Dahulu ada seorang raja yang sombong, dia ingin membangun sebuah istana, lalu dia memerintahkan para menterinya dan berkata, “Pergi ke hutan carilah sebatang pohon yang paling besar dan paling tinggi, tebang pohon tersebut saya ingin membangun istana saya.” Para menteri pergi kehutan mencari, akhirnya mereka menemukan sebatang pohon yang paling besar dan paling tinggi . Disekeliling tempat itu tidak ada pohon yang lebih besar daripadanya. Lalu mereka melapor kepada raja, “Baginda, kami telah menemukan pohon yang paling besar dan paling tinggi, besok pagi kami akan ke hutan dan menebang pohon itu.”
Raja merasa sangat gembira lalu pergi tidur, didalam tidurnya raja bermimpi yang aneh, seorang dewa yang tinggal didalam pohon berkata kepadanya, “Raja, tolong jangan musnahkan tempat tinggalku, jika engkau berbuat demikian maka saat kampak menancap sekali kepohon maka raja akan menderita kesakitan, yang akhirnya akan membuat raja meninggal.” Dengan sombong raja berkata, “Engkau adalah pohon yang paling bagus yang terdapat dihutan ini, saya harus menebangmu untuk dijadikan bahan membangun istanaku.”
Dewa pohon memohon, tetapi raja bersikeras tetap akan menebang pohon tersebut. Akhirnya dewa pohon berkata, “Baiklah, engkau boleh menebangnya, tetapi tolong jangan seperti biasanya menebang dari bagian bawah sekali tebang, tolong perintahkan orangmu menebang dari dahan yang paling atas perlahan ditebang sampai kebawah, sampai dahan tersebut habis.” Setelah mendengar perkataan dewa pohon, raja merasa terkejut dan berkata, “Jika seperti itu menebangnya, bukankah engkau semakin menderita?”
Dewa pohon berkata, “Memang benar seperti katamu, saya hanya memikirkan keadaan ekosistem didalam hutan tersebut, sehingga menyarankan engkau berbuat demikian, engkau tahu saya adalah sebatang pohon yang sangat besar, jika sekali tebang tumbang, saya akan menimpa banyak pohon kecil yang berada disekeliling saya, bahkan akan banyak membunuh binatang kecil. Burung kecil dan serangga kecil akan kehilangan tempat tinggal, banyak pohon kecil akan mati tertimpah, dengan menebang sedikit demi sedikit dari atas turun kebawah, maka penderitaan mereka semakin sedikit.”
Pada saat ini raja terbangun, dia berpikir, “Dewa pohon akan sangat menderita, tetapi dia tetap melindungi pohon-pohon kecil dan binatang kecil supaya tidak menderita, dewa pohon ini sungguh gagah dan berbelas kasih! Sedangkan saya menebang pohon, demi untuk menikmati kemewahan dan kesombongan saya sendiri, saya sungguh egois. Saya tidak akan menebang pohon ini lagi, bahkan saya harus berterima kasih dan memberi hormat kepadanya.”
Maka keesokan harinya raja pergi kehutan, memberi hormat dan berterima kasih kepada dewa pohon. Mulai saat itu dia berubah menjadi seorang raja yang penuh belas kasih dan sangat adil kepada rakyatnya. (Erabaru/hui)
Komentar :
Posting Komentar