translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

14 Apr 2013

Belajar Menghargai Profesi

4 hari yang lalu Seorang ayah tanpa sengaja mendengar percakapan sang istri yg tengah menasehati anaknya yang merasa rendah diri karena ayahnya hanya seorang tukang batu (kuli).

“nak, apakah kamu tau? bagaimana gedung2 bertingkat dan apartemen mewah itu bisa berdiri?? jalan tol dan jembatan layang bisa dibangun?? pelabuhan dan bandara bisa di gunakan??? semua membutuhkan orang2 seperti ayahmu untuk mengerjakannya, memang ada para pengusaha dan investor untuk membiayainya. ada arsitek dan desain interior yang merancangnya, juga ada para manager dan mandor yang mengawasi jalannya pekerjaan itu,, tapi tanpa ada orang2 seperti ayahmu yg menggali tanah, mengaduk pasir dan semen, menyusun batu kali untuk jadi pondasi kemudian menjadikannya sebuah tembok kokoh yg tidak mudah ambruk, semua impian mereka tidak akan terwujud tanpa orang2 seperti Ayahmu..” ungkap si ibu kepada putranya.

“di setiap rumah sakit, bank, gedung perkantoran, terdapat sidik jari dan butiran keringat ayah mu yang melekat di dinding bangunan itu.” lanjut sang ibu dengan penuh kasih sayang.

si anak kemudian menghampiri dan memeluk ibunya sambil berkata, “terima kasih ibu, engkau telah membuat saya percaya diri dan bangga mempunyai ayah seorang tukang batu..”
Si ayah yg mendengar percakapan mereka kemudian masuk dan berkata kepada mereka
“terima kasih kalian telah membuat hidup ayah sangat berarti”
kata si ayah sambil menyeka air mata nya.
***

semua orang bangga dengan pekerjaannya selain itu yg lebih penting lagi,”Dunia tidak menuntut kita /kamu/anda untuk menjadi seorang arsitek/ presiden/ politikus/DPR/ ilmuwan, ect.

“untuk kebahagiaan, Dunia hanya menuntut kita agar menjadi seorang yang terbaik pada apa pun yang anda kerjakan, apapun profesi dan pekerjaan kita, yg penting HALAL, lakukanlah dengan penuh suka cita dan rasa bangga..”

maspeypah
  • Digg
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • TwitThis

Artikel Menarik Lainnya



Komentar :

ada 0 comment ke “Belajar Menghargai Profesi ”

Posting Komentar