Bengkulu - Puluhan ribu warga Malaysia merupakan keturunan asli Sumatra Bengkulu. Mereka kini tergabung dalam Persatuan Malasyia-Bengkulu yang berpusat di Kuala Lumpur.
"Sekitar 60 ribu orang masyarakat Malaysia adalah keturunan Bengkulu, mereka bermukim dan menyebar di sejumlah wilayah Malaysia," kata pengurus Persatuan Malasyia-Bengkulu Heriyanto Aksya, di Bengkulu, Minggu (29/8).
Heriyanto mengatakan kebanyakan warga keturunan tersebut telah membaur dengan masyarakat pribumi dan pendatang lain yang berasal dari negara lain seperti China, India dan lainnya.
"Kalau dulu, sekitar tahun 1920 sangat mudah mendapatkan pengakuan kewarganegaraan, bahkan banyak warga keturunan yang menjadi pejabat pemerintahan di negeri jiran ini seperti wali kota dan pejabat lainnya," imbuh Wan Arifa, istri Heriyanto.
Wan Arifa sendiri merupakan warga negara Malaysia tetapi memiliki kakek yang berasal dari Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
Keduanya menjelaskan hubungan warga Malaysia dengan Bengkulu terus terjadi bahkan dilakukan dalam banyak hal seperti kegiatan sosial, budaya, termasuk pemerintahan.
"Misalnya saat gempa bumi pada 2006 persatuan kami turut memberikan sumbangan langsung, ikut kegiatan pariwisata serta hadir dalam berbagai kegiatan pelantikan pejabat pemerintah. Ini sebagai bentuk kepedulian serta kecintaan mereka kepada Bengkulu, termasuk Indonesia secara umum," katanya.
Bapak satu orang anak yang memiliki dua kewarganegaraan yakni Indonesia dan Malasyia ini mengatakan identitas tersebut dibuktikan beberapa bahasa daerah Bengkulu menjadi media komunikasi banyak masyarakat di negeri jiran.
"Masyarakat di sana juga sering menggunakan bahasa Bengkulu sebagai sarana komunikasi misalnya bahasa Bulang, dan bahasa Serawa. Tidak hanya masyarakat melayu saja, bahkan masyarakat pendatang lain yang berasal dari China serta India juga sering menggunakan bahasa Bengkulu ," ujar Heriyanto.
Selain Masyarakat Bengkulu di sejumlah wilayah negara Malaysia juga terdapat banyak bermukim warga dari berbagai daerah di Indonesia seperti Sulawesi, Sumatera Barat, Jambi, Palembang, dan Jawa.
"Bahkan lambang negara bagian Selangor, Malaysia berbentuk bangunan rumah Minang, ya karena sebagian besar penduduk Malaysia adalah warga pendatang, termasuk dari Indonesia," ujarnya Wan Arifa.
Persatuan Malaysia Bengkulu adalah organisasi kedaearahan masyarakat Bengkulu yang terbentuk sekitar 1992 atas dasar keinginan terus membangun rasa kekeluargaan dan silaturahmi sesama masyarakat yang berasal dari Bengkulu.
Sementara keberadaan sekretariat Persatuan Malasyia-Bengkulu di Bengkulu sendiri mulai ada sejak tahun 2006 yang juga merupakan tempat tinggal pasangan Heriyanto Aksya dan Wan Arifa.
"Tempat ini adalah sarana yang bisa membantu segala kebutuhan yang berkaitan dengan organisasi ini, misalnya kalau ada anggota dari Malaysia yang akan berkunjung ke sini kami yang menghubungi pihak hotel untuk memesan kamar," katanya.(ant/waa)
Komentar :
Posting Komentar