lwt jelas, tanya bu guru aj).
Orang -orang cerdas cendrung akan berusaha 3x lebih keras lagi, jika ia mengetahui dirinya kurang, misalnya dengan melakukan penyiksaan diri (oppz..penyiksaan diri, OMG). Penyiksaan diri dilakukan dengan cara belajar lebih giat, trampil dan berusaha terus serta keyakinan teguh akan lebih baik lagi. Entah kenapa itu yang biasa orang -orang perbuat (gw si kga termaksud, mikir ampk situ ja gak pernah.wkwkwk).
Maka dari itu, seketikapun nilai diri akan naik.

Saya pernah membaca cerita menarik seperti ini :
Dimana dimasa amerika baru berkembang, didaerah desa x(lupa nama desa n kotanya) terdapat seseorang yang ambisus terhadap emas, maka dilakukanlah observasi ke lapangan tersebut, dengan modal seadanya ia meneliti, dan benar saja ia mendapatkan urat nadi emas, dia pun pulang ke desanya dan memberitahu keluarga dan tetangganya, untuk memperoleh pinjaman modal, karena giatnya dia, dia memperoleh modal, dan dibukanya pertambangan emas, bulan pertama pasir2 emas sangat banyak, hingga membuat dia sudah mempunyai modal sendiri, pendapatannya meningkat terus, hingga pada suatu hari urat nadi emas yang mereka garap hilang, di cari dan dicari terus tidak ditemukannya, dan dia memutuskan berhenti. Dijualnya lah semua mesin dan peralatan kepada tukang loak didaerah tersebut. Karna merasa keanehan tukang loak pun mengundah seorang insyur lapangan untuk melakukan observasi terhadap tanah garapan orang tadi. Penelitian pun dilakukan,ditemukannya bahwa urat nadi emas tersebut terletak 3 kaki dari tempat dimana ia berhenti,akhirnya tukang loak tersebut menjadi kaya, dan orang yang ambisius tersebut menjadi menyesal.

Mungkin anda sudah pernah membaca cerita clasis tersebut, tapi saya hanya ingin menerangkan bahwa bukankah kita juga sering begitu??
Dalam masalah target, finansial, karir ,kebahagiaan bahkan cinta.

Hm..cinta??
Ne contoh paling banyak dan paling mudah untuk diketahui. Banyak sekali dan saya rasa tak perlu lagi untuk dibahas. Karena cinta adalah privacy yang tak dapat dibagi2 dan dimengerti,insan utuh ini dimiliki setiap orang dengan persepsinya masing2. Jadi renungkan sendiri.

Wah..tidur dlo aa--:-D

Yup..akhir kata,jika ada kata yang salah, berarti itu salah bersama. Well-morning.

Ditulis jose harlin
02 mei 2011

maspeypah
  • Digg
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • TwitThis

Artikel Menarik Lainnya



Komentar :

ada 0 comment ke “《memilih kepuasan dalam diri?》”

Posting Komentar