translate languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

1 Des 2011

《jika ini kematian yang paling damai》

“aku bukan seorang penulis yang pandai merangkai kata, aku bukan mereka yang pandai bersilat lidah, aku juga bukan mereka yang piawai menciptakan lantunan kata menjadi sebuah cerita nan indah, aku hanya seseorang yang ingin mengeluarkan apa yang sedang ku pikirkan, apa yang sedang kurasakan pada secarik kertas untuk dapat di baca bersama” (josse harlin)

Jika ini kematian yang paling damai menurut mu….
Ku saksikan bagaimana 2 malaikat kecil mu turun dari langit tertinggi, entah aku sedang bermimpi atau aku sedang menyaksikan layar lebar 3D (tiga dimensi), turun dengan indahnya memasuki jendela kamar yang begitu damai, mereka tersipu dan tersenyum melihat bagaimana aku memandangnya, sementara itu ku rasakan bagaimana dinginnya pagi yang buta dengan cahaya yang begitu redup dimataku, aku lupa apa yang sedang ku pikirkan saat itu, saat Engkau mengutus kedua malaikat mu untuk dating dan tersenyum kepadaku, mereka layaknya teman kecil ku yang sering ku lukiskan dalam kata –kata doaku, mereka nampak riang gembira saat pagi itu menjemput. Hati ku mulai berbicara kepada dunia ini,”apa yang salah dengan hari ini?” ,” apakah aku berbuat salah hari ini, atau inikah hari terakhir yang dapat ku persembahkan bagi nya?”

Malaikat itu tanpa banyak berbicara, mengantarkan surat mu yang masih berbentuk kasih, sempat ku rasakan bagaimana kau berbisik dalam lantunan kasih tanpa kata Mu, aku tersenyum dan merasakan damai, pikirku “tidak kah ada waktu lagi bagiku untuk lakukan hal yang terakhir di dunia ini”
Saat dingin telah menyulur ke seluruh badan ku , ku mulai rasakan bagaimana rasa yang paling mengerikan dan momok menakutkan bagi sebagian orang itu salah besar, karena keanehan ini aku jadi tersentak binggung dan bertanya kepada salah satu malaikat kecil yang indah itu.
“apakah hari yang indah ini merupakan hari terakhir untuk ku syukuri?” malaikat tersebut tersenyum, dan ku pikir semua malaikat itu bisu, geming kehangatan tak kunjung ku rasakan, badanku mulai berat, tapi tidak lama dari itu, aku menemukan sendiri jawaban bagi pertanyaan ku, mungkin tuhan ingin aku tahu semua nya agar aku dapat pergi dengan tenang ataupun malaikat tersebut tidak ingin berbicara kepadaku melalui kata –kata, entahlah…aku hanya merasakan bagaimana damai yang ku rasakan.

Jawaban yang ku peroleh hanya “Tugas mu telah selesai dengan baik”

Sempat ku tersenyum sejenak mataku berkedip –kedip, ternyata kematian itu begitu indah jika seperti ini yang harus ku rasakan. Sesaat kemudian kurasakan bagaimana oksigen itu begitu hambar dan sesak untuk ku hirup, kemudian seluruh tubuh yang telah mendingin pun melemah di ikuti pejaman terakhir ku melihat dunia ini.

Berselang beberapa detik kemudian , sangat iba untuk ku katakana bahwa aku meninggalkan apa yang telah lama bersama ku, tubuh ku yang begitu kaku , lemas dan bagai boneka tak berguna segera ku tinggalkan.

Tersentak ku berdiam diri dan tak percaya bagaimana kuasanya menghembus kehidupan ini menjadi nyata, semua berlalu dengan begitu cepat dan aku sendiri tidak dapat merasakan bagaimana hidup yang baik, tapi salah satu malaikat mulai berkata dengan firmanya “Bahwa Tugas ku masih panjang, tidak hanya ada di dunia”….

Mungkin ini yang akan dirasakan sebagian orang, ataupun ini hanya hayalan belaka, tapi aku disini merasakanya bagaimana firman itu bekerja dalam diri ku, untuk membuat semua orang , semua yang ku kenal, semua yang menghirup oksigen tau bahwa ini bukan mimpi dan ikut merasakannya, DUNIA INI hanya SEMENTARA..

*sorry lagi malas~jadi hasil kayak gene"

di tulis : josse harlin

maspeypah
  • Digg
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • TwitThis

Artikel Menarik Lainnya



Komentar :

ada 0 comment ke “《jika ini kematian yang paling damai》”

Posting Komentar