Tak lama cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perahu, “ kekayaan! Kekayaan ! tolong aku!” teriak cinta. “ aduh!!! Maaf, Cinta!” kata kekayaan, “ perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta nanti perahu ini akan tenggelam, bila membawamu. Lagipula tak ada tempat lagi bagi
mu diperahuku ini”. Lalu kekayaan cepat –cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya, “ Kegembiraan!! Kegembiraan!! Tolong aku!!”, teriak Cinta, namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengarkan teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panic. Tak lama lewatlah Kecantikan. “ Kecantikan!! Kecantikan!! Bawalah aku bersamamu!” teriak Cinta, “ wah, Cinta kamu basah dan Kotor. Aku tak bias membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini” sahut kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya, ia mulai menangis terisak –isak. Saat itu lewatlah kesedihan. “ Oh…Kesedihan, bawalah aku bersamamu!!” kata Cinta, dan tak lama kemudian kesedian pun menyahut, “ maaf , Cinta aku sedang Sedih dan aku ingin sendirian saja…” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba –tiba terdengar suara, “ Cinta!!! Mari cepat naik ke perahuku!!” cinta menoleh kea rah suatu itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat –cepat cinta naik keperahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Dipulau terdekat. Orang tua itu menurunkan cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakan kepada seseorang penduduk tua di pulau itu, siapakah sebenarnya orang tua itu,” oh..orang tua tadi ?” dia adalah Waktu, “ kata penduduk didaerah tersebut. “ Tapi, mengapa ia menyelamatkanku ? aku tak mengenalnya, bahkan teman –teman yang mengenalku pun enggan menolongku “ Tanya Cinta heran.” Sebab.” Kata orang itu, “ hanya waKtu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari CINTA itu……..”
Komentar :
Posting Komentar