Tampak awam berhembus tanpa tujuan yang pasti, dengan berbagai bentuk menghiasi atap dari bumi. Aku yang sedang berada dikolong langit, berangan kecil akan pondok yang sedang ku diami.
Burung-burung sedang mengepak sayap yang gemulai, untuk menuju hutan berantara. Berbeda dengan kepiting kecil yang mulai menampakan aura mangsanya. Sementara aku sedang bermimpi diatas sebongkoh batu yang telah lama mati.
Suara desas-desus angin pantai, membangunkan tidurku., matahari juga telah dimakan sang malam. Dan para malaikat mulai mewarnai deg-deg bumi ini
Bintang surion dari timur telah mendahului absen sang bulan. Dari rimba kecil dibelakang mulai berteriak keganasan malam. Aku bergumam akan kebinggungan bercampur ketakutan, hati ku mulai tak terkendali.
Dengan tertatih-tatih aku bergegas pergi, sebelum diterkam oleh penguasa gelap. Dengan sebilah kayu, aku meraba jalan yang tak lagi bersahabat. Sementara gema ombak sedang berkelahi dengan suara jangkrik di telingaku.
Sesampai dipondok peristirahatan, aku menyadari satu hal lumrah yang mesti diketahui. Hidup bergini indah untuk dapat dijabarkan dan ketakutan tak dapat melakukan semua itu.
Regard
J. George
08 june 2012