Untuk ke sekian kalinya, sebuah catatan kosong dari amatiran terurai dalam rangkuman kata -kata.
Untuk kali ini, saya masih membahas tentang hidup. Mungkin ada sebagian diantara kalin yang bertanya- kenapa selalu menulis tentang hidup. Ya karena hidup tidak akan pernah tuntas untuk dapat dibahas. Kali ini saya hanya mengillustrasikan sebuah ide jenaka yang sekiranya dapat diterima.
Memasak?? Saya rasa semua orang dapat memasak, entah itu masak makanan yang enak atau makanan sejuta rasa, atau hingga memasak ke makanan yang paling instan sekalipun ke masak mie instan.
Memasak makanan ternyata terdapat sebuah hubungan terhadap hidup. Pernahkan terbayang oleh kita sebelumnya??
Pasti jarang sekali kan, ya,,karena kita hanya melakukan kegiatan rutinitas belaka untuk kelangsungan hidup bukan terhadap memaknai syukurnya.
Memasak pasti terdapat bahan -bahan / sayur -sayuran yang mesti kita sediakan terlebih dahulu sebelum masakan itu jadi??atau ada nich yang masakan tersedia terlebih dahulu baru anda masak. (Hehe)
Sayur -sayur layaknya kehidupan anda.
Ada sayur yang kita gak sukai, ada sayur yang kita favoritekan.
Seperti kesedihan, kebahagiaan, duka, suka, senang maupun sedih dan berbagai perasaan kita lainnya itu adalah sayur yang kita sediakan buat dimasak di hari ini. Sayur apa yang akan masak hari ini tergantung pada bagaimana anda membeli sayur untuk disajikan hari ini. Yach, itu perasaan anda untuk hari ini, yang akan tersajikan pada hari ini.
Proses dari sebuah masakan dari bahan yang kita sukai hingga yang tidak disukai menjadi sebuah makanan yang siap saji, itu layaknya bagaimana kita membawa diri untuk berprilaku terhadap perasaan yang ada pada hari ini, entah itu anda tambahkan dengan motivasi atau penyemangat lain dalam satu hari penuh ini. Hingga 1 hari ini terselesaikan seperti makanan. Sehingga proses memasak sama seperti kita membawa diri untuk hari ini. Bagaimana rasa sayur kita hari ini semua tergantung pada bawaan kita atau proses hari ini yang terlewatkan apakah penuh syukur atau penuh mara.
Nah..dalam proses memasak yang terpenting adalah bumbu masakan itu sendiri. Tanpa sebuah bumbu masakan akan terasa hambar, bumbu layaknya apa yang anda tunjukan untuk dapat masuk pada hari ini. Karena dunia ini hanya seuntai cermin kecil yang memantulkan setiap apa yang kita kuarkan.
Nah, bumbu -bumbu ini dapat berupa motivasi dari dalam ataupun luar, pengetahuan, pengalaman, wawasan , apa yang anda berikan hari kepada setiap orang yang anda jumpai (tersenyum kah? Atau muka simis kah? Marah?? Serius?stress??).
Semua berpengaruh besar untuk sajian anda hari ini.
Bisa jadi, sayur yang tidak kita sukai seperti kekesalan, kekecewaan, dan sedih dapat berujung pada sayur yang enak untuk disantap, seperti kegembiraan, suka cita dan bahagia dikarenakan bumbu yang anda masukan bernilai positive atau sebaliknya. Dengan bahan -bahan yang kita sukai malah menjadi sesuatu yang memuakan karena terdapat hal -hal yang terpancar berupa negative.
Hm..setelah proses memasak hari ini selesai, kita menuju ke bagaimana anda sajikan??
Sajian akan menjadi penutup pada bagian memasak. Sajikan hanya berupa wujud yang akan anda sajikan pada Tuhan yang dimana sebagai perasa sekaligus penentu masakan anda hari ini, tapi sebelum anda menyajikannya, bersyukur dulu agar masakan anda di suka oleh Tuhan.
Dan hanya Tuhan seorang yang dapat menjawab masakkan anda ya..
Thankyou.
Di tulis : josse harlin
09 june 2011
@eragon
Untuk kali ini, saya masih membahas tentang hidup. Mungkin ada sebagian diantara kalin yang bertanya- kenapa selalu menulis tentang hidup. Ya karena hidup tidak akan pernah tuntas untuk dapat dibahas. Kali ini saya hanya mengillustrasikan sebuah ide jenaka yang sekiranya dapat diterima.
Memasak?? Saya rasa semua orang dapat memasak, entah itu masak makanan yang enak atau makanan sejuta rasa, atau hingga memasak ke makanan yang paling instan sekalipun ke masak mie instan.
Memasak makanan ternyata terdapat sebuah hubungan terhadap hidup. Pernahkan terbayang oleh kita sebelumnya??
Pasti jarang sekali kan, ya,,karena kita hanya melakukan kegiatan rutinitas belaka untuk kelangsungan hidup bukan terhadap memaknai syukurnya.
Memasak pasti terdapat bahan -bahan / sayur -sayuran yang mesti kita sediakan terlebih dahulu sebelum masakan itu jadi??atau ada nich yang masakan tersedia terlebih dahulu baru anda masak. (Hehe)
Sayur -sayur layaknya kehidupan anda.
Ada sayur yang kita gak sukai, ada sayur yang kita favoritekan.
Seperti kesedihan, kebahagiaan, duka, suka, senang maupun sedih dan berbagai perasaan kita lainnya itu adalah sayur yang kita sediakan buat dimasak di hari ini. Sayur apa yang akan masak hari ini tergantung pada bagaimana anda membeli sayur untuk disajikan hari ini. Yach, itu perasaan anda untuk hari ini, yang akan tersajikan pada hari ini.
Proses dari sebuah masakan dari bahan yang kita sukai hingga yang tidak disukai menjadi sebuah makanan yang siap saji, itu layaknya bagaimana kita membawa diri untuk berprilaku terhadap perasaan yang ada pada hari ini, entah itu anda tambahkan dengan motivasi atau penyemangat lain dalam satu hari penuh ini. Hingga 1 hari ini terselesaikan seperti makanan. Sehingga proses memasak sama seperti kita membawa diri untuk hari ini. Bagaimana rasa sayur kita hari ini semua tergantung pada bawaan kita atau proses hari ini yang terlewatkan apakah penuh syukur atau penuh mara.
Nah..dalam proses memasak yang terpenting adalah bumbu masakan itu sendiri. Tanpa sebuah bumbu masakan akan terasa hambar, bumbu layaknya apa yang anda tunjukan untuk dapat masuk pada hari ini. Karena dunia ini hanya seuntai cermin kecil yang memantulkan setiap apa yang kita kuarkan.
Nah, bumbu -bumbu ini dapat berupa motivasi dari dalam ataupun luar, pengetahuan, pengalaman, wawasan , apa yang anda berikan hari kepada setiap orang yang anda jumpai (tersenyum kah? Atau muka simis kah? Marah?? Serius?stress??).
Semua berpengaruh besar untuk sajian anda hari ini.
Bisa jadi, sayur yang tidak kita sukai seperti kekesalan, kekecewaan, dan sedih dapat berujung pada sayur yang enak untuk disantap, seperti kegembiraan, suka cita dan bahagia dikarenakan bumbu yang anda masukan bernilai positive atau sebaliknya. Dengan bahan -bahan yang kita sukai malah menjadi sesuatu yang memuakan karena terdapat hal -hal yang terpancar berupa negative.
Hm..setelah proses memasak hari ini selesai, kita menuju ke bagaimana anda sajikan??
Sajian akan menjadi penutup pada bagian memasak. Sajikan hanya berupa wujud yang akan anda sajikan pada Tuhan yang dimana sebagai perasa sekaligus penentu masakan anda hari ini, tapi sebelum anda menyajikannya, bersyukur dulu agar masakan anda di suka oleh Tuhan.
Dan hanya Tuhan seorang yang dapat menjawab masakkan anda ya..
Thankyou.
Di tulis : josse harlin
09 june 2011
@eragon
Komentar :
Posting Komentar