Pemandangan ini menegangkan. Seorang juara gulat nasional Amerika Serikat, Matt McDonough, mengikuti upacara pembukaan pertandingan final dengan gelisah pada akhir Maret lalu. Ketika lagu kebangsaan negaranya dikumandangkan ia tampak tak sabar ingin melakukan pertandingan dan memenangkannya. Terlihat, ia sangat berambisi untuk mempertahankan gelar juara kompetisi gulat nasional tingkat perguruan tinggi di Amerika Serikat (AS)– yang lebih dikenal sebagai National Collegiate Athletic Association (NCAA).
Lawannya adalah Anthony Robles yang tampak sama tegangnya dengan Robles. Lelaki muda ini tak seperti McDonough. Saat khidmat mendengarkan lagu kebangsaan ia berdiri dengan ditopak kruk. Ya, atlet gulat ini memang hanya memiliki satu kaki karena sejak lahir ia tak punya kaki kanan sehingga untuk berdiri diperlukan kruk. Meski penampilan Robles meyakinkan di kejuaraan ini (bahkan bisa mencapai babak final), hampir sulit membayangkan ia bisa mengalahkan juara bertahan McDonough yang punya reputasi baik.
Lawannya adalah Anthony Robles yang tampak sama tegangnya dengan Robles. Lelaki muda ini tak seperti McDonough. Saat khidmat mendengarkan lagu kebangsaan ia berdiri dengan ditopak kruk. Ya, atlet gulat ini memang hanya memiliki satu kaki karena sejak lahir ia tak punya kaki kanan sehingga untuk berdiri diperlukan kruk. Meski penampilan Robles meyakinkan di kejuaraan ini (bahkan bisa mencapai babak final), hampir sulit membayangkan ia bisa mengalahkan juara bertahan McDonough yang punya reputasi baik.
Akhirnya pertandingan final pun dimulai. Robles yang hanya memiliki satu kaki langsung merunduk dengan menumpukan badannya pada lutut kiri di lantai, gaya khasnya. Kuda-kudanya dianggap pelatihnya sebagai kuda-kuda terkuat saat ini di kelas 125 pound (87,5 kg). Kedua pegulat itu pun segera terlibat dalam pergumulan. Skor demi skor tercipta. Yang menarik, juara bertahan tak satu pun dapat skor hingga Robles unggul 7-0. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Robles 7-1.
Kemenangan pegulat berkaki satu ini segera mengharu-biru Amerika. Kemenangan ini bahkan mengalahkan gegap gempita pertandingan olahraga lain dan menjadi kemenangan terbesar minggu itu. Seorang pahlawan lahir dari arena gulat! Ia telah berhasil menaklukkan ketidakmungkinan menjadi kenyataan. Nama Robles pun segera memenuhi surat kabar dan media elektronik AS. “Saya bermain gulat bukan karena ingin terkenal. Saya memainkan olahraga ini karena mencintai gulat,” ujarnya pada ESPN.
Anthony Robbles
Kegembiraan itu kontras dengan perasaan Robles sebelum pertandingan. Ia mengaku sangat takut ketika akan memulainya. Ketika pertandingan dimulai, ia mengaku ingin menangis. Namun pertandingan harus berlangsung dan ia justru bisa menjalaninya dengan baik hingga memenangkannya dan membuatnya jadi juara nasional seperti yang didambakannya.
Lahir untuk Gulat
Robles lahir pada 20 Juli 1988. Meski tak memiliki satu kaki, Robles menolak menggunakan kaki palsu. Orangtuanya sebenarnya memberikannya kaki palsu namun saat usianya tiga tahun ia mencopotnya. Setelah itu ia lebih suka menggunakan kruk untuk berjalan. Justru dengan selalu mengandalkan satu kaki inilah kekuatannya terbentuk.
Pada saat duduk di kelas enam, ia mencatatkan rekor di sekolahnya karena ternyata bisa push-up paling banyak dibanding teman-temannya yang normal. Pada saat duduk di kelas delapan ia mulai belajar gulat. Pada awalnya hanya melihat saudara sepupunya bermain gulat, namun lama-kelamaan tertarik bermain gulat juga dan berlatih di sekolahnya. Tak lama kemudian ia ikut bertanding dan bahkan ikut kejuaraan gulat di negara bagian Arizona. Ia terus menang sampai membukukan rekor 46-0 baik di tingkat SMP maupun SMA. Hingga ia menyelesaikan SMA-nya dan membukukan rekor gulatnya dengan skor 129-15, catatan prestasi yang sangat menakjubkan.
Robles melanjutkan kuliah ke Arizona State University. Saat inilah ia membangun karier untuk menjadi juara gulat nasional. “Ibu saya bilang bahwa Tuhan membuat saya seperti ini (lahir dengan satu kaki) pasti punya alasan. Alasannya adalah gulat,” ujarnya. “Saya tak melihat kehilangan satu kaki sebagai cacat. Orangtua saya membesarkan saya agar menjadi kuat dan mereka tidak pernah memperlakukan saya sebagai orang cacat. Sehingga saya percaya bahwa saya dapat melakukan apapun yang ada dalam pikiran saya. Saya menyuka gulat dan saya menikmatinya,” paparnya.
Kemenangan dan sikap Anthony Robles itu menginspirasi banyak anak-anak muda di AS. Bahwa kekurangan tak selalu menjadi kekurangan. Tetapi bisa juga menjadi kekuatan. Ia membuktikannya dengan menjadi juara gulat nasional mengalahkan
Komentar :
Posting Komentar